Pagi hari berikutnya, sinar matahari masuk melalui jendela kamar, menciptakan suasana hangat dan nyaman. Taeyong baru saja selesai mandi dan sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk. Dia berjalan keluar dari kamar mandi dan melihat Jaehyun masih berbaring di kasur, sibuk dengan ponselnya.
"Masih di kasur?" tanya Taeyong dengan senyum di wajahnya. "Aku kira papa sudah bangun duluan."
Jaehyun melirik dari ponselnya dan tersenyum lebar. "Selamat pagi, Sayang. Saya sedang mengecek berita dan pesan-pesan. Bagaimana tidurmu?"
"Nyenyak sekali, walau agak capek" jawab Taeyong sambil meletakkan handuk di kursi dan duduk di tepi tempat tidur. "Semalam benar-benar menyenangkan."
Jaehyun meraih tangan Taeyong dan menggenggamnya lembut. "Saya juga merasa begitu. Melihatmu bahagia adalah hal terbaik bagiku. Bagaimana jika sekarang kita olahraga pagi—"
Taeyong tersenyum malu sambil membungkam mulut suaminya, lalu mengubah topik pembicaraan. "Ngomong-ngomong, kita harus menyiapkan sarapan untuk anak-anak sebelum mereka bangun."
"Benar juga" kata Jaehyun sambil bangkit dari tempat tidur. "Ayo kita ke dapur. Kamu punya ide mau masak apa?"
"Bagaimana kalau kita buat pancake? Anak-anak pasti suka" jawab Taeyong sambil berjalan ke lemari pakaian untuk mengambil baju.
Jaehyun mengangguk setuju. "Ide bagus. Saya akan menyiapkan bahan-bahannya."
Dengan semangat pagi yang baru, mereka berdua turun ke dapur dan mulai menyiapkan sarapan. Taeyong mencampur adonan pancake sementara Jaehyun memanaskan wajan. Suasana dapur dipenuhi aroma harum dari adonan pancake yang mulai matang, menciptakan suasana yang hangat dan menyenangkan.
Tak lama kemudian, suara langkah kaki kecil terdengar mendekat. Beomgyu dan Sungchan muncul dengan rambut acak-acakan, masih setengah mengantuk namun tersenyum melihat kedua orang tua mereka di dapur.
"Selamat pagi, Mama, Papa!" seru Beomgyu sambil mendekati meja.
"Selamat pagi, sayang-sayang" jawab Taeyong sambil tersenyum. "Kalian mau pancake?"
"Ya, mau!" jawab Sungchan dengan mata berbinar.
Jeno dan Mark juga mulai bangun dan bergabung di dapur, tertarik dengan aroma sarapan yang menggoda. Pagi itu dipenuhi dengan kebahagiaan sederhana—suasana yang penuh dengan cinta dan tawa, mengawali hari dengan energi positif.
Chanyeol dan Baekhyun muncul dari kamar tamu, tertarik oleh aroma pancake. "Wah, sarapan spesial pagi ini" kata Chanyeol sambil tersenyum.
"Selamat pagi semuanya" sapa Baekhyun. "Kami siap membantu jika diperlukan."
"Pagi, tidak perlu" kata Jaehyun sambil membalik pancake di wajan. "Kami hampir selesai. Silakan duduk dan nikmati sarapannya tuan dan nyonya"
Dengan suasana hangat dan penuh kebersamaan, mereka semua menikmati pancake yang lezat. Tawa dan obrolan ringan mengisi ruangan, membuat pagi itu menjadi momen yang manis dan berharga bagi keluarga besar mereka.
Setelah semua menikmati sarapan pancake yang lezat, Taeyong membersihkan meja sementara Jaehyun mencuci piring. Beomgyu dan Sungchan, yang sudah kenyang, bermain-main di ruang tamu. Jeno dan Mark membantu merapikan sisa-sisa makanan dan peralatan makan.
Sungchan, yang masih sedikit mengantuk dan merasa nyaman setelah sarapan, berjalan mendekati Taeyong yang sedang mengelap meja.
"Mama, gendong" pintanya dengan suara manja sambil mengulurkan tangan.
Taeyong tersenyum lembut dan mengangkat Sungchan ke dalam pelukannya. "Aduh, anak Mama masih ngantuk, ya?" katanya sambil mencium pipi Sungchan.
Sungchan memeluk leher Taeyong erat-erat, menenggelamkan wajahnya ke rambut mama nya. "Mama wangi" katanya dengan suara lembut, merasa nyaman dalam pelukan ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAMA MUDA🔞| Jaeyong (+S2)
FanfictionKarena paksaan kedua orang tuanya demi melunasi hutang-hutangnya,Taeyong yang masih baru berumur 19 tahun harus rela menikah dengan seorang laki-laki duda Jaehyun namanya yang berumur 32 tahun yang sudah memiliki 2 orang anak. Dan parahnya laki-laki...