SIR-04

647 60 7
                                    

Happy reading

****

Malam yang cukup dingin, Hembusan angin yang tak henti menerpa permukaan kulitnya membuat Karina terus mengusap kedua lengannya, duduk dengan mantel tebalnya Karina masih menunggu seseorang yang kemarin memutuskan hubungannya.

Karina mencoba tenang, Walaupun perasaannya gusar dan tak menentu. Dari jauh sebuah mobil mercedes AMG G65 terlihat berhenti dihalaman rumahnya. Karina mengulas senyum saat si pria terlihat menatapnya dari jauh. Karina beranjak berdiri kemudian berjalan cepat ke arahnya.

"P-

Belum sempat Karina melanjutkan ucapannya, Si pria tinggi bertubuh atletis itu kemudian dengan cepat memeluk Karina yang berdiri dihadapannya.

"Apa aku membuatmu menunggu?" Ucap pria tersebut.

Karina mengulas senyumnya, Kemudian menggeleng. Tidak ada kata-kata kembali dalam hubungan keduanya namun entah kenapa si pria tampan itu begitu saja memeluknya tanpa alasan, bukankah seharusnya ini tidak terjadi?

"Mm tidak".

Karina melepaskan pelukannya, kemudian menatap pria yang kemarin hampir membuatnya gila. Sekarang pria itu berada dihadapannya, entah apa tujuannya yang jelas Karina cukup bahagia saat ia diberitahu sang pujaan hatinya akan datang kerumahnya.

"Apa kau membenciku?" Tanya si pria bermata bulat. Karina hanya menggeleng pelan diiringi senyumannya.

"Tidak ada alasan untuk aku membencimu".

Pria itu mengelus puncak kepala Karina dengan lembut. "Kenapa begitu? Aku sudah mencampakanmu, bukankah seharusnya"

"Stt, Melihatmu kembali disini saja aku tidak bisa berkata-kata lagi, Aku pun tidak menyangka jika kau masih bersedia menginjakan kakimu disini".

"Entahlah, Tiba-tiba saja aku merindukanmu".

Karina mengerutkan dahinya. "Benarkah?"
Si pria pun mengangguk.

"Aku hanya merindukanmu, Tapi status kita tidak bisa di rubah".

"M-maksudmu?"

"Aku tidak bisa memperbaiki hubungan kita, namun hari ini aku begitu saja rindu padamu. Jadi aku menemuimu hanya untuk melihatmu, Setelah aku pergi apa kau baik-baik saja?"

Karina terdiam mendengar ucapan sang pria, Karina mengatupkan senyumnya. Mungkin gadis itu berfikir jika kembalinya si pria untuk memperbaiki hubungannya. Namun nyatanya tidak Sang pria hanya merindukannya saja bukan ingin kembali lagi dengannya.

"Popo?"

Suara serak itu mengagetkan lamunan Karina, Yang tengah melamun dengan tatapan kosongnya.

"Ah, Iya aku- aku baik-baik saja".

"Apa kita tidak bisa memperbaiki hubungan kita? Bahkan saat kau memutuskan hubungan denganku pun aku tidak tahu apa kesalahanku"

"Aku tidak bisa kembali denganmu, Aku teralu jahat untuk gadis baik sepertimu". Ucap Si pria yang tangannya terus mengelus rambut panjang gadis itu.

"Jahat? Memangnya apa yang sudah kau lakukan padaku?"

Sang pria menghela nafasnya, Kemudian menatap wajah cantik Karina yang mulai menekekuk sendu.

"Karina, Ini sudah yang terbaik untuk kita. Kita bisa memulai lagi sebagai teman".

"Teman? Bagaimana bisa, Aku menganggapmu teman sementara dihatiku masih tersimpan namamu dan kenangan kita bahkan aku masih menganggapmu sebagai kekasihku walaupun itu tidak mungkin".

STUCK IN ROMANCE [PCY-SSW] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang