Part 19

5.1K 741 39
                                    

"Lan Zhan, aku akan berpura-pura tetap buta" ucap Wei Wu Xian menyerukan rencananya itu.

Lan Wangji mengerutkan alis "kenapa?"

Wei Wu Xian menghela nafas berat "aku merasa akan ada hal buruk terjadi dan kebutaanku akan membuat mereka lengah"

"Siapa?" terdengar suara tegang Lan Wangji dibalik kemudi mobilnya.

Wei Wu Xian menoleh menatap Lan Wangji dan mengulurkan tangan untuk mengusap lengan kokoh yang sedang menyetir itu "belum tahu tapi jangan khawatir karena aku bisa menjaga diriku, Lan Zhan"

Lan Wangji mendengus tidak suka "kau memilikiku, Wei Ying"

Mendengar perkataan itu membuat hati Wei Wu Xian menghangat, walau dirinya yakin kekuatan dirinya bahkan jauh lebih besar dibandingkan dengan Lan Wangji yang hanya manusia normal, namun mendengar kesungguhan Lan Wangji yang terdengar ingin melindunginya, membuatnya semakin jatuh hati.

"Ah kau membuat hatiku jatuh lebih dalam, Lan Zhan" kekehnya.

Lan Wangji melirik sekilas "aku serius, Wei Ying"

Wei Wu Xian mengangguk kecil sambil tersenyum "aku tahu. Dan aku sangat bahagia mendengar perkataanmu. Aku merasa terlindungi dan pastinya merasa amat dicintai"

Lan Wangji melapas sebelah tangannya dari kemudi stir untuk menggenggam tangan Wei Wu Xian "memang itu perasaanku"

"A Yuan pasti memiliki sesuatu yang dapat menjawab perasaan tidak enakku, jadi bisakah kau turunkan aku di perusahaanku saja?" pinta Wei Wu Xian.

Lan Wangji mengangguk tanpa menjawab apapun.

Dan saat mobil Lan Wangji sudah berhenti di depan gedung tinggi milik keluarga Wei, Lan Wangji turun dan membantu membukakan pintu bagi Wei Wu Xian, menjalankan peran seolah Wei Wu Xian masih buta.

Wei Wu Xian meluruskan tongkatnya dan mengusap tangan Lan Wangji "kembalilah, aku bisa sendiri darisini"

"Aku ikut denganmu" ucap Lan Wangji tegas, tidak menerima penolakan.

Wei Wu Xian menghela nafas berat "kau sungguh ingin masuk ke jurang masalah? Kau bisa terluka, Lan Zhan" lirihnya pelan.

Lan Wangji mengelus kepala Wei Wu Xian "kita hadapi bersama"

Wei Wu Xian, "kau keras kepala. Baiklah ayo kita masuk"

Akhirnya mereka mendekati meja resepsionis dan ketika sang resepsionis melihat sosok Lan Wangji, dengan segera dirinya membungkuk hormat sambil tersenyum manis dengan pikiran semoga dapat membuat Lan Wangji terpesona, mendengar pikiran resepsionis itu, Wei Wu Xian hanya tersenyum geli. Harus diakui bahwa Lan Wangji sangatlah tampan tapi beribu sayang, hanya miliknya.

Wei Wu Xian hanya diam membiarkan Lan Wangji yang menuntunnya hingga memasukki area lift khusus CEO dan para petinggi maupun tamu penting, diantar langsung oleh resepsionis itu.

Kali ini, Wei Wu Xian membuka suara "nona, mau sampai dimana nona mengantar kami? Bukankah tempat resepsionis tidak boleh kosong?".

Resepsionis itu tersipu malu dan menunduk "maaf" cicitnya 'kenapa aku konyol begini, eish' pikiran resepsionis itu semakin membuat Wei Wu Xian mengulum senyumnya.

"Anda sangat polos nona" kekeh Wei Wu Xian yang justru kini resepsionis itu membeku dengan senyum Wei Wu Xian.

'Astaga, pasti aku habis melakukan kebaikan hingga siang ini bisa bertemu 2 orang pria menakjubkan. Senyum gigi kelincinya astagaaa' pekik resepsionis itu dalam hati.

Lan Wangji yang menyadari tatapan resepsionis terpaku pada Wei Wu Xian langsung merengkuh pinggang Wei Wu Xian posesif "kembalilah" perintah Lan Wangi itu dengan dingin, membuat gadis resepsionis itu tersadar dan langsung berpamitan undur diri meninggalkan Lan Wangji dan Wei Wu Xian yang melangkah memasukki lift.

Pretty Eyes (WangXian FanFic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang