Sidang masih berlanjut. Jung Jaehyun meyimak semua argumen yang di keluarkan dalam sidang.
Mata tajamnya menatap hadirin yang berada di ruang sidang, ada Ayah nya Yunho dan Sungchan. Disana, Yunho hanya melihatnya dengan tatapan dingin sementara Sungchan terus memberikannya bahasa isyarat yang tidak dia mengerti.
Sementara Doyoung dengan keraguan berdiri dari kursinya, dia dapat melihat bahwa dirinya akan kalah dalam kasus ini sebab hasil penyidikan tambahan belum menemukan bukti yang kuat.
Dari pada bertele-tele memberikan argumen yang tidak berdasar yang berujung hanya mempertanyakan moral seorang Jung Jaehyun, Doyoung memanggil saksi dari anggota kepolisian.
Menjilat bibir bawahnya guna menetralkan kegugupan, Doyoung menatap Mark yang merupakan seorang polisi.
"Anda yang menangkap langsung Jung Jaehyun begitu kepolisian menerima laporan?" tanya Doyoung.
Polisi bernama Mark itu menjawab, "Iya benar."
"Dimana anda menangkap Jung Jaehyun?"
"Sekitar pukul 07 pagi, kami menangkap Pak Jung di dalam galeri seni nya yang saat itu masih jam tutup. Pak Jung terlihat kacau dengan beberapa bercak darah ditangan dan celananya, Pak Jung juga melakukan pemberontakan ketika hendak kami tahan, dan melukai saya." jelas Mark lalu dia menggulung lengan kemeja nya dan menunjukkan bekas luka di tangannya.
Sementara Jaehyun yang berada di samping Taeyong mulai gelisah, dalam hati dia merutuki kecerobohannya yang tidak langsung mencuci darah ditangannya setelah menyentuh tubuh penuh darah milik Alley. Terlebih kepanikannya saat hendak ditangkap polisi.
"Apa darah ditangan Jung Jaehyun adalah darah milik Alley Lee?" Doyoung menanyai Mark.
"Benar, hanya darah milik korban, itu bukan darah miliknya apalagi milik orang lain."
"Sejauh ini apa ada petunjuk lain mengenai barang buktinya?"
"Saat ini pisau yang di gunakan masih dalam pencarian, kami menyimpulkan bahwa Pak Jung membawa pisau sendiri yang berdiameter 3 cm dan panjang 15 cm. Di duga Pak Jung mencoba menghilangkan bukti tersebut dengan berlari meninggalkan TKP dan malah pergi menuju galeri seni nya."
"Itu artinya ini pembunuhan berencana dan Pak Jung menghilangkan buktinya?" tanya Doyoung.
"Kemungkinan benar."
Doyoung menatap hakim, "Sekian Yang Mulia."
Setelah mendengar jawaban dari Mark, Doyoung kembali duduk dan kini giliran Taeyong yang bertanya.
Taeyong menatap Mark yang duduk di kursi saksi.
"Bukankah Pak Jung sangat ceroboh jika menghilangkan bukti dengan pergi ke galeri seni nya sendiri? Dia pergi meninggalkan TKP sebab merasa panik dan galeri seni adalah tujuan terdekatnya, namun tiba-tiba polisi datang dan langsung menyergapnya. Dan untuk darah tersebut, Pak Jung sempat menyentuh tubuh korban, untuk memeriksa keadaan korban, jadi wajar jika darah tersebut ada di tangannya."
"Jika memang benar, seharusnya Pak Jung segera melapor polisi atau ambulan karena dia orang pertama yang menemukan korban dalam keadaan seperti itu, tapi Pak Jung malah berlari menyelamatkan diri karena tidak ingin di salahkan."
Mendengar ucapan dari Mark, Taeyong tersenyum. Nyatanya pernyataan Mark malah mendukung Jaehyun sebagai orang yang dituduh bukan pelaku dalam pembunuhan tersebut. Alasan Jaehyun melarikan diri karena tidak ingin disalahkan.
Selanjutnya saksi kedua yaitu Winwin, yang merupakan seorang detektif kepolisian.
"Sesuai keterangan polisi di hari kejadian saat melakukan pemeriksaan pada Pak Jung menggunakan Drager Alcotest 7510, Pak Jung masih di bawah pengaruh alkohol yang tinggi." Taeyong menyatakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT ME || Jung Jaehyun ✓
Fanfiction[NCT Story] [Not BxB] Tentang Jung Jaehyun yang sangat mencintai seorang wanita dengan segala keburukan yang sama sekali tidak pernah dia permasalahkan, sampai tiba-tiba dia di tuduh telah melakukan pembunuhan terhadap wanita tersebut. Dengan bantua...