"Kamu ikut puasa hari ini?" gadis itu bertanya dengan raut wajah tak percaya, mungkin saja sang kekasih sedang bergurau padanya saat ini.
"Beneran, ngapain sih aku bohong ke kamu. Aku mau coba ikut puasa. Mau tahu gimana rasanya menahan rasa haus dan lapar. Lagipula di agama aku juga ada kok ibadah sukarela kayak gini." terang Mark, tentu saja Y/n mengangguk paham. Meskipun mereka berbeda keyakinan, mereka akan selalu saling menghormati seperti yang Mark lakukan saat ini.
"Iya Mark."
"Bentar lagi adzan kan? kita cari musholah atau masjid dekat sini aja ya."
Tak lupa dirinya juga mengingatkan Y/n untuk selalu beribadah, begitu pula dengan Y/n yang selalu mengingatkan dan membangunkan Mark di Minggu pagi.
Bagi Y/n keyakinan yang berbeda menjadi rintangan berat dalam sebuah hubungan terlebih hubungannya dengan Mark tidak direstui kedua orang tua mereka.
Perbedaan jelas menimbulkan konflik, begitu juga dengan perbedaan keyakinan. Jika memang serius baik dirinya dan juga Mark harus memiliki toleransi yang cukup tinggi untuk keduanya dan mereka berhasil untuk membangun itu.
Hanya saja Y/n tidak pernah yakin dengan hubungan yang sedang dijalaninya saat ini, Ia tahu betul bahwa prinsip keluarganya tak akan bisa dirubah. Seringkali Y/n meminta Mark untuk berpikir ulang dengan hubungan ini. Setidaknya hubungan yang mereka rajut belum terlalu dalam, hubungan mereka baru terjalin selama satu tahun. Cukup mudah untuk mereka saling move on jika pada akhirnya keduanya memutuskan untuk jalan dengan pilihannya masing-masing.
Tidak menutup kemungkinan untuk Mark dan Y/n menikah, tapi kembali lagi Y/n tidak ingin menikah tanpa restu ditambah kepercayaan yang mereka miliki berbeda, membuat Y/n harus berpikir ulang untuk ke arah yang lebih serius.
Baik Mark maupun Y/n, mereka tidak bisa egois dan memikirkan kebahagiaannya saja, ada keluarga yang juga harus dijaga perasaannya. Tak semua keluarga bisa memaklumi terhadap hubungan beda agama. Apalagi sang ayah sudah sering mewanti-wanti Y/n, akan menjodohkan anaknya jika Y/n masih berhubungan dengan Mark.
Sang ayah tidak membenci Mark sama sekali, hanya saja sang ayah sangat ingin anak semata wayangnya menikah dengan pria yang seiman dengannya. Kecuali jika Mark memutuskan untuk menganut agama yang sama dengan Y/n. Namun, gadis itu tak menginginkan Mark untuk melakukan itu. Menurutnya Agama memang menjadi ikatan pribadi dengan Tuhan, Jika memang Mark berniat untuk pindah agama pastikan keputusan itu sudah mantap dari hatinya dan tidak ada paksaan dari siapapun apalagi hanya karena cinta.
Y/n juga tidak menginginkan jika Mark akan dijauhi oleh keluarganya sendiri.
Y/n tahu betul, dalam agamanya melarang untuk berpacaran apalagi menikah dengan pria yang berbeda agama dan Y/n juga yakin agama yang dianut oleh Mark juga melarang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT AS
Storie breviSEBELUM BACA FOLLOW YUK••• Member NCT bisa menjadi siapun yang kalian inginkan. Fiktif belaka ya jangan disamakan dengan kehidupan reaf life sang idola. Disini kamu yang jadi lead femalenya maka dari itu aku menggunakan Y/N (your name). Kalian bisa...