Bestie pt.2 (Nakamoto Yuta)

411 86 13
                                    

Biasanya hari weekend adalah hari bermalas-malasan bagi kaum rebahan seperti Y/N yang tidak memiliki kegiatan tapi sayangnya itu hanya angan-angan saja karena ada Yuta yang selalu mengacaukan hari liburnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Biasanya hari weekend adalah hari bermalas-malasan bagi kaum rebahan seperti Y/N yang tidak memiliki kegiatan tapi sayangnya itu hanya angan-angan saja karena ada Yuta yang selalu mengacaukan hari liburnya.

Gadis itu berdecak menatap Yuta yang sudah berdiri di pagar kost-an sembari menenteng dua buah plastik berwarna bening di tangan kanannya. "Yut, ini masih pagi ya."

"Jam 10 siang lo bilang pagi? Itu ayam aja udah kerja dari pagi buta, Y/N."

"Lo ngapain sih?"

"Nggak seneng gue disini?"

"Yaiyalah segala nanya."

"Olahsu." jawab Yuta terkekeh. Dirinya berjalan memasuki area kost temannya yang bernuansa Bali itu.

"Heh, main nyelonong masuk aje lo. Belum gue kasih ijin juga."

"Tenang elah, gue kan sama Bli Bagas udah bestie. Santai aja sih." Masalahnya adalah kost yang ditempati Y/N merupakan kost putri dan tidak boleh ada seorang pria yang masuk. Bagaimana Y/N tidak ketar-ketir?

"Eh, Mas Yuta." sapa si penjaga kost. Yang dikhawatirkan gadis itu pun terjadi, Yuta tersenyum ramah seakan tidak terjadi apa-apa sedangkan Y/N sendiri sudah cemas karena membawa seorang pria masuk ke area kost.

"Bli Bagas, udah makan belum? Ini saya ada mie ayam." tawar Yuta.

Bli Bagas pun mendekat. "Duh, pas banget ini saya baru kelar beres-beres. Boleh deh Mas tawarannya."

"Nah, cakep. Sini Bli, duduk." kata Yuta seakan dirinya adalah pemilik kost an. Setelahnya ia melirik temannya yang masih berdiri. "Ambilin mangkok tiga dong, sama gelas 3 buat es kelapa." pintanya.

Dalam hati Y/N sudah menyumpahi Yuta karena dengan seenak jidatnya dia mengganggu pagi cerahnya ini ditambah menjadikannya seorang babu. "Sialan emang itu cowok. Nggak bisa apa lihat hidup gue seneng." ocehnya sembari berjalan memasuki kamarnya.

Meskipun marah-marah, Y/N akan selalu menuruti kemauan Yuta begitupun sebaliknya. Keributan yang sering terjadi antarkeduanya pun sudah menjadi hal yang biasa. Banyak pasang mata yang menganggap mereka seperti sepasang kekasih. Bila berjauhan tak bisa menahan rindu, bila dekat memancing keributan.

"Alhamdulillah." ucap Yuta seraya menepuk perutnya yang sudah terisi. Dia memang sengaja belum menyantap sarapannya karena ingin makan bersama dengan Y/N.

Hidupnya hampa jika tidak mengganggu Y/N hanya sehari saja. Makanya, dengan cara apapun dia akan mencari celah untuk menemui gadis itu.

"Alhamdulillah kenyang saya. Makasih ya bro Yuta!" Y/N mendelik sejak kapan mereka berdua menjadi lebih akrab?

"Oke bro Bagas! Nanti lanjut kapan-kapan saya datang lagi bawa menu lain."

"Beres! Pintu kost an ini terbuka buat bro Yuta."

NCT ASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang