Chapter ini masih termasuk ke dalam series bestie ya. Nah, karena Mama Y/N sedang mengandung buah hatinya. Jadi, Ayah Yuta semakin overprotektif lebih dari saat hamil si kembar.
Nakamoto Yuta, pria yang sebentar lagi akan menjadi Ayah sesungguhnya itu merasa sangat bersyukur ketika sang istri mengandung darah dagingnya. Akhirnya setelah penantian panjang yang mereka tunggu-tunggu pun tiba.
Karena sebelumnya Yuta sudah berpengalaman mengurus ibu hamil sewaktu Y/N mengandung dahulu membuat Yuta sudah terbiasa dengan permintaan-permintaan aneh sang istri.
Akan tetapi, baru hari ini permintaan istrinya menguji kesabarannya hingga dirinya terpaksa untuk meminta bantuan kepada orang tuanya yang berada di Jepang.
"Ini kamu nggak mau minta yang lain? Harus banget itu? Apa mau kita yang ke sana aja?" Rentetan pertanyaan yang sebenarnya terdapat sebuah bujuk rayuan, barangkali sang istri mau berubah pikiran.
"Aku nggak mau." balas si bumil. "Lo sayang sama anak lo nggak sih? Masa gitu aja nggak mau turutin?"
"Ini bukan perkara sayang atau enggak." Yuta menatap Y/N dengan tatapan yang sulit diartikan. "Permintaan lo itu bikin kepala gue langsung cenat-cenut, asli." timpalnya hampir meledak karena frustasi.
"Kenapa, Ayah?" Jeno yang baru saja sampai rumah dari pulang sekolah mendapat kedua orang tuanya ribut pun semakin penasaran.
"Loh, kok kamu udah pulang?" tanya Yuta kebingungan, "nggak ngucap salam lagi."
"Udah Ayah. Cuma nggak ada yang jawab." sahut Jeno.
"Oh, Ayah sama Mama nggak denger berarti. Wa'alaikumsalam. Kamu kenapa udah pulang? Bolos ya? Masih kecil udah berani bolos-bolos sekolah. Udah gede mau jadi apa kamu?" omel Yuta, mengingat belum saatnya Jeno untuk pulang sekolah.
"Pengangguran kayak Ayah. Kata Mama, Ayah dulu pengangguran juga banyak uang. Abang mau jadi kayak Ayah aja." celetuk Jeno tak ada takutnya.
Sontak Yuta menoleh ke arah sang istri dan dihadiahi sebuah cengiran khas milik si ibu hamil. "Apa aja yang kamu ajarin ke anak-anak?"
"Dih, aku mah nggak bisa bohong sama anak-anak. Mereka tanya ya aku jawab." Jawaban dari sang istri pun membuat Yuta menghela nafasnya pelan.
"Abang ke kamar ya? Ganti baju terus turun makan." pinta wanita yang tengah mengandung itu.
"Iya, tapi Mama benaran nggak apa-apa?"
"Mama kamu nggak apa-apa, Bang. Cuma lagi geser aja otaknya." jelas Yuta yang langsung mendapat tatapan tajam dari sang istri.
"Jangan didengerin omongan Ayah kamu. Udah ya kamu cepet mandi sana, kamu bau matahari habis dari luar."
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS
Short StorySEBELUM BACA FOLLOW YUK••• Member NCT bisa menjadi siapun yang kalian inginkan. Fiktif belaka ya jangan disamakan dengan kehidupan reaf life sang idola. Disini kamu yang jadi lead femalenya maka dari itu aku menggunakan Y/N (your name). Kalian bisa...