Pt. 16

5K 159 31
                                    

Apped's Club

"Tambah segelas lagi!" teriak seorang gadis dengan gaun ketat yg berpotongan rendah. Gaun diatas lutut yg kini terlihat semakin pendek karena duduk disebuah kursi tinggi yg berada didepan bar. Jangan lupakan payudaranya yg hampir keluar dari baju karena terlihat tidak muat.

"Udah lama lo ga kesini. Kemana aja?" seorang lelaki penjaga bar balas berteriak seraya tangannya mengulurkan sebuah gelas yg terisi alkohol.

Gadis itu tak lain adalah Belva. Terlihat sudah sangat sangat mabuk. Menjulurkan tangannya untuk menerima gelas tersebut.

"Bukan urusan lo!" Belva meminumnya sekali teguk.

"Cowok brengsek. Sok polos." gumam keras Belva. Kini penjaga bar mengangguk paham kenapa Belva terlihat begitu berantakan meskipun masih sangat cantik seperti biasa.

Drttt drtttt

"Hape lo bunyi." penjaga bar memberitahu Belva. Namun si empunya malah mengabaikan.

Drttt drttt

"LO DIMANA BIT*CH?!" teriakan diseberang telepon yg tak lain adalah Anela membuat telinga Belva seakan hampir tuli.

Belva hanya bergumam gumam tidak jelas karena benar-benar sudah mabuk parah. Penjaga bar yg sedari tadi memperhatikan Belva menghela napas panjang. Lalu menarik handphone Belva meskipun gadis itu kekeh menggenggam dengan erat.

Berhasil. Penjaga bar yg diketahui bernama Kazo itu lantas memberi tahu Anela keberadaan dan kondisi Belva saat ini.

Tak selang berapa lama Anela datang dengan masih mengenakan pakaian tidurnya. Buru-buru menghampiri Belva yg tampak sudah tak kuat menopang kepalanya yg tergeletak dimeja bar.

"Gue bawa pulang nih anak." ucap Anela kepada Kazo, yg dibalas jempol. "Thanks, Zo."

Dengan susah payah Anela membopong Belva ke mobilnya. Setelah dirasa aman, ia pun melajukan mobilnya keluar area Club.

"Lo kenapa sih? Ngga biasanya kek gini?" cecar Anela.

"Perasaan gue udah ngga enak banget tadi, makanya gue telepon elo." Anela melirik Belva. "Benerkan apa yg gue rasa, lo lagi ga baik-baik aja."

Belva hanya bergumam tak jelas.

"Lo kalo ada masalah cerita dong. Sejak jadi pacar si Zelno lo udah jarang ngomong masalah lo ke gue." masih tak ada tanggapan.

Anela memicing, "Apa jangan-jangan ini ada hubungannya sama si cowok cupu itu?!"

"Lo diapain bitch?" cerca Anela tak henti. Bagaimana tidak? Anela bahkan hampir lupa kapan Belva mabuk hingga diatas batas wajar. Kalau tak salah itu waktu promnight sewaktu SMA.

"Cowok cupu bajingan. Beraninya lo selingkuhin gue." kali ini gumaman Belva terdengar jelas ditelinga Anela.

"What?! Lo diselingkuhin?!"

"Kepa*rat tuh cowok." umpat Anela. "Gue samperin besok dikampus."

Mobil yg dibawa Anela berbelok ke sebuah kawasan perumahan elit. Lalu berhenti disebuah rumah yg terlihat bergitu mewah dengan pagar tinggi. Anela menempelkan sebuah kartu ditembok samping pagar yg terdapat alat deteksi. Gerbang besar itu terbuka. Anela melajukan mobilnya ke garasi.

Lagi-lagi, dirinya harus membopong Belva yg sudah tak sadarkan diri.

Membawa Belva masuk kerumah dan menaiki lift yg tersedia kelantai dua tempat kamarnya berada. Merebahkan Belva diatas kasur kingsize nya dan mengganti baju Belva dengan pakaian tidur yg lebih nyaman. Lalu ikut merebahkan dirinya disebelah Belva.

"Good night, bitch." Anela pun memejamkan matanya.

***

Apart Zelno.

"Ya paman?" tampak Zelno sedang berbicara lewat handphone.

Kini posisinya berada diatas tempat tidur dengan laptop yg masih menyala dihadapannya, menampilkan grafik naik turun serta angka dan huruf yg sulit dimengerti.

"Nona Belva pulang dengan selamat, Tuan Muda." ucap suara diseberang.

"Bersama siapa?" jawab Zelno.

"Teman Nona. Jika tidak salah namanya Anela dan Nona menginap dikediaman Nona Anela." orang diseberang memberi informasi dengan detail.

"Terima kasih atas bantuannya, Paman Hans. Maaf jika merepotkanmu malam-malam begini."

"Sudah tugas saya, Tuan Muda." balas Paman Hans, sopan. "Istirahatlah, Tuan Muda. Ini sudah terlalu larut. Tidak baik untuk kesehatan."

"Ya, Paman. Paman istirahatlah juga. Selamat malam." tutup Zelno setelah mendapat jawaban.

Kini Zelno bisa merasa lega meski sedikit. Pikirannya masih saja melayang pada apa yg terjadi hari ini. Sungguh Zelno bingung harus menjelaskan seperti apa kepada Belva tentang Alena yg memang benar adalah teman masa kecilnya.

_________

26 Januari 2023.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Play & Good Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang