Part 6 - Mama Muda

4.9K 293 3
                                    

Sudah satu bulan berlalu Taeyong hidup berumah tangga dengan Jaehyun. Hubungan mereka berdua mulai membaik dalam artian akrab. Taeyong mulai sedikit-demi sedikit mencintai Jaehyun dan sudah Membuang melupakan perasaan nya pada Mingyu dari dalam hatinya.

Ia juga di berikan ATM oleh Jaehyun untuk di isi uang bulanan dan ia sangat senang akan hal itu. Ia Tidur seranjang dan hal lainnya yang di lakukan seorang istri pada suaminya, seperti menyiapkan sarapan,pakaian,juga tak lupa mengurus merawat anak-anak.

Setelah kejadian awal-awal masa pernikahan dan tinggal di hotel selama satu Minggu, Jaehyun tak pernah menyetubuhi nya lagi setelah satu Minggu terus menggaulinya tak kenal lelah sampai ia tak bisa berjalan dengan normal.

Taeyong sudah Tau beberapa waktu lalu kalau Jaehyun itu Hiperseks. Gairah dan kecanduan berhubungan intim Jaehyun yang sulit dikendalikan.

Ia pernah berfikiran tentang kenapa Jaehyun cerai dengan Istri nya dan menduda selama 8 tahun,padahal kan Jaehyun orangnya gagah,tampan,juga kaya pasti semua orang tertarik padanya. Mungkin alasannya adalah karena Jaehyun hyperseks dan mangkannya pasangannya/pacarnya banyak yang tak bertahan.

Tapi Taeyong menepis semua prasangka itu,ia tak ingin mencampuri urusan tentang privasi dan masa lalu Jaehyun karena ia belum punya hak untuk Sekarang ini.

"Ekhem!"Deheman seseorang di ambang pintu membuat lamunan Taeyong buyar.

"A-ah ya?"Taeyong duduk di tepi ranjang dengan gugup saat melihat Jaehyun baru pulang kerja. Di lihatnya sekarang sudah jam 9.30 malam.

Jaehyun mengunci pintunya kemudian duduk di samping Taeyong dan melepaskan sepatu,kaos kakinya,Jaz nya juga dasi.

Sekarang Jaehyun memakai celana panjang dengan kemeja putih panjang polos dengan dua kancing yang di buka mengekspos dada bidangnya.

Menatap Teyong yang juga sedang menatapnya, Jaehyun lalu mengelus Surai rambut Taeyong dengan lembut."Kenapa kau belum tidur dan malam melamun? Lagi mikirin apa?"

Taeyong menggaruk tengkuknya, sebenarnya ia tak sedang memikirkan apa-apa,ia hanya duduk sendirian tak ada teman karena anak-anak sudah tidur sejak tadi saat ia membacakan cerita.

Jaehyun mengambil sesuatu, Tote bag di atas meja lalu memberikannya pada Taeyong. Taeyong menerimanya dan menatap Jaehyun.

"Apa ini? Sejak kapan ada di meja sana? perasaan tadi tak ada"

"saya yang membawanya tadi dan menyimpannya di sana,juga saya sedari tadi berdiri di ambang pintu memperhatikan mu yang diam saja"Jawabnya terdengar kesal di telinga Taeyong.

"Maaf"Ucap Taeyong.

Jaehyun menidurkan dirinya keatas ranjang,ia benar-benar lelah Sekarang karena pekerjaan di kantor yang menggunung.

Saat taeyong melihat apa isinya,ia terlihat sangat terkejut dan juga senang. Handphone mahal keluaran terbaru.

"Papa ini buat aku?"

"Hmmm"

"Makasih banyak!"Taeyong loncat memeluk Jaehyun.

Jaehyun menghela nafasnya panjang kemudian balik memeluk tubuh ramping namun berisi Taeyong.

Taeyong yang di peluk balik menahan senyumnya karena senang,pelukan Jaehyun juga sangat hangat.

"Kenapa bau mu berbeda?"tanya Jaehyun saat mencium wangi parfum dari tubuh Taeyong yang berbeda dari biasanya.

Taeyong lagi-lagi menahan senyumnya saat Jaehyun mengetahui wangi parfum nya yang berbeda. Apakah Jaehyun memperhatikan nya? Taeyong senang.

"Biasanya kau bau, Sekarang lebih bau"

"Au Ah"Taeyong kesal kemudian dia menjauh dari Jaehyun dengan wajah kesalnya yang sangat menggemaskan di mata Jaehyun.

"Fftft...haha...Enggak saya cuman bercanda,kamu wangi dan sekarang lebih wangi cuman wanginya beda"Ucap Jaehyun sambil terkekeh menarik tangan Taeyong dan memeluknya kembali.

Taeyong kembali tersenyum dan menyamankan posisi,"Tadi teman saya bilang,kalau dia lihat kamu di mall,sama siapa?"tanya Jaehyun sembari mengelus-elus rambutnya.

Taeyong mendongak menatap wajah Jaehyun."Sama anak-anak"

"Kau bohong"ucap Jaehyun dingin.

"Aku gak bohong"

"Kau bohong, jelas-jelas teman saya mengatakan kau sedang mengobrol bersama laki-laki"

"Kenapa memangnya kalau aku sama orang lain? Papa cemburu ya?"Tanya Taeyong menggoda.

"Ngapain saya cemburu? Saya hanya bertanya dan mengetes kejujuran mu,itu saja"

"Bohong... Keliatan jelas kalau wajah papa sedang cemburu"

"Benarkah?"Jaehyun mengusap wajahnya."Tidak,wajah saya memang seperti ini"

"Hahahaha... Jujur saja,papa cemburu kan?"

"Tidak"Jaehyun mencubit hidung Taeyong."Saya suami kamu ya wajarlah saya bertanya,makannya saya bertanya sama siapa kamu pergi, memangnya tak boleh kah saya bertanya?"

Taeyong tersenyum tertahan saat Jaehyun mengatakan 'saya suami kamu'. Inilah yang ia harapkan dalam waktu dekat ini akhirnya terwujud.

Apakah yang ia harapkan pada Jaehyun selanjutnya akan terwujud juga dalam waktu dekat? Jika ia Taeyong akan terus berharap pada Jaehyun.

"Hey kenapa kamu diam?"

Bahkan Jaehyun menyebut Taeyong bukan sebutan 'kau' lagi tapi dengan ' kamu'. Taeyong sangat senang.

"Ah iya... Tadi papa tanya apa saja aku?"

Jaehyun merolingkan matanya kemudian mengigit jari Taeyong karena gemas degan nya.

"Yang pertama sama siapa kamu tadi pergi? Dan pertanyaan yang kedua adalah apakah saya tak boleh bertanya sama kamu?"

"Kalau aku jujur,aku akan dapat apa?"

"Dapat kenikmatan malam ini dari saya"

"Ih papa aku serius!"

"Saya juga serius,saya sedang lelah saat ini dan butuh pelepasan"

Taeyong memanyunkan bibirnya."Tadi aku lagi ngobrol sama penjual parfum,tapi beneran kok tadi aku perginya sama anak-anak,cuman tadi anak-anak juga lagi milih parfum di dalam... Juga tentu saja papa boleh bertanya sama aku"

"Beneran kamu ngobrol sama penjual parfum?"

"Iya beneran,tanyain aja sama anak-anak,kalau perlu kita temui penjual parfum nya biar papa percaya"

"Baiklah besok kita temui penjual parfum yang kau maksud"

Mata Taeyong membulat kaget. Jaehyun yang melihatnya terkekeh-kekeh sambil mengigit tangan taeyong.

"Kamu takut ya?"

"Enggak bukan takut,aku cuman kaget aja ngapain aja kita kesana cuman buat dapat kejelasan yang jelas-jelas dia tukang parfum"

"Hahaha... Saya suami kamu,kamu istri saya,tentu saja saya punya hak untuk ini dan itu padamu,mulai sekarang kau harus turuti apa kata saya,kalau kemana-mana harus izin dulu sama saya ok?"

Sungguh inilah yang Taeyong harapkan. Ia tersenyum sambil mengangguk.

"Saya akan tanya anak-anak besok,kalau kamu bohong awas saja kamu"

"Iya papa..."

Jaehyun bangkit kemudian mencium pipi Taeyong."Pijitin saya,kamu bisa pijit?"

"Aku gak bisa tapi akan aku coba"kata Taeyong tak ingin membuat Jaehyun kecewa padanya.

"Kalau begitu Pijitin kepala saya,saya pusing"Ucap Jaehyun sambil tiduran dengan paha Taeyong sebagai bantalan.Taeyong pun dengan telaten memijat kepala dan pelipis Jaehyun.




TBC

MAMA MUDA🔞| Jaeyong (+S2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang