bab 9

195 21 0
                                    

Saat sedang makan ada yang mengebrak meja nada dkk dan menjadi pusat perhatian

Brak

''Rara cantik manis" Ucap rara karena terkejud

"Woy lo bisa ga  sih ga usah gebrak meja orang sembarangan" Sewot liza

" Heh lo diam  aja gua gak ada urusan sama lo gua ada urusan nih sama pelakor" Ucap maya sambil menunjuk wajah nada

" Wah wah  kagak salah denger nih gua pelakor kok ngomongin orang pelakor"  Sewot rara

" Gua bukan pelakor tapi teman lo ini yang pelakor" Teriak maya

" Dan lo jauhin dion, dion itu milik gua dan lo gak berhak atas dia" Ucap maya pada nada

" Guys gua mau nanya kalau orang yang ngerebut pacar orang disebut apa? " Teriak rara

"Pelakor" Ucap siswa

"Terus gua mau nanya dion pacarnya siapa sih nada apa maya? " Ucap liza

" Nada" Ucap siswa

"Jadi yang jadi pelakor disini siapa nada apa maya? " Rara

" Maya" Ucap siswa serempak

" Nah lo dengerkan apa yang di bilang sama mereka lo yang pelakor bukan nada" Ucap liza

" Gua rasa lo gak budek kan? "

"Awas lo pada gua akan aduin kalian ke dion" Tunjuk maya pada nada dkk

" Aduin aja gua gak takut" Ucap nada

Setelah itu maya segera pergi dari kantin karena malu

"Woy may tungguin gua " Ucap kawan maya

__________________

Di tempat lain

Maya segera ke tempat dion

'Hiks hiks'

Dion yang mendengar suara perempuan menangis pun mendongak kan wajah untuk melihat siapa yang menangis di depan dirinya menganggu konsentrasinya yang sedang bermain game

"Loh loh maya kenapa nangis ada yang nyakitin maya? " Tanya dion berdiri dari duduknya

Hiks hiks "Dion pacar kamu buat aku malu dikantin tadi ddia bilang aku pelakor" Rengek maya

" Nada bilang kek gitu sama kamu? " Tanya dion memastikan

'Hiks hiks '  "iiya dia bilang kek gitu, kalau kamu ga percaya sama aku kamu boleh nanya sama sesil dan sita" Ucap maya

Dion pun menoleh ke arah sita dan sesil
" Bener? "Tanya Dion

" Iya tadi Nada bilang begitu " Jawab sita sedangkan sesil mengganguk membenarkan ucapan sita dan maya

" Kurang ajar dia berani bilang kek gitu sama kamu" Geram dion

"Kamu tunggu disini ya maya aku ada urusan sebentar, kamu jangan nangis lagi ya ntar cantik nya hilang" Ucap dion

'Hiks hiks' " Iiya"

Setelah dion pergi

" Haha gak sia sia air mata buaya gua" Ucap maya tersenyum sambil mengusap air mata nya

" Hebat bener loh may gampang bener pengaruhi dion " Ucap sesil

" Haha bener kata lo sil" Ucap sita

" Haha gua tau dion paling gak bisa denger gua nangis" Ucap maya dengan bangganya

Gimana part ini greget gak?
Jangan lupa vote  dan komen ya Terima kasih sudah membaca

PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang