Wanita yang sudah bukan gadis itu bergerak gusar karena sejak tadi dirinya tidak bisa tidur dengan nyaman. Ia sedang mengandung dan baru mengetahuinya tadi pagi melalui alat tes kehamilan yang sengaja dibeli kemarin.
Rasanya sungguh bahagia saat mengetahui fakta bahwa dirinya sedang mengandung. Apalagi kandungan tersebut sudah ditunggu sejak lama olehnya dan sang suami setelah satu tahun pernikahan.
Belum dikarunia seorang anak tentunya membuat dirinya merasa bersalah karena belum bisa memberikan keturunan, begitu ia merasa kasihan dengan sang suami yang terus disudutkan oleh keluarga besar.
"Istrimu belum hamil toh Mas? Padahal pernikahan kalian sudah masuk setahun loh? Tetangga Bude baru nikah sebulan sudah dikasih momongan. Kamu sudah periksakan kesehatan istrimu toh Mas?"
Seringkali Moon Taeil mendapat pertanyaan seperti itu. Salah satu pertanyaan yang terlontar dari saudara perempuan sang ibu. Beruntung sekali istrinya tidak mendengar ucapan tersebut saat menghadiri acara keluarga beberapa hari yang lalu.
Dengan lugas Taeil langsung menjawab ucapan wanita paruh baya itu. "Sudah Bude. Sebelum kami menikah, saya dan (Yourname) sudah memeriksakan kesehatan kami. Memang yang Maha Kuasa belum memberikan kepercayaan penuh kepada kami untuk menitipkan anak. Kami juga sudah berusaha setiap malam, tapi belum rejeki mau bilang apa? Itu tandanya kami masih diberi waktu untuk berduaan dan memupuk cinta kami agar semakin kuat. Setidaknya saya dan (Yourname) memiliki waktu untuk belajar lebih dewasa sebelum menjadi orang tua nanti."
"Memang Mbak, tetangga sebelahku juga begitu. Baru menikah dua bulan yang lalu." Tak tinggal diam. Ibu dari Taeil pun membalas ucapan sang kakak sebelum menjeda ucapannya sebentar lalu melanjutkan setelah menghela napas pelan. "Tapi kemarin anaknya sudah lahiran, ndak tahunya nabung duluan. Itu loh Mas, si Kinan yang suaminya namanya Aris. Rejeki setiap orang itu pasti berbeda. Lagipula aku ini bangga dengan anak dan menantuku. Yang terpenting mereka nggak buat malu keluarga ya to? Masalah anak ataupun cucu, kami sekeluarga sepakat sedikasihnya sama Gusti Allah saja Mbak. Allah itu perencana terbaik, jadi ya kita pasrah."
Sejak saat itu wanita yang sering Taeil panggil dengan sebutan Bude tidak lagi membahas perihal anak, baik kepada Taeil sendiri maupun kepada (Yourname). Terkadang omongan seperti itu sangat menyakiti tapi kebanyakan orang tidak menyadarinya.
Sejujurnya (Yourname) ingin memberi kabar bahagia kepada sang suami saat ini. Namun, ia sadar bahwa suaminya sangat sibuk dan Taeil merupakan tipe pekerja keras yang tidak bisa diganggu gugat apalagi perihal pekerjaan. Contohnya, pernah sesekali (Yourname) mengirimkan pesan kepada suaminya di jam 10 pagi dan Taeil akan membalasnya di jam 5 sore saat dirinya hendak pulang.
Menyebalkan sekali bukan?
Maka dari itu, (Yourname) sangat jarang menghubungi Taeil jika suaminya sedang di kantor kecuali memang ada urusan penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS
Short StorySEBELUM BACA FOLLOW YUK••• Member NCT bisa menjadi siapun yang kalian inginkan. Fiktif belaka ya jangan disamakan dengan kehidupan reaf life sang idola. Disini kamu yang jadi lead femalenya maka dari itu aku menggunakan Y/N (your name). Kalian bisa...