Kaila's soul [END]

TIGAtujuh

Typo?Tandai!

Happy Reading

  Raja menatap Dingin Evan Lalu Kaila. Evan menampilkan senyum Mengejeknya.

"Dia punya Gue. Lo terlambat."smirknya.

Kaila memejamkan matanya, lalu melepaskan Rangkulan Evan. Melangkah Mendekati Raja.

"Ayo kita Pulang." Ajak Kaila menggenggam Tangan Raja.

Raja melihat tangannya di genggam kaila. Ia sangat merindukan Gadisnya ini.

Raja membalikkan badannya dan menarik tangan Kaila. Baru satu langkah. Suara Setan membuat langkahnya terhenti.

"Setelah Kembali. Lo jadi mangkin Cupu ya Ja." Ejek Evan.

Raja mendengarkannya tapi tak membalikkan badannya.

"Lo mainnya di taman Aja sana." Ia mendekati raja dan pas berdiri di Belakang Raja.

"Lo gak pantas bersaing sama gue Raja."

"Kaila" ia menjeda ucapannya melirik kaila yang juga melihatnya.

"Dia uda bekas gue. Masih mau lo ambil."

Bugh

Evan Terbatuk batuk karena Raja menyikut perutnya.

"shut up your trash mouth" desis Raja tepat di wajah Evan.

"Anjing!" Evan melayangkan kepalan tangannya. Tapi sayang di tahan oleh raja. Dan tangan kiri raja memukul bebas Perut Evan.

"Raja udah." Ucap Kaila. Sekarang mereka sudah menjadi bahan Tontonan.

Setelah puas Memukul evan. Raja memegang tengkuk Evan lalu membenturkannya.

"RAJA!" Pekik kaila tertahan.

Darah bercucuran Dari Dahi Evan.

Dimana para Inti Cobra yang datang bersama Evan tadi?mereka Terdiam. Tak berani Ikut Campur. Mereka tahu betul Bagaimana Raja.

"Raja Udah" ucap kaila memeluk Raja dari belakang.

Raja memberhentikan Aksinya. Nafasnya memburu. Ia membalikkan badannya lalu membalas pelukan kaila, dan menenagkannya.

Tanpa melepaskan pelukannya. Raja mengeluarkan dompet nya lalu melemparkan Black card nya pada Sella. Sella yang sigap langsung menangkapnya.

"Tolong urus sel. Kerugian cafe sama biaya Rumah sakit." Pintanya. Sella mengangguk kan kepalanya.

Raja menarik tangan Kaila keluar dan menuju mobilnya.

Setelah Kepergian Kaila dan raja. Sella menatap tajam Evan yang berusaha bangkit di bantu Antek anteknya.

"Ngerepotin Tau gak lo!."

🌻🌻🌻

  Di dalam mobil hening. Tak ada yang memulai pembicaraan.

"Kamu gak seharusnya kayak gitu ja." Entah dari mana keberanian kaila berkata Seperti itu.