Part 22

157 15 1
                                    

"War ...."

Karena takut berbuat lebih, war tersadar lalu terbangun dari tidurnya dan duduk dalam keadaan yang shock . Dan gak lama kemudian, yin juga ikut duduk dan menyesali apa yang ia lakukan tadi.

"A-aku mau mandi dulu"

"Ha?"

War memukul pelan bibirnya karena perkataannya membuat yin salah sangka

"Bukan,yang aku maksud, s-sudah sibuk seharian,,, setelah mandi bisa istirahat lebih awal"

"Oh"

"Kalau begitu aku pergi"

Setelahnya war langsung bergegas pergi ke kamarnya, meninggalkan yin yang agak bingung sepertinya.

__________

Setelah war selesai mandi, dia pergi dengan menggunakan baju tidur seksinya ke kamar yin sambil membawa ember berisi kain kasurnya.

"Yin, aku sudah selesai, Sekarang giliran mu mandi"

"Baiklah"

"Kalau Begitu aku mau mengeringkan kain kasur dulu"

"Aku bantu"

"Gak perlu"

"Kalau kau mencuci dua kain kasur itu, jadi nanti mau tidur pakai apa?"

"Oh gak apa-apa, aku bisa tidur di matras atau sofa"

"Tidurlah dikamarku"

"Ha!, Kenapa?" Ucap war sambil mengangkat tinggi embernya untuk menutupi dadanya.

"Bukan itu yang kumaksud, maksudku aku aja yang tidur di matras, kau tidur dikamarku"

"Gak perlu, gak perlu"

"Terserahmu saja"

Yin pun pergi ke kamar mandi, dan war juga pergi keluar untuk menjemur kain kasurnya saja karena sedari tadi telinganya seperti ada yang mengganjal jadi war hanya menjemurnya saja dan akan kering terkena angin malam , lalu war kembali menuju sofa karena telinganya belum kunjung membaik, war berusaha melompat-lompat tapi tak mempan dan berakhir war mengambil cotton Bud lalu war berbaring ke samping dan berusaha mengeluarkan air dari dalam telinga nya.

"Menyusahkan sekali airnya"

Tak lama kemudian, yin telah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi, dilihatnya war yang terbaring di sofa jadi yin mendekati war dan melihat apakah war sudah tertidur atau tidak.

"Sudah tidur ya?"

"Akhhhh..." War teriak kesakitan karena memasukkan terlalu dalam cotton Bud nya

"Ada apa?"

"Sepertinya kapasnya masuk kedalam telinga"

"Coba ku lihat?"

"Apakah berdarah?"

Yin memegang dan mendekati ke telinga war untuk melihat kedalam telinganya war

"Sepertinya tidak berdarah, apakah sakit?" Ucap yin dengan pelan

Suara bisikan di telinganya war membuat yin sedikit merinding, telinganya merah dan wajahnya merah juga. Yin yang menyadari hal itu langsung teringat dengan perkataan salah satu temannya war, jika bagian telinga war adalah area yang sangat sensitif. Mengingat perkataan temannya war, yin tersenyum dan malah meniup telinga war.

"Apa yang kau lakukan?"

"A-aku hanya mencobanya"

"Emang ada orang yang mencoba seperti itu?, Gila"

Put your head on my shoulder BL (YinWar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang