TIGAPULUH

8.3K 662 28
                                    

Typo? Tandai!

Happy Reading

Kaila pergi Menuju pintu untuk membukanya, saat ia rebahan tadi, Bell Kamarnya berbunyi.

"Siapa lagi?."

Ia mengintip dari lobang kecil yang ada di pintunya.

Melihat siapa yang datang, kaila langsung membuka pintunya.

"Abang!!" Pekik nya lalu langsung memeluk orang itu.

"Hai" lelaki itu membalas pelukannya.

"Bang Dava Lama ih" kesalnya lalu melepas pelukannya.

"Papa, Kelamaan daftarin Pesawatnya buat masuk ke airport Francis."

Kaila terkekeh lalu Menarik tangan dava Masuk.

"Kalau papa gitu dia mah. Apa apa make Jet pribadinya."

Dava mengangguk setuju lalu mendudukkan bokongnya di sofa.

"Abang kenapa jauh jauh kesini. Kai bisa jaga diri."

"Dia Berbahaya kai. Apalagi dia tau kamu Anggota lexus. Dia gak bakal ngelepasin kamu gitu aja."

"Abang yakin dia ngerencanain sesuatu." Dinginnya lalu memutar jam tangannya.

Itu adalah kebiasaanya kalau dia sudah merasa marah.

"Kenapa dia seperti itu?" Herannya. Karna Dia bahkan gak punya masalah dengan vian. Tapi kenapa vian menerornya.

"Dia punya dendam sama raja."

Kaila langsung menoleh dan menghadap pada dava untuk mendengar Cerita nya.

"Dulu itu ada cewek yang cinta berat sama Raja."

"Tapi raja bahkan gak ngeladenin itu cewek, kamu tau sendiri raja gimana. tapi dia dibilang seperti Memberi harapan buat tu cewek."

"Karna cintanya tertolak berkali kali, Tu cewek Frustasi dan jiwanya keganggu. Berakhir dia bunuh Diri."

Kaila menutup mulutnya tak percaya.

"Ntah takdir Dari mana, ternyata dia adik nya vian. Vian merasa sakit hati Karna adiknya pergi dengan cara yang seperti itu lantas memgganggu ketenangan Raja."

"Dia berkali kali Nyari garagra dengan lexus. Berakhir kekalahan. Tapi vian gak nyerah sampai dendam dia terbalaskan. Raja harus mati. Di tangan dia"

Kaila mengangguk mengerti. Ia paham sekarang kenapa vian menginginkannya.

"Abang udah makan?." Tanya kaila mengalihkan Fikiran Dava.

Dava menoleh lalu mengangguk singkat.

"Gimana liburan kamu.?"

Kaila menghela nafas panjang lalu menyenderkan Badannya di sofa.

"Baru 2 tempat yang aku kunjungi bang."

Dava terkekeh lalu mengelus lembut pucuk kepala Kaila.

Ia lalu menyalakan Tv yang ada di hadapannya.

"Breaking news! Two foreign nationals were found dead in the Old building. reportedly they are Indonesian citizens"

Tubuh kaila mematung, ia langsung memegang erat tangan dava.

"Bang, Dia Vian" Ucapnya pelan.

Dava membalas tangan kaila lalu mengelusnya untuk menenangkannya.

"Abang ya?" Tanya nya penuh selidik.

Dava menggeleng. Dava hanya bisa diam. Ia tak tahu apa yang barusan terjadi. Dava Ngebug.

🌻🌻🌻

"Kamu mau ke mana?"

Dava melihat dari atas sampai bawah penampilan kaila. Ia mau pergi sepertinya.

"Mau jalan jalan."

"ABANG JANGAN IKUT!" Pekiknya melihat dava ingin bangkit dari posisi rebahanya.

"Kai bisa sendiri bang. Mau healing nih kayak orang orang diluar sana."

"Lagian apa yang di khawatirin lagi. Dia udah mati."

Dava mengangguk mengerti lalu kembali merebahkan tubuhnya.

"Kalau ada apa apa Bantai aja. Percuma ahli bela diri kalau selalu ngandalin abang abangnya" sinisnya.

Air liur kaila hampir keluar. Baru kali ini ia melihat wajah sinis dari raja. Tak lama ia pun terkekeh.

"Begitulah kalau punya banyak abang. Buat apa Susah susah turun tangan. Kalau nelpon aja langsung datang."Sombongnya lalu pergi meninggalkan Dava yang menatapnya tajam.

🌻🌻🌻


Danau, Tempat Yang kaila kunjungi sore ini. Ia hanya ingin menenagkan Fikirannya. Kaila duduk di Rumputan hijau disana. Matanya memandang jauh Danau di Sana.

Hari Sudah mulai gelap. Sejenak ia berfikir bagaimana Jika Ada Raja di Sampingnya? Ahh pasti ia akan Sangat Bahagia.

Kaila sedikit mendongak Melihat seorang Gadis kecil menghampirinya. Lalu ia melihat tangan Gadis itu, Ia menyodorkan Sepucuk Bunga Daisy pada Kaila. Kaila mengerutkan keningnya lalu melihat gadis itu kembali.

"what's this?" Tanya Kaila.

Gadis itu tak menjawab, ia menarik tangan kaila lalu meletakkan Bunga itu. Gadis itu langsung pergi meninggalkan kaila.

"Heii!! Wait." Kaila menghela nafas Panjang lalu melihat sekelilingnya. Tak ada satu orang pun yang ia kenal.

Kaila hanya menatap bunga itu. Lalu mengalihkan pandangannya kembali Pada Danau.

Ia memeluk dengkulnya. "Hah.." ia menghela Nafas Panjang.

"I miss you." Ia menutup matanya menikmati rasa sakit di Hatinya.

Tring

Kaila mengeluarkan Handphonenya, melihat pesan Yang masuk.

Bang Dava
Abang Balik ke Bali.

Kaila memasukkan kembali handphonenya ke dalam saku. Lalu memandang kembali Bunga Daisy di tanganya.

"Kaila"

Badan Kaila menegang ia mendengar suara yang sangat ia Rindukan, sejenak berfikir lalu merosotkan kembali Bahunya.

"Mungkin Karna kangen. Sampe ngehalu." Gumamnya terkekeh Perih.

"Kai."

Suara itu. Suara Serak itu. Kaila berdiri, menghadap Danau. Ia menahan air matanya. Dadanya terasa Sesak. Ia mengedarkan pandangannya. Menelisik di setiap sudut.

"Raja?" Ia mencari cari, ia menangis dengan dada yang naik turun.

"I'm Here."



  Hai guys..

Update nih.

Jangan lupa Vote dan Coment ya❤

Kaila's soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang