Tak terasa kini hubungan Zelno dan Belva memasuki bulan kedua. Dan dari sampai hari ini hubungan keduanya sangat baik. Belva sering menjemput pulang Zelno, kencan setiap akhir pekan seperti pasangan yg lain, dan hal-hal lain yg menarik.
Dan sampai saat ini juga, Belva belum mengetahui tentang kehidupan Zelno yg sebenarnya. Ia pikir awalnya itu tidaklah penting. Namun ketika semakin kesini ia merasa jika Zelno tidak membalas apa yg ia rasakan. Mungkin sedikit kekanakan tapi, Belva bahkan selalu menceritakan hal apa saja kepada Zelno. Salah satunya sifat Papa-nya yg menyebalkan, yg memintanya menemui anak teman bisnisnya. Saat Belva menceritakan itupun Zelno tidak terlihat cemburu, tidak menunjukkan reaksi apapun.
Belva merasa Zelno tidak berminat dalam hubungan ini. Tidak dipungkiri juga itu karena Belva yg memaksa. Hanya saja, bukankah mereka sudah berjanji akan bersama-sama? Ini harus dibicarakan. Harus.
Tapi nanti. Karena sekarang ini Belva sedang berada di kantor sang Papa. Entah ada apa gerangan sang Papa menyuruhnya kesini.
Kini Belva mengenakan dress model sabrina selutut berwarna putih dengan motif bunga daisy yg menunjukkan bahu indahnya. Dan jangan lupakan sepatu hak tinggi yg terpasang apik dikaki jenjangnya. Rambutnya yg berwarna Caramel sewarna dengan matanya itu dibiarkan terurai tampak indah.
Semua karyawan yg ia lewati membungkuk hormat serta terpukau.
Saat memasuki lift tanpa sengaja ia menyenggol seseorang karena lengah saat bermain dengan handphone ditangannya.
Ia mendongak bermaksud meminta maaf. Akan tetapi sosok yg ada dihadapannya membuat dirinya terkejut.
Zelno. Sosok yg tanpa sengaja ia senggol tadi, kini juga balas menatapnya tak kalah terkejut.
"Elno?!" seru Belva tak percaya. Menatap Zelno yg kini berada dihadapannya, memindai Zelno dari atas kepala hingga ujung kaki. Yg membuatnya heran lagi, kini Zelno memakai setelan jas kantor yg terlihat sangat pas ditubuhnya dan jangan lupakan merk apa yg melekat. Karena Belva tahu, itu bukan sembarang merk yg dijual murah.
"Tuan Muda, kita sudah ditunggu Tuan Besar." sela seorang pria paruh baya dengan setelan jas formal, melirik ke arah Belva dan mengalihkan pandangannya ke Zelno lagi.
Dan apa katanya tadi? Tuan Muda? Tuan Besar?
Shit! Sebenarnya apa yg terjadi? Belva menatap Zelno penuh tuntutan.
"Paman, duluan saja. Aku ingin berbicara dengan 'kekasihku'." ucap Zelno tanpa mengalihkan pandangannya dari Belva. "Dan katakan pada Papi, aku akan menyusulnya setelah urusanku disini selesai."
Setelah mengucapkan itu, Zelno menggenggam tangan Belva lembut dan membawanya ke basement.
Zelno nampak mengeluarkan sesuatu dan kantong celana kainnya. Kunci. Dan memencet tombol, yg memberitahu keberadaan mobilnya saat ini.
Saat Zelno hendak membawa Belva ke arah mobil tersebut, Belva menarik tangannya dari genggaman Zelno.
"Jadi?" tanya Belva. Mengontrol amarahnya. Entah kenapa, Belva benar-benar sangat ingin marah.
"Elno bisa jelasin."
"..."
"Maafin Elno."
"Aku ngga butuh maaf."
"Apa yg kamu sembunyikan? Dan siapa kamu sebenarnya? Apa maksud dari orang tadi yg panggil kamu 'Tuan Muda'?"
Zelno menarik Belva kepelukannya. Belva yg berusaha memberontak, akhirnya pasrah karena tenaganya jauh lebih kecil.
"Aku bisa jelasin." bisik Zelno.
Zelno melepaskan pelukannya, namun masih tetap memeluk pinggang Belva.
"Aku ngga ada niat buat bohongin kamu selama ini. Aku hanya...""Hanya apa? Jadiin aku mainan gitu hah?" potong Belva.
Zelno menghela napas, "Bukankah kamu yg sedari awal berniat menjadikanku mainan?"
Belva terdiam. Karena itu memanglah fakta yg tidak bisa dirinya sangkal.
"Beri aku waktu buat jelasin ini semua. Tapi tidak disini." Zelno menarik Belva lembut, membawanya ke sebuah mobil bermerk Civic keluaran terbaru berwarna putih mengkilap. Belva pun sampai ternganga dibuatnya.
Siapa sebenarnya pacarnya ini? Batin Belva penasaran.
_______________
6 Juni 2022.
KAMU SEDANG MEMBACA
Play & Good
Romance(18+) Anak dibawah umur harap bubar barisan ya ! Kisah playgirl dan goodboy. Belva Gwandari x Zelno Pramuga ____________ Start : 19 Feb 2021 Finish: ?