Pasien yang sakit ini sekarang berada di atas kasur, bukannya istirahat malahan yin menyibukkan dirinya dengan membaca buku materi.
"Yin, kau sudah tidur?" Tanya war dan segera yin menaruh bukunya dengan cepat dan membenarkan posisi nya agar dia terlihat sedang sakit
"Belum"
War pun masuk ke dalam kamar yin dengan membawa air putih dan termometer.
"Bukannya kau bilang ingin minum air?"
Yin pun mengambil minuman yang dibawakan war dan meminumnya hingga habis.
"Ukur suhu tubuh mu"
Dan lagi, yin tetap menurut kepada war dan menyimpan termometer nya di balik tangannya, di lihat sudah war pun ingin bergegas keluar.
"Eh mau kemana?"
"Ha"
"Bantu aku melihat waktunya di jarum dan suhu di termometer nya"
"Sepuluh menit, nanti aku akan kembali lagi" ucap war dan langsung pergi begitu saja.
Dengan cepat yin mengambil handphonenya dan memasang waktu 10 menit.
Dan ketika 10 menit berlalu bertepatan dengan suara dering di handphone yin, war masuk ke dalam kamar yin lagi.
"Berapa derajat?"
Yin tidak menggubris perkataan war, dia hanya Langsung memberikan termometernya kepada war agar dia bisa lihat sendiri.
Di saat itu juga war melihat dan betapa kagetnya karena Suhu tubuh yin berada di 38,3 derajat. Karena war yang kurang percaya, jadi war mengecek kembali panas di kening yin menggunakan telapak tangan nya dan membandingkannya dengan kening war sendiri.
Setelah itu, war langsung ke lemari Yin dan mengambil jaket tebal.
"Kita harus segera ke rumah sakit"
Mendengar kata rumah sakit, yin langsung berbaring dan menutup dirinya dengan selimut.
"Enggak mau"
"Demammu sudah sangat tinggi"
"Tapi aku sudah minum obat"
"Tidak bisa, kau harus pergi ke rumah sakit"
"Tidak, aku enggak mau"
"Yin Anan wong" ucap war dengan menekan setiap kata nya"
Walaupun war yang terlihat emosi, tapi yin tetap dengan pendiriannya dan masih menutupi dirinya dari balik selimut. Karena kesal war menarik narik selimut yin tapi tetap saja gak bisa karena beda kekuatan, hingga suara bel menghentikan yin dan war. Kalau war sudah tau siapa yang akan datang jadi war langsung meninggalkan yin dan pergi keluar kamar.
.
.
.
War POV
Berada di sofa dengan prat dan satu orang lagi yang aku berusaha hindari. Jujur aku agak kesal karena melihat nya, masih terbayang bayang dengan perlakuan nya yang membuatku sedikit trauma jika saja aku tidak terlepas dari perlakuan menjijikkan itu.
"Untuk apa kau membawanya kemari?"
"Menjenguk orang lah, apa kau sudah membeli kulit jeruk limau nya?"
"Bukannya kau bilang akan membeli dan membawanya kemari?"
"Oh iya benar benar, kalau begitu aku beli sekarang juga"
"Prat, jangan melakukan hal yang membosankan"
"Kalau begitu kalian berdua saja yang beli, aku disini akan membersihkan beras"
KAMU SEDANG MEMBACA
Put your head on my shoulder BL (YinWar)
Teen FictionCerita ini di adaptasi dari drama China dengan judul yang sama. menceritakan seseorang pria yang sedang mencari jati dirinya untuk masa depan dan mengejar cinta yang ia harus miliki. -BL Remaja- -mengandung unsur 18+ -POV- Disclaimer: Bagi yang hom...