Pintu operasi terbuka yang sontak membuat ke empat orang yang setia menunggu langsung mengalihkan atensi ke pintu itu, namun yang keluar justru Wei Yuan yang di dorong dengan kursi roda karena terlalu lemas sehabis men transfusi darah. Xue Yang dan Jiang Cheng tetap berdiri menghampiri Wei Yuan.
"A Yuan, kau baik-baik saja?" tanya Jiang Cheng, bagaimanapun A Yuan sepupunya yang tergolong masih kecil menurutnya.
Wei Yuan mengangguk kecil sambil tersenyum "ini bukan hal besar".
Jiang Cheng mengelus kepala Wei Yuan "ya, alpha yang kuat hm?"
"Tentu saja, demi Xian ge aku harus kuat" kekeh Wei Yuan.
Mendengar Wei Yuan mampu tertawa membuat Xue Yang bernafas lega yang justru membuat Lan Xichen dan Lan Wangji menatapnya tidak percaya.
Jiang Cheng juga akhirnya bisa bernafas lega sebelum akhirnya menyadari bahwa kedua giok Lan menatap mereka bertiga dengan pandangan aneh.
"Kalian tidak perlu khawatir lagi" ucap Jiang Cheng yang diarahkan kepada dua kakak beradik itu.
Lan Wangji hanya menatap datar seperti biasa sedangkan Lan Xichen segera mendekati Jiang Cheng yang kini sudah mendudukkan diri lagi di kursi tunggu "apa maksudmu, A Yin?"
Jiang Cheng merebahkan kepalanya di pundak kokoh sang suami "kau tidak lihat bahwa A Yuan tertawa?"
Lan Xichen mengeryit "hm apa hubungannya sayang?" tanyanya hati-hati.
Jiang Cheng melirik Lan Wangji yang masih menatapnya dan di yakini Jiang Cheng bahwa Lan Wangji masih menunggu jawabannya "Wangji, kau lupa kemampuan calon adik iparmu? A Yuan begitu mengasihi kakaknya, apa mungkin dia bisa tertawa kalau nyawa kakaknya sedang terancam?"
Seketika Lan Wangji teringat kemampuan Wei Yuan yang mampu melihat kilasan masa depan dan secara perlahan juga mulai merasa sanggup bernafas normal kembali. Lain halnya dengan Lan Xichen yang tidak mengetahui apapun, dirinya hanya bolak balik menatap istri dan adiknya, berharap ada yang mau menjelaskannya.
Jiang Cheng yang melihat tingkah Lan Xichen tertawa kecil "A Yuan bisa melihat masa depan" bisiknya di telinga sang suami. Mata Lan Xichen seketika membulat tidak percaya "haha itu tidak lucu A Yin" kikuk Lan Xichen yang merasa konyol.
Jiang Cheng memutar bola mata malas "terserah saja kalau begitu"
"Wei Ying?"
Lan Xichen, Jiang Cheng, Wei Yuan dan Xue Yang yang sibuk berbincang kecil langsung menoleh ke sumber suara yaitu Lan Wangji. Mereka menoleh ke kiri dan ke kanan dan kembali fokus melihat Lan Wangji yang kini terlihat berdiri dengan tatapan terkejut.
"Wei Ying?" tanyanya lagi entah pada siapa. Ke empat penonton hanya melirik satu sama lain, meyakinkan diri bahwa mereka tidak salah lihat maupun dengar.
Lan Xichen menegur pelan "Wangji?"
Lan Wangji mengacuhkan panggilan kakaknya dan masih fokus pada sesuatu. Wei Yuan akhirnya mengerti dan meminta Xue Yang membantunya mendorong kursi roda agar dapat mendekati Lan Wangji.
"Ge?" panggil Wei Yuan sedikit segan karena mengingat ke tidak sopanannya selama ini pada Lan Wangji.
Lan Wangji langsung menoleh menatap Wei Yuan dan berusaha tersenyum kecil walau itu sangatlah sulit baginya karena memaksakan diri.
"Pfft haha ge ge tidak perlu memaksakan diri, justru itu tampak menyeramkan" ledek Wei Yuan sambil tertawa. Lan Wangji yang melihat Wei Yuan tertawa dengan lepas, kali ini benar-benar tersenyum tulus dari hatinya dan langsung membuat Wei Yuan terdiam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pretty Eyes (WangXian FanFic)
FanfictionWei Wu Xian buta namun dirinya tidak sepenuhnya tidak dapat melihat. Walau buta, mata indahnya mampu membuat seorang tuan muda Lan kedua jatuh cinta padanya. *** Nama karakter meminjam tokoh dari "The Grandmaster Of Demonic Cultivation" Lan Wangji ...