prolog

118 16 3
                                    

Jaehyun, seorang laki-laki yang menyandang marga Jung. Dia tampan nyaris tak tertandingi, tubuh atletisnya juga tak kalah rupawan. Dia seorang pekerja keras yang kini memiliki galeri seni nya sendiri karena kecintaannya pada seni.

Pribadi nya yang sensitif tapi juga hangat terlihat begitu mencolok. Jaehyun laki-laki yang bisa melakukan apa saja yang dia mau.

"Jika Jeno ke sini lagi, tutup pintunya, anak itu memang nakal dan berbahaya."

Jaehyun marah sebab Jeno—adik Alley melukai Alley, dan kejadian itu berlangsung tepat di depan matanya. Jeno menodongkan pisaunya pada Alley, membuat Jaehyun geram dan hampir memukulnya.

"Baru kuliah tapi tingkahnya sudah seperti preman. Lihatlah luka di tanganmu ini." lanjut Jaehyun.

"Tidak apa-apa Jae, selagi kau disini aku baik-baik saja." Alley tersenyum seraya mengusap rahang Jaehyun.

"Kau merokok lagi Alley?" tanya Jaehyun begitu wanita itu akan menciumnya.

Alley mengangguk.

"Rokok berbahaya, hentikan itu."

"Bagi ku rokok sama seperti mu Jae." ucap Alley lembut dengan tangan yang beralih merapikan kerah kemeja Jaehyun.

"Maksudmu?"

"Candu."

Jaehyun menghela napas, selalu saja dirinya disamakan dengan rokok oleh Alley. Lalu dia meniup luka di tangan Alley yang baru selesai di obati.

"Oh iya Alley, ini lukisan terbaru ku khusus untukmu, kau suka?"

Jaehyun menunjukkan foto lukisan terbaru nya yang masih dia taruh di galeri.

Alley memandangi lukisan hamparan rumput dengan bangku kecil dengan perpaduan warna gelap untuk langitnya. Wanita itu tersenyum, "Aku suka, sangat cantik."

"Bagaimana perasaanmu?" tanya Jaehyun sambil tersenyum menatap kekasihnya.

"Tenang dan hangat."

"Aku menamainya The Most Comfortable Place - Jung Jaehyun. Coba lihat lukisan ini. Anggap bangku ini adalah aku, datanglah padaku ketika kau merasa sedih sebab aku akan membuatmu tenang dan mendengarkan seluruh ceritamu." Jaehyun mencium dahi Alley menandakan bahwa dia sangat menyayangi wanita itu.
___________________







"Alley kau selingkuh?" Jaehyun meremat bahu Alley dengan kuat sampai menimbulkan rasa ngilu yang dirasa wanita itu.

"Kita akhiri hubungan kita Jaehyun."

"Mengakhirinya? Setelah semua yang aku lakukan untukmu kau melakukan ini padaku? Aku tidak mau."

"Aku sudah mempunyai pacar baru."

"Aku tidak perduli." Jaehyun berucap kesal.

"Jaehyun kita sudah berakhir."

"Kalau begitu hidupmu juga harus berakhir!" Jaehyun meneriaki Alley dengan mata tajamnya yang menyorot mata Alley.

"Dasar jalang." umpat Jaehyun.
___________________







"A-Alley! Bangun!"

Kaki Jaehyun gemetar melihat kondisi Alley yang penuh dengan darah dan luka tusukan. Kondisi tangan bahkan celana yang di kenakan Jaehyun juga terdapat banyak darah. Jaehyun yang berada dalam kondisi mabuk tidak mampu berpikir jernih, dan dia benar-benar ketakutan.
___________________







Seorang wanita hamil di temukan tewas di rumahnya. Polisi sudah mengamankan pelaku.

Berita tersebut menjadi topik utama di internet, kejahatan sadis itu langsung menyebar ke semua akses sosial media dan saluran televisi.







Cerita ini tidak bergenre romantis, lebih ke thriller. Terinspirasi dari drakor One Ordinary Day, tapi ingat terinspirasi bukan berarti menjiplak. Dan aku tegasin bahwa cerita ini hanya fiksi, tidak ada maksud untuk merugikan tokoh yang ada atau menjatuhkan profesi lain di sini.

╚═════ஓ๑❅๑ஓ═════╝

Jangan lupa vote dan share. Silahkan memberi masukan jika ada kekeliruan asal dengan sopan agar kita sama-sama menjaga kenyamanan.

Terima kasih, dan selamat membaca.
═════ஓ๑❅๑ஓ═════

NOT ME || Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang