bab 22

166 12 0
                                    

Silakan kamu mau menghukum aku dengan Cara Apapun akan ku Terima.
Tapi ku mohon jangan hukum aku dengan cara
Kamu Pergi dan menghilang dariku.

_DION DIRGANTARA_


Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit lamanya kini Dion sudah sampai di depan pagar rumah bernuansa putih. Dion pun keluar dari dalam mobil. Tak lama dari dalam pos penjagaan keluar satpam menghampiri Dion

"Ehh aden , masuk den saya buka kan dulu pagarnya "

" Tunggu pak, saya mau nanya, nada ada di rumah pak"

" Walah non nada toh udah pergi dari 2 hari yang lalu den"

Deg

Deg

Deg

Tiba tiba Dion merasakan pasokan udara di sekitarnya mulai berkurang.

" Pergi kemana pak? " Ujarnya masih syok

" Loh aden ga tau, kan non nada mau lanjutin S 2 nya "

" S 2 ?
dimana pak? " Tanya dion

" Iya den. Kalau untuk lokasinya saya kurang tau den, cuma yang saya tau non nada mau lanjutin S 2 nya . "

Dion yang mendengar penuturan satpam tersebut. Diam membeku.Seketika lututnya lemas. Jantungnya berpacu dengan cepat. Nafasnya mulai tak beraturan.Pikiran melalang buana menerka nerka kemana sang kekasih pergi .

" Den, aden "

Satpam yang melihat kondisi Dion pun menjadi panik

" Den, aden kenapa? "

" Saya ga apa apa pak "

" Saya ambilin air mineral dulu ya den bentar " Tanpa menunggu jawaban dari Dion, satpam tersebut berlari ke pos mengambil air mineral setalh itu kembali ke tempat Dion berada membuka kan tutup botol dan memberikan air mineral yang dibuka nya tadi ke Dion.

" Di minum dulu den " Menyodorkan air mineral

" Iya Pak Terima kasih " Dengan tangan gemetaran Dion mengambil air mineral tersebut dan langsung menenggak air tesebut hingga tandas

" Kalau orang tua nya nada ada di rumah pak? "

" Kalau tuan sama nyonya tadi pagi udah pergi ke Paris den katanya ada urusan bisnis "

" Ah iya Pak makasih infonya. Kalau begitu saya pamit dulu. Pak " Mencoba berdiri dan berjalan ke arah Mobilnya

" Tapi den, aden kondisinya begitu nanti terjadi apa apa"

"Ga pak, saya bisa kok " Ujar Dion

" Tapi hati hati ya den "

" Iya Pak"

Dion segera masuk kedalam mobilnya. Keluar dari komplek perumahan elite tersebut
Dio memacu mobilnya tersebut dengan kecepatan di atas rata rata.. Pikirannya tak menentu. Memukul stir kemudi ia merutuki dirinya sendiri hingga kabar sang kekasih yang akan melanjutkan pendidikannya lagi pun ia tak ketahui

' pacar macam apa lo , sampai kabar pacar lo sendiri lo ga tau, gua harus cari lo kemana nada. '

' please, jangan tinggalin gua, gua sayang sama lo nad'

Tanpa di sadari ada mobil yang sedang melintas juga dari arah berlawanan tiba tiba terdengar suara yang mengundang perhatian pengguna jalan

Brakkkkkk


HALOOO HALOOO SOBAT "PENYESALAN " JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KALIAN YA DISINI BERUPA KOMEN VOTE DAN FOLLOW SERTA MASUKIN KEDALAM PERPUSTAKAAN KALIAN AGAR TAK KETINGGALAN UPDATE DARI AUTHOR . Thanks you sudah berpartisipasi 😘💕

PenyesalanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang