Pt.08

6.2K 151 4
                                    

Up nih!

Jgn lupa vote dan komen.

Happy reading.

______

Seperti ucapannya kemarin. Belva menghampiri Zelno di FK IT. Keadaan tak begitu lenggang, masih banyak mahasiswa yg nongkrong didepan ruang kelas maupun dipinggir lapangan. Tak ayal pula Belva menerima godaan-godaan dari para cowok tersebut.

Sampai sebuah suara membuat Belva berhenti berjalan. "Cantik, dari FK mana nih?" goda salah satu dari para cowok yg bergerombol.

Bukan itu yg membuat Belva berhenti. Tapi suara lain, suara dari seseorang yg beberapa bulan ini menghantui pikirannya dan suara dari seseorang yg sudah menjadi miliknya.

"Jangan gangguin Belva lagi. Belva punya Elno!"

Bentar-bentar, Belva ngga budek kan ya? Ini telinganya yg salah denger, khayalannya doang, atau emang nyata? Tapi kalau nyata rasanya ngga mungkin, kalian tau sendiri kan gimana Zelno kalo sama Belva?

Belva membalikkan badan untuk memastikan pendengarannya. Dan begitu matanya bertemu dengan sosok tersebut, bibirnya seketika merekah membentuk senyuman lebar.

Saking senangnya Belva berlari kearah sosok tersebut, siapa lagi kalau bukan Zelno? Belva menubruk tubuh Zelno dengan pelukan erat.

"Sayangnya aku," ucap Belva seketika membuat wajah Zelno memerah malu. Sedangkan gerombolan cowok berkerumun terbelalak tak percaya.

"Bel, beneran lo sama Zelno?" tanya salah satu cowok ragu.

Belva melepaskan pelukannya lalu menghadap para cowok.

"Kalo iya emangnya kenapa?" sambil berkacak pinggang.

"Gila aja, cewek secantik lo sama dia?!" cowok lain menyahut.

"Heh! Ngaca dong muka lo-lo pada emang ganteng? Seenaknya ngatain pacar gue. Asal kalian tahu, Elno bahkan lebih ganteng dan lebih segalanya daripada kalian semua."

Setelah berkata panjang, Belva menarik Zelno pergi dari sana. Membawa Zelno ke parkiran dan masuk ke mobil. Lalu mengendarainya keluar fakultas.

"Ehm... Maaf." ucap Zelno tiba-tiba.

"Kenapa minta maaf?" tanya Belva heran.

Seperti biasa ketika gugup Zelno akan menunduk dengan menggigit bibir bawahnya serta memainkan ujung baju yg dikenakannya.

"Karena Elno tadi bilang itu didepan banyak orang."

Belva menyeringai, "Itu apa? Yg jelas dong."

"Emm, itu yg tadi." gugup Zelno sambil melirik Belva cepat.

"Aku ngga denger, coba ngomong lagi." titah Belva menggoda.

"Kalau Belva punya Elno." suara Zelno menjadi sangat lirih.

Belva terkekeh pelan. "Ciee, jadi aku punya kamu nih?" goda Belva sambil masih fokus menyetir. Membelokkan mobilnya kesebuah resto.

"Kan kemarin bilangnya Belva punya Elno, terus Elno punya Belva." protes Zelno mengangkat kepalanya kearah Belva.

"Duh gemesnya. Iya iya. Tapi beneran loh, kamu tadi keren banget. Aku jadi ngga usah repot-repot nyebarin kalau kita udah jadian."

Kini mobil mereka telah sampai diparkir restoran. Belva membuka seabelt lalu memiringkan badan menghadap Zelno. Zelno yg ditatappun balik menatap Belva heran.

"K-kenapa?" gugup Zelno.

"Ngga apa-apa. Aku masih ngga percaya aja kalo kamu udah jadi milikku." Belva tersenyum tipis.

"Padahal rasa-rasanya kemarin kamu ngga mau ketemu aku." ungkap Belva.

"Maaf. Elno akan lebih berusaha buat suka sama Belva. Kata Belva kemarin juga kan kita saling berusaha untuk mencintai? Meski Elno ngga tau gimana rasanya cinta."

"Iya," Belva menatap Zelno lembut. "Ayo turun. Kita makan dulu." ajak Belva.

Mereka turun dari mobil dan berjalan memasuki restoran dengan tangan yg bergandengan.

_______

Thanks, God.

Akhirnya bisa up. Maaf bgt upnya lama (kalau ada yg nunggu).

Karena 2 minggu terakhir ada uprak jadi sibuk bgt ngga sempet buka wp apalagi nulis.

So, semoga dipart ini feelnya nyambung sama part sebelumnya.

Tandai kalau ada typo ya.

Love kalian.

8 Februari 2022.

Play & Good Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang