Sejak tadi Y/n berusaha untuk melepaskan pelukan sang suami dari tubuhnya. Namun, sang suami enggan untuk melepaskan pelukannya.
"Mas... aku harus keluar ruangan kamu lho, sebentar lagi aku ada kelas." ujar wanita itu berbisik lirih.
Y/n mendengus kala Dejun menulikan suaranya, akhirnya sebuah ide terlintas di kepalanya, "Jangan banyak bergerak sayang, nanti ada yang bangun kamu mau tanggung jawab?"
"Ya, awas tangan kamunya. Aku mau turun." Pinta wanita itu, setelah rengkuhannya terlepas. Y/n berpegangan pada bahu Dejun, berniat untuk turun dari pangkuan pria itu agar dirinya tidak terjatuh.
"Aku ke kelas ya mas." pamitnya, sebelum itu Y/n merapihkan dirinya sebentar agar pakaiannya tidak terlihat berantakan.
"Bareng aja." usul Dejun.
"Gila aja kamu?!"
"Lho, kenapa? setelah ini kelas aku kan?" tanya pria itu memastikan, dia tidak lupa jika hari ini mengajar di kelas istrinya.
"Ya iya mas, tapi kan bagaimana kalau anak lain tahu aku sama kamu jalan barengan?"
"Ya terus masalahnya di mana, sayang? memang nggak boleh dosen dengan mahasiswinya jalan beriringan?"
"Bukan begitu mas sayang... udah ya aku duluan."
"Kenapa sih? kamu masih belum yakin untuk go public? nggak ada yang salah dengan pernikahan kita y/n. Aku dan kamu, kita sama-sama single waktu itu. Apa kamu masih berharap sama mantan kamu itu, Jung Jaehyun?"
Mata cantik wanita itu melebar, bagaimana bisa suaminya punya pemikiran sempit dan buruk tentangnya? "Apa sih? kenapa jadi bawa-bawa dia?"
"Kenapa kamu marah?"
"Aku nggak marah mas, cuma kamu terlalu berlebihan kalau bawa orang lain masuk dalam permasalahan kita." ungkap wanita itu tak suka. "Kamu masih nggak percaya sama aku? aku udah lama putus dari dia loh."
"Aku percaya penuh sama kamu, tapi aku nggak percaya sama dia y/n."
"Makanya kamu terus mendesak supaya dia tahu kalau kita udah menikah?" tanya y/n semakin tak percaya.
"Bukan bermaksud untuk mendesak sayang... Tapi aku nggak suka kalau milik aku diperhatikan orang lain, dia masih ada rasa sama kamu."
"Mas, bisa kita berhenti untuk bahas ini?" jujur saja y/n merasa bosan dengan pembahasan ini, bukannya tidak mau tapi ia butuh waktu untuk itu.
"Mau sampai kapan? mau sampai kapan kamu menutupi itu semua? lambat laun mereka akan tahu kalau kamu sedang berbadan dua."
"Mas, aku butuh waktu untuk itu."
"Aku cuma nggak mau mereka tahu kamu hamil dan berpikiran yang buruk tentang kamu y/n, kamu lagi mengandung anak aku. Aku nggak mau kamu banyak pikiran. Lagipula mereka nggak akan berbuat apapun terhadap kita, seperti apa yang ada di dalam kepalamu itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS
Short StorySEBELUM BACA FOLLOW YUK••• Member NCT bisa menjadi siapun yang kalian inginkan. Fiktif belaka ya jangan disamakan dengan kehidupan reaf life sang idola. Disini kamu yang jadi lead femalenya maka dari itu aku menggunakan Y/N (your name). Kalian bisa...