8; make decisions

18 7 0
                                    

"Sudah kami katakan pada mu untuk berhenti berhubungan dengan wanita itu."

Ibu Jaehyun yang terbaring lemah di atas kasur hanya bisa mengomeli Jaehyun dengan suara lembutnya, tangannya juga menggenggam tangan besar Jaehyun.

"Kau terlihat kurus Jae."

"Hm."

"Jangan memikirkan tentangnya lagi, wanita dengan hidup berantakan seperti itu tidak pantas untuk kau cintai—"

"Ibu, jangan mengatakan itu."

"Kau masih membela nya?" tanya Ibu Jaehyun tidak percaya.

"Dia seperti itu juga karena keadaan, bukan berarti dia tidak pantas di cintai. Kau juga wanita bu, kau butuh seseorang untuk selalu bersama mu kan? Seperti itu juga dirinya."

Ibu Jaehyun menghela napas, dia sedih melihat anaknya yang masih sama seperti saat melawannya dulu.

"Lalu sekarang apa yang ingin kau lakukan Jae?" tanya sang Ibu.

"Aku akan ke apartemenku memperbaiki galeri yang berantakan karena masyarakat, lalu..."

Jaehyun menggantung kalimatnya membuat sang Ibu menunggu.

"Aku akan mencari tahu siapa pembunuh Alley."

"Astaga Jaehyun," sang Ibu terlihat pasrah, bahkan mengambil napas saja susah, "Sudahlah membebani dirimu Jae, lagi pula dia sudah meninggal."

"Bagaimana bisa aku diam saja ketika Alley di bunuh, lalu kasusnya ditutup? Aku akan mencari orang itu."

"Jaehyun."

"Biar bagaimana pun juga, dia harus mendapat keadilan jika bukan aku siapa lagi yang akan memperjuangkannya?"

Mendengar jawaban Jaehyun, sang Ibu membuang muka ke arah jendela-menahan air mata yang hendak keluar. Dia sangat merindukan Jaehyun, tapi anaknya itu sama sekali tidak mau tinggal bersama nya dan mementingkan wanita lain.

"Bukannya aku mengabaikan Ibu, tapi aku merasa ini adalah tugasku." ucap Jaehyun sendu.

Tanpa menatap Jaehyun, Ibu nya berkata, "Kalau begitu pergilah, kembali lah ke sini ketika kau mendengar kabar kematianku."

"Ibu." sela Jaehyun tidak terima.

Melihat Ibu nya yang memaksa memejamkan mata, Jaehyun hanya diam hingga bermenit-menit lamanya. Lalu dia dengan berat hati berdiri dari tepian kasur dan mencium dahi Ibu nya.

"Cepat sembuh, aku menyayangi mu, aku akan kembali ke rumah ini lagi saat urusanku sudah selesai."

Jaehyun tahu Ibu nya tidak tidur namun pasti Ibu nya tidak akan memulai pembicaraan lagi jadi Jaehyun pergi meninggalkan kamar orang tua nya.
___________________







Langkah Jaehyun terdengar lesu di lorong rumah berlantai marmer. Ada banyak hal yang dia pikirkan terutama Alley.

"Akan ku cari pembunuh itu." gumam Jaehyun.

"Kau akan mencari pembunuhnya?"

Suara berat seseorang membuat langkah Jaehyun terhenti. Jaehyun mendongak, untuk menatap orang di depannya.

"Cih, bertingkah seperti pahlawan."

"Memangnya kenapa? Aku tidak meminta bantuanmu."

"Tapi kau menerima bantuanku, seperti Lee Taeyong." jawab Yunho terdengar mengejek.

"Hm, terima kasih."

Yunho menggelengkan kepalanya menatap si putra sulung, "Jaehyun, bagaimana bisa kau mencari dirimu sendiri."

NOT ME || Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang