SIR-40

448 41 42
                                    

Happy reading...

***

Baekhyun duduk di sofa rumahnya, sekotak popcorn satu persatu ia lemparkan ke beberapa sudut. Bukan untuk di jadikan camilan namun kebosanan Baekhyun membuat ia justru melemparkan popcorn tersebut kesembarang arah. Lamunannya tiba-tiba buyar begitu saja saat Gisell berjalan dan berdiri dihadapannya.

Baekhyun menyimpan popcorn tersebut kemudian mengadahkan wajahnya pada Gisell.

"Kenapa kau menekuk wajahmu?"

"Tidak apa-apa, Gisell belikan aku Wine".

Gisell mengerutkan dahinya, Apa itu? Wine? Bukankah Baekhyun bukan seorang peminum handal, Mungkin Wine memang tidak memabukan seperti alkohol lain, Tapi setahu Gisell Baekhyun tidak pernah meminum minum keras.

Gisell mendaratkan telapak tangannya di kening Baekhyun namun dengan cepat Baekhyun menepisnya.

"Hei, Apa yang terjadi?"

Baekhyun beranjak dari duduknya. "Kepalaku pusing, Rasanya aku ingin mabuk".

"Apa ini karena Wendy?"

"Tidak, Kenapa harus Wendy? Aku hanya ingin saja".

Baekhyun kembali duduk, Baekhyun memijat dahinya sebenarnya memang Wendy yang menjadi alasan malam ini Baekhyun ingin sekali mabuk, Bagaimana tidak sudah berniat untuk datang kerumah Wendy Baekhyun melihat jika Wendy tengah berciuman dengn Chanyeol, seketika semua niat Baekhyun berantakan.

Berniat ingin memberi surprise saat kedatangannya kesana namun nyatanya Chanyeol lebih dulu datang. Baekhyun menghela nafasnya kemudian memilih untuk pulang.

Fikirannya bercabang. Kemarin padahal Baekhyun bisa saja merelakan Wendy untuk Chanyeol, Namun nyatanya batin kecilnya tidak seikhlas itu. Batinnya menggerutu kenapa harus Chanyeol yang menjadi saingannya.

Baekhyun menarik pergelangan tangan Gisell kemudian Gisell duduk disamping Baekhyun.
Gisell terlihat bingung, Baekhyun mendaratkan kepalanya di kedua paha Gisell
Membuat Gisell sedikit kaget.

"Heii kau bisa tidur disana".

"Sebentar saja". Sahut Baekhyun seraya memejamkan matanya.

"Memang seharusnya aku tidak perlu berharap banyak pada Wendy".

Gisell menolehkan pandangannya pada Baekhyun. Rambut hitam pria itu begitu lebat Gisell mengelusnya perlahan.

"Jadi benarkan? Wendy salah satu alasan kau ingin mabuk".

"Aku tidak ingin membahasnya". Sahut Baekhyun.

Gisell menghela nafasnya kemudian Gisell memainkan rambut Baekhyun.

"Gisell apa kau sudah memiliki kekasih?"

Baekhyun mengadahkan wajahnya, Hingga keduanya terihat saling menatap. Gisel pun menggeleng pelan mendengar pertanyaan dari Baekhyun.

"Belum". Sahut Gisell.

"Kenapa?"

Gisell terlihat berfikir sebentar. "Aku mencintai seorang pria tapi aku tidak bisa mengungkapkannya".

STUCK IN ROMANCE [PCY-SSW] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang