Part 20

182 17 1
                                    

Pagi hari dengan sedikit berantakan, war terbangun dan langsung memeriksa handphonenya. Betapa terkejutnya war di saat terlambat berangkat kerja, dengan segera war bangun dan langsung mengambil tas kerjanya.

"Aku terlambat, aku terlambat"

War keluar dari kamar dan langsung berlari menuju rak sepatu, dan hal itu dilihat oleh yin yang juga baru pulang entah kemana.

"Kenapa denganmu war?"

"Kerja, aku sudah mau terlambat"

"Aku sudah membantumu meminta izin"

"Ha! Benarkah?"

"Benar"

"Ahhhh, aku mau kembali tidur lagi"

Sebelum war berbalik lagi, yin langsung menahan lengan war.

"Apa yang terjadi dengan lehermu?, Kenapa berwarna merah?"

"Ohh ini bintik merah ya?, Aku alergi dengan bir"

"Sudah tau alergi tapi masih minum sebanyak itu"

"Aku gak sengaja" ucap war dengan menggandeng lengan yin dan menggoyangkannya.

"Aku gak bersamamu tapi kau minum sebanyak itu, apa yang kau pikirkan" tanya Yin dengan wajah yang serius dan membuat war menjadi lebih manja dengan yin.

"Hanya keperluan pekerjaan, tapi aku janji gak akan minum lagi lain kali, dipukul sampai mati pun akan ku tolak"

"Wajahmu mirip seperti lembar soal, seluruh tubuh bau alkohol"

"Benarkah?" Ujar war lalu mencium aroma tubuhnya sendiri

"Lain kali gak boleh pergi ke tempat itu lagi, dan yang terpenting kurangi komunikasi dengan bintang pria itu, apa kau sudah mengingatnya?"

"Baiklah honey"

"Pergilah mandi, aku akan menyiapkan sarapan dulu"

"Apa kau sudah membeli cakwe di toko nomor 1?"

"Sudah, cepat pergi mandi"

"Baiklah mematuhi perintah"

Setelah selesai mandi, makanan sudah tertata rapi di meja tetapi yin belum terlihat. Jadi war pergi ke balkon dulu untuk menjemur pakaiannya, dan juga war mendapatkan satu celana dalam yang terjatuh, jadi war mengambilnya dan mencuci terlebih dahulu.

"War"

"Kau dari mana?"

"Buang sampah"

"Oh"

"Ayo sarapan"

"Tunggu dulu"

"Apa yang kau cuci?, Ayo sarapan dulu, nanti aku bantu..."

War pun berbalik dan betapa terkejutnya yin jika yang dicuci war adalah celana dalamnya. Segera yin merebutnya dan menyembunyikan di belakang punggungnya.

"Kenapa denganmu?, air nya muncrat kan"

"Ini.. ini adalah punyaku"

"Aku tau, tadi jatuh dilantai jadi aku membersihkannya terlebih dahulu baru ku cuci"

"Enggak, enggak perlu"

War yang tau mengapa yin bersikap seperti ini membuat war tersenyum kepada yin.

"Endak apa-apa, jangan malu, kita berdua kan pria jadi gak usah malu, lagian punyaku juga seperti itu walaupun punyamu jauh lebih besar dan lebar daripada punyaku"

"Iya, ayo masuk cepat kita sarapan, nanti susu kedelai nya dingin"

"Baiklah" ucap war yang masih tersenyum dan masuk mendahului yin.

Put your head on my shoulder BL (YinWar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang