Pt.06 (agak 17+)

16.6K 204 7
                                    

Hai...
Maaf ya up nya ngga bisa rutin. Bener deh ni otak susah diajak kerjasama.
Doain aja otak w dikasi hidayah ><

Oh, iya. Buat kalian yg nunggu part 'ekhem-ekhem', maaf bgt ya kalian kudu puasa dulu wkwk.

Karena beberapa part kedepan w mau memperkuat karakter Belva sama Zelno dulu.
Ya kali belum apa² udah gitu²an, ngga fair bgt.

Oke deh ga usah banyak cincong.
Pencet bintangnya
dan
Selamat membaca.


____________________


Author POV.

Apa sih yg ada dipikiran kalian kalau suka sama seseorang tapi kehalang gengsi yg gede, bahkan lebih gede dari dosa kalian?

Ya, jaimlah! Seperti Belva, nolak segala pikiran tentang dirinya yg perfect ini mengejar-ngejar cowok 'cupu' yg bahkan ngga selevel dengan dirinya.

Tapi, ada tapi nya nih.

Akhirnya jilat ludah sendiri. Sudah dua bulan berjalan Belva berusaha tak mengindahkan peri baik diotaknya yg bilang kalo Zelno itu istimewa dan malah mendengarkan peri jahat yg mengatakan Zelno itu ngga level dan ngga banget kalau dijadiin gandengan.

Dan disinilah Belva, di FK IT. Hari sudah sore karena menujukkan pukul empat lewat lima belas menit.

Belva duduk disebuah kursi yg samping pos satpam yg berada digerbang kampus.

Gue bener-bener udah ga waras, batinnya.

Sebenarnya dua bulan terakhir Belva sama sekali tidak mengerti dengan apa yg terjadi. Ia yg biasanya bermain dengan para cowok, malah menolak saat diajak hangout hanya karena alasan sibuk.

Pikirannya terus berkelana mengarah ke cowok cupu yg sama sekali ngga masuk list cowok idamannya. Berusaha menyangkal pun ngga bisa.

Tidak dipungkiri juga Belva beberapa kali menguntit Zelno. Contohnya saat Zelno sedang di salah satu toko buku yg ada di kota. Dan saat melihat Zelno, justru Belva merasa kenapa hanya dirinya yg merasa tersiksa? Sedangkan Zelno baik-baik saja. Padahal Belva sudah pernah menciumnya!

Saat sedang sibuk dengan pikirannya, Belva sampai tidak sadar jika seseorang yg ditunggu melewatinya begitu saja, seringan bulu tertiup angin.

Belva yg segera sadar langsung berjalan tergesa, hampir berlari.

Tangan kanannya menahan tangan Zelno. "Tunggu!" ucap Belva.

Zelno yg kaget karena tiba-tiba tangannya ditarik pun melihat kearah Belva dan seketika wajahnya terlihat panik.

"Ngga usah banyak omong. Lama banget sih keluarnya, lumutan nih gue nungguin." cerocos Belva seraya menarik Zelno ke arah sebuah mobil SUV berwana putih. Membuka pintu depan penumpang lalu mendorong Zelno masuk.

"Diem. Atau mau gue cium lagi disini, biar semua orang tau? Ide bagus juga." ancam Belva saat Zelno hendak bicara. Mendengar perkataan Belva membuat Zelno terdiam dengan matanya yg menyorot polos.

Hal itu membuat Belva gemas dan membungkukkan badan.

Cup.

Play & Good Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang