8 Agustus, Seoul
Pukul 11 malam, di mana jalanan sudah mulai sepi apalagi dalam keadaan hujan, lampu-lampu di setiap rumah juga sebagian di matikan.
Seorang laki-laki bertubuh tinggi juga tegap keluar dari mobilnya dan berjalan tergesa dengan sedikit sempoyongan ke sebuah rumah yang hanya di huni oleh seorang wanita muda.
Di tangan laki-laki tersebut terdapat sebotol bir. Dengan mata yang sayu dan kepala yang pusing, dia menekan sandi rumah tersebut hingga pintu nya terbuka dan dia segera melangkah masuk.
"Sialan."
___________________Pagi nya, seorang anak SMA dengan rantang makanan berukuran sedang berjalan menuju rumah tetangga nya. Seperti biasa, dia di minta sang Ibu untuk mengantarkan makanan kepada tetangga mereka yang hanya tinggal seorang diri.
Anak laki-laki itu melangkah girang saat kakinya menapak di halaman rumah orang yang di tuju.
Dia kemudian menekan bel rumah tersebut beberapa kali.
"Kak Alley!" panggilnya.
"Huh, sudah ku katakan ini masih terlalu pagi, bahkan masih gelap tapi Ibu memaksa untuk ke sini. Pasti Kak Alley masih tidur." anak laki-laki yang mengenakan seragam sekolah bername tag Park Jisung tersebut mendumal.
Tangan kanannya masih setia menekan bel.
"Kak Alley!"
"Kak—"
Perkataan Jisung terhenti saat tiba-tiba saja pintu di depannya terbuka, namun bukan Alley yang muncul melainkan seorang laki-laki dengan jaket berwarna hitam keluar dari dalam rumah.
Laki-laki di depan Jisung terlihat berantakan dan terkejut melihat Jisung, namun ada ekspresi ketakutan juga di wajahnya tapi sayang tatapan yang tajam memberikannya kesan menyeramkan.
Laki-laki itu segera menunduk dan membenarkan jaketnya.
"Paman kau—"
Laki-laki tersebut langsung pergi begitu saja dan masuk ke dalam mobilnya yang di parkirkan di depan halaman rumah Alley.
Jisung mengernyit heran.
"Kenapa aku memanggilnya paman? Dia kan mantan pacar Kak Alley."
Mengabaikan laki-laki itu, Jisung melangkah masuk ke rumah tanpa mengunci pintunya.
Dia mengedarkan pandangannya ke penjuru rumah.
"Kak Alley? Jisung membawa makanan dari Ibu."
Tidak ada sahutan.
"Di kamarnya pasti." Jisung bergumam, lalu dia berjalan ke kamar Alley sebab dia sudah hapal denah rumah Alley.
Jisung melangkah tanpa ragu ketika melihat pintu kamar Alley terbuka begitu saja. Di dalamnya terdapat vas bunga berukuran besar yang pecah, juga kursi yang letaknya di tengah jalan, kasur yang nampak kusut, dan botol bir di lantai, membuat kamarnya sangat berantakan.
Mata sipit Jisung menangkap bercak merah di lantai yang berakhir di dekat toilet. Karena keadaan kamar yang gelap, Jisung menyalakan lampu dan melihat bercak merah itu lebih jelas, mirip seperti tetesan darah.
"Kak Alley, Jisung bawa makanan dari Ibu."
Perlahan Jisung melangkah, dan menyembulkan kepala nya ke dalam toilet yang tidak tertutup. Mata sipit itu langsung membulat begitu melihat seorang wanita berada dalam bath up dengan mata tertutup dan wajah yang pucat.
Jisung segera menghampiri wanita yang tak lain adalah si pemilik rumah.
"K-kak Alley—" Jisung menutup mulutnya melihat air di dalam bath up berwarna merah di sertai aroma amis yang menyeruak. Rantang makanan yang dia bawa pun jatuh begitu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT ME || Jung Jaehyun ✓
Fiksi Penggemar[NCT Story] [Not BxB] Tentang Jung Jaehyun yang sangat mencintai seorang wanita dengan segala keburukan yang sama sekali tidak pernah dia permasalahkan, sampai tiba-tiba dia di tuduh telah melakukan pembunuhan terhadap wanita tersebut. Dengan bantua...