Tangan Lan Wangji terulur untuk menghapus air mata yang mengalir dari pipi Wei Wu Xian, dirinya merasa sakit ketika melihat mate nya menangis terlebih karena dirinya "kenapa hanya kau yang ingat?".
Wei Wu Xian yang mengerti langsung menjawab dengan pelan "karena itu hukumanku. Bagaimanapun aku membunuh ribuan orang, aku merusak tatanan takdir mereka hingga mengacaukan alur reinkarnasi. Selain separuh jiwaku abadi, ingatan ini sebagai cambukan untukku membayar dosaku. Setiap manusia yang masuk ke kolam reinkarnasi akan diberikan minuman agar mereka melupakan hidup lalunya, sedangkan aku bukanlah jiwa yang bisa bereinkarnasi, separuh jiwaku miliknya yang abadi tapi beruntung separuhnya lagi tidak, itu sebabnya Wei Ying mu sepertimu yang hanya menganggap orang asing di pertemuan pertama".
"Berarti kini jiwamu sudah utuh dan bersatu?" Lan Wangji mulai khawatir.
Wei Wu Xian menggeleng lemah "jiwaku tidak akan pernah bersatu lagi, Lan Zhan. Paras dan nama kami memang sama, bahkan dia adalah reinkarnasiku tapi tetap saja, jiwaku tetap akan terpecah seperti ini, kita jiwaku mengambil alih maka dia akan tidur begitupula sebaliknya, terbukti dari penggunaan kekuatan kami, kami tidak dapat sembarangan menggunakan kekuatan yang bukan anugerah kami. Tapi sungguh, melihatmu kembali hidup dengan baik bahkan kembali berjodoh denganku sudah membuatku puas ternyata dewa langit sungguh menepati janjinya maka aku pun akan menepati janjiku" lirihnya pelan.
Alis Lan Wangji bertaut "ada apa? Katakan!" entahlah, Lan Wangji merasakan perasaan tidak nyaman di hatinya, seperti ada makna yang tersirat dari perkataan sang 'Yilling Laozu' itu dan makna itu disimpulkan adalah perpisahan. Lan Wangji tidak mengharapkan itu! Katakanlah Lan Wangji egois dan serakah, menginginkan 2 jiwa yang berbeda menjadi miliknya, tapi sungguh, perasaannya tidak rela, seolah berteriak bahwa keduanya adalah cintanya.
Wei Wu Xian mengangkat tangannya dan menangkup wajah Lan Wangji "setelah memastikan benang merah kalian terajut sempurna tanpa halangan dan pengganggu lagi, aku akan pergi"
Deg
Sesuai dugaan Lan Wangji, tidak! Lan Wangji sungguh merasa terbebani akan sesuatu hingga tidak menyadari matanya memanas "kenapa?" suaranya bahkan sudah serak.
"Setiap manusia yang lahir diberikan 1 raga dengan 1 jiwa, Lan Zhan. Walau dulu aku memecahkan jiwaku namun tetap saja, saat masuk ke siklus reinkarnasi, kami dinyatakan sebagai 2 jiwa yang berbeda. Raga dengan 2 jiwa yang berbeda tidak akan kuat, Lan Zhan. Dia akan berumur pendek dan aku yang akan pergi karena ini bukanlah masaku lagi. Jiwaku tidak seharusnya ada disini tapi karena aku begitu merindukanmu, aku rela menghabiskan ribuan tahun hanya untuk memastikan kau tidak akan mati konyol lagi, kau harus bahagia sekarang. Kau tahu betapa aku tersiksanya melihatmu mati demi melindungiku? Duniaku hancur Lan Zhan. Sekuat apapun aku mencoba tegar, itu sulit dan justru menyakitiku semakin dalam. Bahkan aku masih merasakan sakit itu sampai sekarang. Aku sudah lelah dan melihat kebahagiaanmu adalah tujuan akhirku sebelum aku musnah bersama kenangan hanguang jun ku".
Lan Wangji menggeleng dengan air mata yang sudah menetes, tanpa kata langsung memeluk Wei Wu Xian "kenapa sakit?" lirihnya yang mengadu bahwa hatinya sakit mendengar penuturan itu.
"Jangan menangis. Hanguang jun ku bukan orang cengeng. Ketahuilah, justru aku senang karena akhirnya bisa bebas dari belenggu penderitaan ini. Aku bersyukur raja iblis itu melepaskanku pergi tanpa memaksaku menjadi budaknya lagi. Jiwaku bisa bebas lagi Lan Zhan. Dan mungkin aku diijinkan untuk bersama kepingan memorial Lan Zhanku di langit sana. Membayangkan itu, membuatku bahagia, aku akan bersatu dengan Lan Zhanku walau hanya dalam kendi memorial"
"Kau merasakan sakit mungkin karena kau adalah reinkarnasi belahan jiwaku namun pahamilah bahwa takdirmu di hidup ini bukanlah denganku melainkan jiwa reinkarnasiku. Jujur ini juga sulit untukku, apalagi aku dapat bertatap muka dengan orang yang sangat kucintai seperti ini tapi aku harus melakukannya atau tubuh ini akan rapuh dan akhirnya mati. Kau akan lebih sakit nantinya. Dulu kau berkorban untukku, maka sekarang aku yang akan melakukannya. Aku akan memastikan kalian bersatu dan bahagia seperti harapanku dan hanguang jun ku saat itu" lanjut Wei Wu Xian.
Lan Wangji melepaskan pelukannya dan tersenyum kecil "kalian terlihat sangat saling mencintai".
Wei Wu Xian tertawa kecil "ya si bodoh itu bahkan memberikan nyawanya untukku. Bahkan dapat kutebak kau pun begitu".
Tanpa menjawab, Lan Wangji hanya menatap manik merah itu membuat Wei Wu Xian berdecak "darah Lan memang kental. Mencintai satu orang seumur hidup heh?".
Lan Wangji mengangguk kecil "cinta Wei Ying".
"Hahahah kau tahu? Dulu Lan Zhanku itu malu-malu kucing. Cuek dan dingin di hadapanku tapi cemburu diam-diam bahkan dengan agresif menciumku saat aku tertidur dalam ajang perburuan. Wahh mengingat itu membuatku tersadar bahwa Lan Zhanku memiliki nafsu yang sangat tinggi, bahkan dia memperkosaku di usianya yang 15 di perpustakaan dengan mengikat tanganku menggunakan pita dahinya. Wahh beruntung aku memang mencintainya. Bahkan itu menjadi rahasia kami berdua sampai sekarang".
Ucapan Wei Wu Xian membuat telinga Lan Wangji memerah, oh sungguh kah dirinya di masa lalu berani memperkosa? Bahkan tertera jelas di aturan keluarga Lan bahwa dilarang berzinah, tapi apa-apaan itu? Yaaa walau Lan Wangji tidak memungkiri bahwa nafsu nya cukup besar, beruntung dirinya sekarang bisa mengontrol diri.
Melihat telinga Lan Wangji yang merah, membangkitkan sifat jail Wei Wu Xian untuk menggoda Lan Wangji seperti dulu hadir "kau tahu? Kau sangat ahhhh perkasa dan buas. Bahkan setelah hari dimana kau berani memperkosaku di perpustakaan, kau menjadi sedikit tidak tahu malu, kita bahkan pernah melakukannya di padang rumput di depan Xiao Pingguo, keledai peliharaanku".
Lan Wangji membuang muka karena semakin malu. Namun itu justru membuat Wei Wu Xian dengan leluasa berbisik di telinga Lan Wangji "andai kau mengingatnya, aku ingin bertanya apakah aku enak?" tanyanya semakin melantur.
"Hentikan. Itu pembicaraan dewasa" tegur Lan Wangji dengan ke frontalan Wei Wu Xian.
Wei Wu Xian tertawa renyah "heii usiaku ini ribuan tahun, aku sudah dewasa. Dan usiamu juga sekarang sudah masuk kategori laki-laki dewasa bukan?"
Lan Wangji yang semakin tidak tahan langsung mendudukkan Wei Wu Xian di sofa karena sebelumnya terus berada di pangkuannya, lalu setelah itu, dirinya melarikan diri memasukki kamarnya tanpa sepatah katapun membuat Wei Wu Xian terbahak-bahak.
Sesaat setelah melihat Lan Wangji benar-benar hilang dari pandangannya, ekspresi tawa yang sebelumnya ada berubah menjadi senyuman miris "setidaknya aku berhasil mengalihkan empatimu atas memorial lama. Hahhh baiklah, ayo bersihkan dulu racun itu dari ranjang Wei Wu Xian lalu aku kembali tidur".
***
"Dia mematikan semua kamera dan penyadap" ujar Wei Yuan dengan tatapan kosong.
Xue Yang hanya tersenyum kecil "sejujurnya aku penasaran kenapa dia datang lagi setelah peristiwa pemerkosaan itu tapi bagaimanapun, aku memiliki keyakinan bahwa kedatangannya bukanlah hal yang membayangkan Xian ge".
Wei Yuan menghela nafas "aku tau itu tapi tidak bisa dipungkiri, kedatangannya itu membunuh orang. Aku tidak ingin kakakku terpuruk lagi".
"Aku lebih khawatir bahaya besar menanti Xian ge sehingga mampu membangunkan dia".
Wei Yuan menatap Xue Yang dengan tatapan rumit.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Eyes (WangXian FanFic)
FanfictionWei Wu Xian buta namun dirinya tidak sepenuhnya tidak dapat melihat. Walau buta, mata indahnya mampu membuat seorang tuan muda Lan kedua jatuh cinta padanya. *** Nama karakter meminjam tokoh dari "The Grandmaster Of Demonic Cultivation" Lan Wangji ...