Pt.11

8.3K 161 8
                                    

UP!

Mau dikasih cast ga?
Atau mau bayangin sendiri² aja gimana rupa si Belva dan Zelno?

Monggo manut readers aja w mah.

Intinya jgn lupa tinggalkan jejak.

Happy Reading <3

_________________

"BELVA GWANDARI!" teriakan nyaring itu berasal dari gadis berambut pendek sebahu yg berjalan dengan tergesa ke arah Belva. Membuat mereka menjadi pusat perhatian disebuah cafe.

"Woi bitch! Ngga usah pake teriak. Gue ga budek asal lo tau." Belva menatap sekeliling Cafe malu. Sang empu yg berteriak hanya menyengir.

Mereka duduk disalah satu meja dengan kursi sofa yg berada didekat kaca. Menunjukkan bagaimana padatnya kota ini, lalu memesan menu.

Anela-sahabat Belva, menatap Belva tak sabar.

"Ayo buruan cerita." pekiknya pelan tak sabar.

Bagaimana tidak? Jika ia yg notabenenya sahabat si playgirl ini bahkan tidak diberi tahu jika temannya ini sudah berpacaran dengan seorang cowok nerd. Ingat nerd!

Ia bahkan mengetahui berita ini dari sang pacar yg satu jurusan dengan si cowok cupu itu. Gila ngga sih, sudah sebulan!

"Bentaran, gue laper nih," ulur Belva sambil bermain ponsel. Membuat Anela penasaran setengah mati, tapi ngga mati beneran.

"Nanti gue ceritain kok, pasti." lanjut Belva seraya meletakkan ponselnya diatas meja, menatap Anela dengan mata yg dibuat sepolos mungkin.

Cih! Dengus Anela dalam hati. Ngga mempan dia dengan dalih mata-mata sok polos sahabatnya itu.

Pesanan mereka pun datang dan tanpa basa-basi Belva maupun Anela segera menyantap makanan dihadapan mereka.

Menit-menit berlalu, Anela telah menghabiskan makanannya. Mengelap bibir menggunakan tissu lalu menatap Belva yg entah kenapa seperti sengaja menyantap dengan perlahan-lahan sekan mengulur waktu.

Anela mendengus lagi.

Belva meletakkan sendok dan garpu, mengambil tissu untuk mengelap bibirnya.

"Gue yakin, kalo mata lo bisa ngeluarin laser, gue udah mati daritadi." sindir Belva, membuat sahabatnya menyengir.

"Jadi?" Anela menelengkan kepalanya kesamping.

"Lo ngga mungkin ngga tau ceritanya. Secara pacar lo si Angga pasti udah cerita panjang lebar." lirik Belva.

"Ya~ Tapikan gue mau tau yg dari versi lo." cemberut Anela.

"Intinya, gue dapetin itu si cowok Nerd. Dan bener aja yg lo kata, dia polos banget!" Belva mengingat bagaimana ekspresi-ekspresi Zelno saat ia mencium dan mengajarkan hal-hal tabu kepada cowok lugu itu. Dan wajahnya mulai memerah saat mengingat beberapa hari lalu di perpustakaan.

"Dia imut banget. Lo tau? Gue kek orang gila kalo lagi mikirin dia. Jantung gue selalu detak kencang banget ngga tau kenapa." jelas Belva bingung.

"O-em-ji. LO JATUH CINTA!" pekik Anela kencang. Sehingga lagi-lagi mereka berdua menjadi pusat perhatian.

"Mulut lo bisa ngga sih direm. Dan apa lo bilang? Jatuh cinta? Gila lo." sungut Belva seraya menyeruput jus strawberry yg dipesannya tadi.

"Gini nih, kalo playgirl jatuh cinta. Suka ngga sadar." dengus Anela. "Lo bakal ngerasain gimana lo bucin sama cowok itu. Dan saat itu terjadi, gue bakalan jadi orang pertama yg tertawa keras."

Ucapan sarkas Anela membuat Belva bergidik.

No. Dirinya tidak mau jadi bucin cowok lugu itu. Dirinya hanya berniat main-main sedari awal kan?

Tapi, hatinya bimbang. Tak sejalan dengan pikirannya. Belva enggan jatuh. Belva hanya menginginkan bahwa para lelakilah yg jatuh kepadanya.

***

Di tempat lain.

"Astaga! Akhirnya kamu pulang." suara lantang itu berasal dari wanita paruh baya yg masih terlihat cantik diusianya.

Wanita paruh baya itu memeluk sosok lelaki muda yg tampak hanya terdiam diambang pintu.

"Mami kangen banget sama kamu, sayang." suaranya bergetar. Seketika lelaki muda itu membalas memeluk wanita paruh baya itu.

"Elno juga kangen Mami."

____________

UP!

Nungguin apenih?

Yuk gap votenya disamain sama vote dicapt sebelumnya 🥴

Blm direvisi sama sekali, abis kelar lngsng diup. Jadi maaf kalo amburadul.

Yg vote dan komen dapat salam sayang dari Elno ><

16 Maret 2022.

Play & Good Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang