Yang namanya teman ada dikala susah maupun senang. Tapi kenyataannya bila memiliki teman seperti Nakomoto Yuta tidak ada senangnya yang ada hanya ada susahnya saja. Jika tidak percaya cobalah tanyakan pada gadis bernama lengkap yourname.
Yourname, gadis berketurunan jawa dan tinggal di salah satu Kota di Jawa Tengah memutuskan untuk menempuh pendidikannya di Jakarta dan jauh dari orang tua. Y/N memilih untuk hidup mandiri padahal di Kota kelahirannya pun terdapat universitas yang cukup terkenal.
Dirinya tidak tahu memiliki teman seperti Yuta akan berujung pada petaka baginya. Bagaimana tidak, Yuta selalu merecoki hidup Y/N hingga gadis itu lelah sendiri. Entahlah mengapa bisa Yuta selalu mengejarnya untuk mengajak gadis itu berteman. Seperti sekarang ini, Yuta sedang mengganggu Y/N yang sedang berjalan di koridor kampus.
"Lo takut sama gue ya?" tanya Yuta mengikuti langkah kaki sang gadis.
Y/N mempercepat langkahnya, ia mengeratkan bukunya yang sedang dirinya peluk. "Gimana gue nggak takut, muka lo serem kayak Om-Om pedo." jawabnya.
"Anjir, gue disamain sama Om-om, tapi nggak apa. Gue emang tajir melintir kok. Ayo dek, jalan sama Om?" cengirnga.
Senyuman itu, Y/N sangat tidak menyukai senyuman Yuta. Senyum menyeringai seakan pria itu ingin memangsanya. "Lo kenapa ganggu gue mulu deh?" tanya menghentikan langkahnya.
"Nggak tahu, senang aja gue gangguin lo."
"Astaga, dari semenjak Maba? Dan sekarang kita udah di semester akhir. Mau Lo apa?"
"Cuma mau jadi teman lo. Segitu susahnya ya? Lagian gue liat-liat Lo nggak punya temen disini. Gue juga juga nggak punya. Jadi, kalau lo sama gue berteman jadinya kita temenan."
Y/N merotasikan matanya malas. "Lo ngomong apa sih? Nggak jelas banget anjir."
"Ayo, deh ke kelas gue anter." Bukan menarik pergelangan tangannya, Yuta lebih suka menarik tas Y/N. Terlalu aneh memang tingkah ajaib Yuta.
Yuta dan Y/N memang satu fakultas dan satu angkatan. Maka dari itu, kampus berubah menjadi neraka baginya. "Bangku banyak. Kenapa duduk di sebelah gue sih?"
"Lah, suka-suka gue, emang di setiap bangku ada namanya? Nggak kan?" jawabnya kemudian mendudukkan dirinya tepat di sebelah Y/N. Gadis itu tidak bisa menghindar karena dia duduk di paling sudut. Salahkan dirinya mengapa memilih bangku itu. Besok-besok ia tidak akan memilih tempat itu lagi.
"Sut, sut..."
"APASIH YUTA?!"
"Y/N. Kamu kenapa?"
Yuta tersenyum jahil melihat ekspresi terkejut teman di sampingnya. "Eh, nggak apa Pak. Ini digigit semut rangrang."
"Plis, jangan ganggu. Gue lagi konsentrasi."
Iya, Yuta memang tidak mengganggunya setelah itu tapi pria itu justru mengiriminya banyak pesan.
"Paringi Hamba kesabaran Ya Allah." batin Y/N.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS
Short StorySEBELUM BACA FOLLOW YUK••• Member NCT bisa menjadi siapun yang kalian inginkan. Fiktif belaka ya jangan disamakan dengan kehidupan reaf life sang idola. Disini kamu yang jadi lead femalenya maka dari itu aku menggunakan Y/N (your name). Kalian bisa...