Ten (Pelatih Dance)

831 111 0
                                    

"Berapa kali saya perhatikan kamu melakukan kesalahan, kamu nggak kasihan sama teman-teman kamu huh?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berapa kali saya perhatikan kamu melakukan kesalahan, kamu nggak kasihan sama teman-teman kamu huh?!"

Gue mengamati kak Ten yang merupakan pelatih dance di fakultas kesenian sedang memarahi adik tingkat, haruskah dia memarahi gadis itu sampai ingin menangis. Seumur-umur diajari kak Ten, belum pernah gue melihat dia semarah itu.

"Y/n?"

"Iya kak."

"Bisa kamu ajarkan dia? saya ada urusan lain." katanya, tanpa mengucapkan terima kasih. Gue mengamati punggungnya yang lebar semakin jauh dari pandangan gue. Seketika gue teringat dengan adik tingkat yang sedang menahan isakannya.

"Kamu gapapa?" tanya gue, dia mengangguk pelan, masih dengan wajah yang menatap ke arah bawah.

"Gapapa, gak usah diambil hati ya ucapan kak Ten tadi... Mungkin dia lagi ada masalah. Kalau kamu capek mending istirahat dulu. Temen-temen, istirahat dulu aja ya, kasih minum temannya."

"Makasih ya kak." gue mengangguk seraya memberikan senyum terbaik milik gue, setidaknya memberikan dia semangat bahwa yang tadi dia hadapi adalah hal yang biasa. Bukankah jalan menuju kesuksesan ada saja rintangannya?

Gue ini, asisten yang merangkap sebagai pacar dari seorang Ten. Banyak yang belum tahu kalau gue dan kak Ten menjalin hubungan karena gue sendiri pun nggak mau ada desas desus ataupun rumor yang beredar mengenai gue dan kak Ten mengingat kita memang ditunjuk menjadi pelatih mereka.

"Kak! Kak Y/n!"

Mendengar nama gue disebut, secepat kilat gue mencari orang tersebut, netra gue menangkap sosok tinggi sedang berjalan ke arah gue dengan terengah.

Ada apa ini?

"Iya, kenapa Jo?"

"I. Itu kak."

"Iya, itu kenapa?" tanya gue penasaran, gue tahu kalau dia masih membutuhkan pasokan oksigen yang gue yakini dia berlari dari jarak yang cukup jauh.

"Kak Ten, berantem sama Kak Jaehyun." jelasnya, mata gue melebar. Kak Ten? berantem? sama Jaehyun? kok bisa?

Banyak pertanyaan bersarang di kepala gue, alasan kuat mengapa bisa mereka bertengkar. Setahu gue mereka gak memiliki masalah yang berarti hingga membuat mereka harus ribut.

"Dimana?"

"Parkiran FK kak."

"Kalian boleh balik, latihan hari ini sampai disini ya." ujar gue memberitahu mereka, mana mungkin gue membiarkan mereka menunggu di saat kondisi kak Ten sedang seperti ini.

Gue tahu, kak Ten akan memarahi gue karena seenaknya meminta mereka untuk pulang, tapi itu bukan hal yang penting sekarang. Ada hal yang lebih penting dari pada itu.

"Makasih ya Jo."

Hal yang pertama gue lihat adalah kerumunan banyak orang, sampai di sana sama sekali tak terlihat batang hidung kak Ten maupun kak Jaehyun, hanya suara gemuruh orang yang berteriak. Meminta keduanya untuk berhenti.

NCT ASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang