Wang Li Jiao sudah dibawa keluar oleh pak Gu yang kembali menjalankan tugasnya sebagai seorang security. Tersisalah di ruangan itu kakak beradik Lan dan sepasang sepupu.
Belum sempat mereka kembali berbincang, ketukan di pintu menginterupsi mereka.
Tok Tok Tok
Lan Xichen, "masuklah"
Terbukalah pintu dan menampilkan seorang perempuan beta yang ternyata menjabat sebagai sekretaris perusahaan.
"Tuan Lan Xichen, tuan Lan Wangji, dan Nyonya muda Lan" sapa beta itu dengan penuh hormat.
Lan Xichen, "ada apa, Mian-Mian?"
Mian-Mian, "para pemegang saham untuk proyek perpindahan ibu kota baru sudah berkumpul di ruang rapat"
Lan Xichen mengangguk "baiklah kami akan segera kesana". Mian-Mian langsung pamit undur diri setelah mendapat jawaban dari bosnya.
Lan Xichen berdiri dengan merapikan sedikit jasnya "Wangji, A Yin, ayo. Adik Wei menunggu disini dulu tidak apa?"
Wei Wu Xian menggeleng "tidak perlu, sebaiknya aku pulang saja". Namun karena perasaan tidak rela, Lan Wangji tanpa berpikir panjang justru mengajak Wei Wu Xian juga "ikutlah bersama kami"
Ajakan itu membuat Lan Xichen mematung sesaat sebelum sang istri menyadarkannya dan tersenyum kecil sembari mengangguk. Jiang Cheng tahu sosok sepupunya itu, tapi karena Wei Wu Xian sendiri menutupinya, dirinya tidak ingin mengumbarnya sekalipun itu pada sosok suaminya.
Wei Wu Xian diam sesaat seolah berpikir lalu kemudian mengangguk "baiklah bila kalian tidak keberatan". Jiang Cheng tersenyum misterius membayangkan akan seperti apa ruangan rapat nanti dengan kehadiran Wei Wu Xian. Wei Wu Xian yang mendengar pikiran Jiang Cheng juga tidak bisa menahan diri untuk terkekeh "kau berlebihan A Cheng". Jiang Cheng hanya mendengus mendengar itu sedangkan kedua giok Lan kebingungan.
***
Saat Lan Xichen, Lan Wangji, Jiang Cheng dan Wei Wu Xian sampai di ruang rapat. Seketika ruang rapat yang semula sedikit berisik karena obrolan menjadi sunyi. Jiang Cheng sudah menduganya dan dengan hati-hati tetap menuntun sepupunya itu agar selalu duduk di sisinya.
"Siapa orang buta itu"
"Kenapa membawa orang buta ke rapat penting ini?"
"Astaga lusuh sekali pakaiannya"
"Apa ini acara penggalangan amal?"
"A Xian.."
Langkah Wei Wu Xian seketika terhenti mendengar pamannya berada disana. Wei Wu Xian tahu bahwa pamannya juga memiliki perusahaan besarnya sendiri dan itulah sebabnya kenapa Xiao Xingchen ada di rapat ini sekarang, terlebih karena memang dirinya belum memutuskan ingin bergabung dengan menjadi investor pada proyek ini atau tidak.
Wei Wu Xian hanya mengangguk kecil dan itu sudah cukup menjawab Xiao Xingchen yang terus memandangnya.
Rapat ini memang rapat para CEO perusahaan – perusahaan yang cukup mumpuni. Bahkan Jiang Cheng disini bukan sebagai istri seorang Lan Xichen melainkan sebagai CEO dari Jiang Corp.
"Ekhem, apakah W. Group menolak bergabung dengan kita di proyek ini?" tanya CEO Jin.
"Pemimpin W. Group belum mengambil keputusan" jawab Xiao Xingchen mewakilkan.
CEO Su, "ah, bukannya tuan Xiao ini adalah tangan kanan dari W. Group. Jadi dengan status apakah tuan Xiao berada di rapat kali ini?"
Xiao Xingchen, "saya mewakili perusahaan saya sendiri tuan Su. Hanya saja karena saya mengetahui jawaban atas pertanyaan tuan Jin, itu sebabnya saya menjawabnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Eyes (WangXian FanFic)
FanfictionWei Wu Xian buta namun dirinya tidak sepenuhnya tidak dapat melihat. Walau buta, mata indahnya mampu membuat seorang tuan muda Lan kedua jatuh cinta padanya. *** Nama karakter meminjam tokoh dari "The Grandmaster Of Demonic Cultivation" Lan Wangji ...