Halo halo, rasanya lama banget aku nggak mampir ke lapak ini. Kali ini aku bawa cerita request dari kak Ainjun316. Semoga kakak suka sama jalan ceritanya ya. Buat yang mau request boleh banget kok, bisa ketuk dm aku. Tapi Sebelum itu aku mau ingetin lagi, bijaklah dalam membaca setiap bacaan. Jangan lupa dukungannya ya, thank you 💚
--------------(Yourname) tidak pernah tahu alasan mengapa dirinya menikah dengan pria bernama Renjun. Yang dia tahu selama dirinya terpuruk karena patah hati, Renjun lah yang selalu ada untuknya dan selalu memberikan semangat kepada gadis itu bahwa ia bisa menjalani hidup tanpa sosok sang mantan — Lee Jeno.
Menjalin kasih bersama Jeno selama bertahun-tahun ternyata tidak membuat rasa cintanya menghilang begitu saja. Jujur, sangat sulit untuknya mencintai seseorang begitupun sulit untuk dia melupakan seseorang meskipun dia sadar banyak perubahan dari sang mantan.
(Yourname) sendiri sadar bahwa Jeno pencemburu yang handal dan mudah tersulut emosi. Tetapi, ada satu hal yang tidak pernah dirinya sangka. Seorang Lee Jeno bisa melakukan hal gila seperti menculik atau mencelakakan seseorang. Tidak ada sama sekali dipikirannya pria yang pernah dirinya cintai bisa melakukan hal senekat itu.
Setelah kejadian yang membuat Renjun dilarikan ke rumah sakit, keduanya pun bertengkar hebat. Yourname memilih untuk memutuskan hubungannya bersama Jeno sedangkan Jeno menentang keras permintaan itu. Pria itu terus berusaha membujuk dan memberikan penjelasan bahwa apa yang kekasihnya lihat bukan kebenarannya.
Akan tetapi, apa yang bisa Jeno lakukan setelah dia tahu bahwa sang mantan memilih untuk menikahi si cupu?
Menyerah?
Iya, Jeno memilih menyerah.
Dia berpikir bahwa kisah cintanya memang sudah tidak bisa terselamatkan, namun, dia berjanji akan selalu ada untuk gadis yang selalu dia cintai. Kalau pun (Yourname) menginginkan dirinya untuk kembali bersama, tanpa berpikir dia tidak akan menolaknya apalagi dia tahu bahwa suami sang mantan memiliki dua kepribadian.
"Sayang?"
"Iya?"
"Kamu yakin mau kerja?"
"Kita udah bahas ini sebelumnya kan? Aku nggak bisa diam diri di rumah nungguin kamu pulang dari kerja. Aku kesepian Renjun. Nggak ada kegiatan yang bisa aku lakuin selain main hape."
Sebetulnya Renjun tidak pernah setuju dengan permintaan sang istri. Selain dia tidak suka melihat istrinya berkomunikasi dengan pria lain, dia juga tidak ingin kekurangan perhatian dari Yourname.
Renjun sendiri pun tahu kalau sang istri terpaksa menerima cintanya namun dia tidak peduli dengan itu. Apapun yang terjadi beberapa tahun lalu, dia sudah melupakannya dan terus berusaha menjadi suami yang baik untuk sang istri.
"Nggak mau ikutin saran dari Mama?"
"Jun, aku belum siap jadi seorang ibu."
'Bukan karena itu, Yourname, aku tahu kamu nggak mau punya anak sama aku kan? Selama ini aku kurang apa? Selama ini aku yang selalu ada buat kamu. Selama ini aku berubah hanya demi kamu. Tapi nyatanya, kamu nggak pernah melihat aku sama sekali. Nggak pernah kamu menghargai aku sebagai seorang suami.'
Setahun menjalin hubungan sebagai sepasang suami-isteri nyatanya tidak membuat (Yourname) berubah pikiran. Cintanya masih ada pada orang di masa lalu. Bukannya tidak pernah mencoba tapi memang dirinya tidak mampu. Hanya Jeno satu-satunya pria yang bisa membuat (Yourname) jatuh cinta.
Siapa yang tidak sakit hati jika selalu ditolak. (Yourname) selalu menolak membahas soal anak padahal apa tujuan untuk menikah selain untuk mendapatkan keturunan?
"Kamu tahu mereka udah nanyain soal cucu?"
"Jun, aku nggak mau bahas ini."
"Mau sampai kapan begini terus?" Rasanya percuma bertahan kalau hanya dirinya saja yang berjuang. Hatinya hancur setiap kali mendapat penolakan. Sakit hatinya belum hilang ketika (Yourname) selalu berbohong kalau dirinya sedang datang bulan padahal memang kenyataannya dia tidak mau melakukan kewajibannya sebagai seorang istri.
Renjun ingin marah, sayangnya dia tidak bisa melakukan itu. Dia takut kalau pada akhirnya (Yourname) tahu bahwa dirinyalah penyebab utama putusnya hubungan istrinya bersama dengan Jeno. Menurutnya itu sudah masa lalu, tidak baik untuk diingat. Yang jelas dia sedang berjuang untuk merubah diri menjadi orang yang lebih baik. Berharap saja Renjun memiliki batas kesabaran berlapis. Dia hanya tidak ingin menyakiti hati Yourname. Jangan sampai istrinya tahu kalau dia memiliki dua sisi.
"Mau sampai kapan kamu nuntut aku terus?" jawab Yourname lelah. Wanita itu menatap kedua mata Renjun. Dia tidak suka jika suaminya sudah membahas soal ini. Bukan karena tidak ingin, dia hanya tidak bisa melakukan itu.
Wajah Jeno selalu terbayang-bayang diingatan. Yourname merasa dirinya harus bisa melupakan rasa cintanya untuk sang mantan terlebih dahulu baru dia mampu memenuhi permintaan sang suami untuk memiliki keturunan.
"Aku nggak pernah nuntut apapun dari kamu. Satu tahun usia pernikahan kita, apa kamu mau kita gini-gini aja? Aku mencoba buat selalu ngertiin kamu. Aku mencoba buat jadi suami yang baik buat kamu, Yourname. Dan aku nggak pernah meminta lebih. Aku cuma mau kamu jadi istri yang bisa aku andalkan. Menuruti permintaan suami itu nggak ada salahnya. Lagipula itu juga yang terbaik buat kamu kan? Baik buat rumah tangga kita. Kalau pun kamu merasa bosan, aku bisa kasih ijin ke kamu kok. Terserah kamu mau ikut kegiatan apapun, tapi nggak dengan kerja karena aku masih sanggup kasih kamu nafkah."
"Jun—"
"Kamu menerima ajakan aku buat nikah karena apa?" Tanya Renjun tiba-tiba. Senyum tipis dia berikan. "Terpaksa atau merasa kasihan?"
Kedua mata cantik itu tak mampu untuk menatap wajah Renjun. Tentu dia merasa bersalah karena pertanyaan itu memang jawabannya. Dia terpaksa menerima Renjun karena merasa kasihan.
"Aku malu-maluin kamu ya? Nggak kayak mantan kamu yang bisa kamu bangga-banggain itu. Kamu malu karena punya suami cupu kayak aku?"
"Aku nggak—"
Sekali lagi Renjun tidak membiarkan Yourname untuk membalas ucapannya. Sebagai seorang suami, dia merasa tidak dihargai. "Tapi kamu nggak pernah mau kalau aku ajak ke acara kantor."
"Karena aku nggak suka keramaian."
Tatapannya berubah jadi sendu. Merasa tidak enak hati, (Yourname) mendekati suaminya lalu menyentuh pergelangan tangan sang suami. Diusapnya pelan dada bidang Renjun. "Aku minta maaf karena udah bikin kamu marah ataupun kesal."
"Jun, kamu salah paham. Aku nggak pernah berpikir buat nggak menghargai kamu. Renjun, kamu itu suami aku. Aku cuma belum siap punya anak. Tolong mengerti, ya? Satu lagi, aku nggak suka kalau kamu bawa-bawa orang lain ke dalam masalah kita."
"Kalau kamu anggap aku sebagai suami kamu, bisa kamu turuti satu hal ini?"
"Apa?"
Tanpa ragu, Renjun menjawab. "Nggak usah kerja."
"Maaf, aku nggak bisa menuhin permintaan kamu yang ini. Aku udah tanda tangan kontrak, sayang."
Selalu, sebuah penolakan lagi yang Renjun terima. Entah harus sebanyak apa lagi penolakan yang dia terima dari istrinya sendiri.
'Maaf Renjun, aku mau menyibukkan diri karena aku mau berusaha buat ngelupain dia. Seenggaknya, dengan begitu aku bisa membuka hati buat kamu. Kalau aku di rumah, bakalan susah buat aku karena aku selalu kepikiran sama dia.'
***
Sayangnya Yourname tidak pernah tahu bahwa si pemilik perusahaan merupakan kakak dari mantan kekasihnya sendiri. Tentunya usahanya akan sia-sia dan malah makin membuat rumah tangganya diambang kehancuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS
Short StorySEBELUM BACA FOLLOW YUK••• Member NCT bisa menjadi siapun yang kalian inginkan. Fiktif belaka ya jangan disamakan dengan kehidupan reaf life sang idola. Disini kamu yang jadi lead femalenya maka dari itu aku menggunakan Y/N (your name). Kalian bisa...