Pt.10 (18+)

19.3K 193 7
                                    

Anak kecik, nyingkir dulu 😝

Vote & Komen jgn lupa.

Tandai kl ada typo :)

Happy Reading!
________

Seorang gadis duduk dipangkuan lelaki disebuah kursi yg berada dipojok ruang perpustakaan.

Jam menunjukkan masih pukul sembilan pagi. Namun dua sosok makhluk itu seakan tak peduli.

Tapi, tunggu. Yakin keduanya tak peduli? Atau cuma salah satu dari kedua anak manusia itu yg tidak peduli?

Dilihat dari sisi kejauhan sih sepertinya kedua insan itu saling menikmati. Coba kita lihat dari dekat. Tampaknya sang lelaki hanya bisa pasrah saat bibirnya diraup oleh gadis dipangkuannya.

Kedua tangan lelaki itu bertenger manis disisi pinggang gadis tersebut. Sedangkan si gadis merangkum wajah lelaki didepannya dengan kedua tanggannya serta bibir yg meraup rakus.

Siapa lagi kalau bukan Belva dan kekasih barunya—Zelno.

Terlihat jelas, Zelno hanya bisa pasrah menerima cumbuan dari Belva.

Melepaskan ciumannya, "Balas ciumanku." perintah Belva.

Zelno menggeleng, "Elno ngga bisa yg begituan."

"Kalau gitu, aku ajarin. Dan harus bisa. Oke."

Tanpa menunggu jawaban Zelno, Belva kembali mencium bibir cowok itu.

Dimulai dari melumat bibir bawahnya pelan, seraya menggigit kecil.

Zelno melenguh pelan, sehingga bibirnya terbuka dan Belva tak menyia-nyiakan kesempatan itu dengan melesakkan lidahnya kedalam mulut Zelno.

Lidahnya membelai lidah Zelno. Seakan mengajak bergoyang. Belva pun menjelajahi mulut dalam Zelno, membelai langit-langit mulut, mengabsen gigi Zelno.

Belva melepaskan ciumannya saat merasa pasokan udara hampir habis. Melihat ekspresi Zelno didepannya yg terlihat memerah dengan mata terpejam. Bibir memerah dan bengkak karena ulah dirinya. Sempurna.

Meraih tangan Zelno yg ada dipinggangnya. Lalu mengarahkan ke payudaranya.

"Pegang." titah Belva. Setelah Zelno membuka matanya.

"Elno ngga mau," tolak Zelno hendak menarik tangannya namun ditahan oleh Belva.

"Cuma pegang. Ngga lebih." Belva membuka tiga kancing kemeja yg dikenakannya dibagian atas. Memperlihatkan bagaimana sekal payudaranya yg ranum itu yg masih dibungkus bra hitam kemben dengan kait didepan.

Zelno memalingkan wajahnya yg memerah kesamping kanan. Enggan melihat sesuatu yg indah didepannya. Sedangkan Belva malah tersenyum kecil melihat reaksi pacar lugunya itu.

Meraih wajah Zelno, memperlihatkan bagian depan tubuhnya yg terbuka. Belva membimbing tangan Zelno meremas payudaranyayg masih terbungkus bra pelan.

"Gimana?" tanya Belva saat melihat dahi Zelno berkerut samar dengan wajah yg masih memerah.

"Kenyal," lirih Zelno, yg bahkan kini matanya terus menatap kearah apa yg digenggam kedua tangannya.

"Suka?"

"Iya. Lembut. Belva lembut banget." Kini Zelno tanpa sadar meremas dada Belva pelan, membuat sang empu yg mempunyai dada mendesah lirih.

Belva menangkup tangan kedua tangan Zelno, membantu Zelno meremas lebih keras.

"Shhh..." desah Belva. Menyenderkan kepalanya dilengkukan leher Zelno.

"Mau lihat lebih?" tawar Belva lirih tepat ditelinga Zelno membuat cowok tersebut meremang.

"L-Lebih?"

"Iya." Belva hendak membuka kait bra namun tiba-tiba kegiatannya berhenti saat mendengar ucapan Zelno.

"Apa ini ngga terlalu jauh? Elno—" ujar Zelno ragu seraya menatap Belva.

"..." Belva hanya menatap Zelno. Meraih wajah Zelno lalu mengarahkan ke payudaranya yg masih tertutup.

Menekan kepala Zelno ke payudaranya seperti mendekap.

"Uhhh..." desah Belva entah disengaja atau bukan. Lidah Zelno menjilat permukaan atas payudaranya.

"Wangi dan manis. Elno suka." ujar polos Zelno, padahal dirinya tadi mengatakan jika tidak mau.

"Cukup." titah Belva kepada dirinya sendiri. Ia merasa bisa gila jika terus begini. Apalagi sedari tadi benda diantara paha Zelno yg didudukinya terasa mengeras. Namun cowok polos itu tidak mengatakan apapun tentang hal itu.

Belva membenahi pakaiannya sedangkan Zelno menatap Belva heran.

"Cukup sampai sini dulu." bahkan napas Belva masih memburu karena gairah.

"Ayo pulang. Kali ini aku mau ke apart kamu. Ngga ada penolakan."

Mereka berdua keluar dari perpustakaan saat matahari masih menunjukkan teriknya.

____________


AKHIRNYA bisa up T _ T

Maaf untuk yg nungguin couple Beze (kalo ada).

Panas ga sih part ini? Kalo kurang panas tunggu next capter aja ya. 🥴

Enjoy guys. Love kalian~

10 Maret 2022.

Play & Good Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang