"Jeno, aku ini kakak ipar kamu. Tolong hargai keputusan aku dan hormati aku sebagai kakak ipar kamu. Kamu sadar siapa aku sekarang kan? aku seorang istri dari Mark Lee, kakak kandung kamu."
"Menghargai keputusan kamu? yang bahkan kamu tinggalin aku tanpa bicara, bagaimana bisa Y/N? kamu menghilang tanpa kabar lalu tiba-tiba menikah dengan bang Mark. Apakah aku bisa terima itu dengan mudah?"
"Lepasin." pinta wanita itu saat Jeno menariknya ke dalam kamar pria itu. "Jen, kamu jangan gila."
"Aku memang udah gila karena kamu. Kamu yang memulai ini."
"Kamu nggak akan mengerti alasan aku melakukan ini semua." Y/N menarik lengannya dan menjauhkan tubuhnya dari Jeno, bukan salahnya sepenuhnya. Y/N melakukan ini semua karena terpaksa. Dirinya dijodohkan oleh orang tuanya dan tidak tahu jika pria yang dijodohkan adalah kakak kandung dari mantan kekasihnya sendiri.
Bagaimana bisa Y/N tidak tahu jika Mark adalah kakak dari Jeno, semua itu karena Jeno yang memilih tinggal sendiri dan hidup mandiri jauh dari kedua orang tuanya.
Jeno tidak pernah menceritakan apapun tentang keluarganya termasuk kakak kandungnya kepada Y/N karena pria itu tidak begitu dekat dengan keluarganya sendiri. Entahlah apa yang ada dipikiran pria itu.
"Kenapa? kenapa kamu bisa berpikiran bahwa aku nggak memahami kamu. Selama ini apa hanya aku yang berjuang dengan hubungan kita Y/N?"
"Jen, kita udah putus. Kamu lupa?"
"Aku nggak pernah mengiyakan ajakan kamu untuk putus, apalagi kamu hanya mengirimiku secarik surat. Kamu pikir, terbuat dari apa hatiku, huh?"
"Jen, aku minta maaf."
Pria itu tersenyum menyeringai, "Bukannya udah terlambat buat kamu minta maaf sayang, jadi lakukan tugasmu sebagai seorang istri untuk kakakku dan seorang kekasih untukku. Paham?"
Wanita bermata hazel itu melebarkan matanya, apa yang sedang direncanakan adik iparnya itu, "Jen, tolong. Suami aku sebentar lagi pulang."
"Terus aku peduli? Justru aku ingin tahu bagaimana reaksinya saat melihat istrinya ada di kamar adik kandungnya. Apa yang akan dia pikirkan setelah itu? apa dia akan menamparku atau justru menamparmu Y/N, aku tak masalah jika keduanya. Karena semuanya akan tetap menyudutkanmu, kamu pergi dari rumah ini dan kembali padaku atau kamu tetap di rumah ini bersama dia dan bersamaku." kalimat panjang itu diucapkan Jeno tanpa keraguan, pria itu sudah menahan amarahnya terhadap Y/N sejak dirinya mengetahui fakta bahwa Y/N lah yang akan menikah dengan sang kakak.
"Jangan bodoh, kamu bisa nggak diterima lagi di rumah ini, Jen."
"Lantas, apa peduliku? aku hanya ingin kamu Y/N, aku nggak ingin yang lain."
"Jeno.... Aku sudah bersuami." ucap Y/N begitu lirih.
"Katakan dengan lantang kalau kamu mencintainya, aku akan mundur. Katakan di depan wajahku, tatap mataku. Sanggup nggak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS
Historia CortaSEBELUM BACA FOLLOW YUK••• Member NCT bisa menjadi siapun yang kalian inginkan. Fiktif belaka ya jangan disamakan dengan kehidupan reaf life sang idola. Disini kamu yang jadi lead femalenya maka dari itu aku menggunakan Y/N (your name). Kalian bisa...