5; his memory

20 7 0
                                    

"Taeyong, ini rekaman cctv yang sudah ku amankan." Xiaojun—asisten Taeyong sekaligus teman dekatnya memberikan beberapa flashdisk pada Taeyong.

Lantas Taeyong langsung mengambil flashdisk tersebut.

"Terima kasih, kau selalu cepat."

Xiaojun menegakkan tubuhnya bermaksud untuk menyombongkan diri.

"Ya tentu saja, itu lah keahlianku—tapi maaf tidak semua cctv yang ada di rute Jung Jaehyun dan dekat rumah Alley Lee ku dapatkan, sebab beberapa sudut jalan tidak terekam karena tidak ada cctv."

"Tidak apa-apa bahkan ini sudah membantu." jawab Taeyong.

"Baiklah kalau begitu, semoga sukses dengan kasus ini," ucap Xiaojun menyemangati, "Aku permisi."

Kemudian Xiaojun keluar meninggalkan ruangan Taeyong.

Sementara Taeyong mulai menonton satu persatu rekaman cctv yang Xiaojun berikan.

Dia juga menonton rekaman dari kamera dasbor di mobil Jaehyun, yang menunjukkan bahwa Jaehyun menyetir dalam keadaan mabuk parah. Jelas bahwa Jaehyun telah melanggar peraturan dalam berkendara.

"Alley sialan."
"Alley sialan."

Ini yang keempat kali Taeyong mendengar Jaehyun mengulang perkataan serupa selama perjalanannya. Entah apa yang ada dalam pikiran Jaehyun, tapi mata laki-laki itu sangat merah dan gumamannya terdengar ambigu.

Taeyong kembali memikirkan tentang Jaehyun yang mengatakan bahwa dia pergi ke rumah Alley untuk mengambil barangnya yang tertinggal di sana.

"Kenapa Jaehyun baru mengambil barangnya setelah tiga bulan putus?"

"Tapi kelihatannya dia sangat mencintai wanita itu, bahkan dia masih memberi simpati pada status Alley yang merupakan seorang pecandu. Dia bodoh atau bagaimana?"
___________________







Taeyong berdiri dari kursi kerjanya dan menatap papan tulis dengan foto beberapa orang yang di tempel disana, di bawah foto terdapat ulasan singkat yang Taeyong tulis.

Ada Jung Jaehyun, sebagai terdakwa.

Seulgi, pelapor yang merupakan tetangga dekat korban.

Jisung, sebagai saksi pertama yang melihat Alley Lee.

Lee Jeno, adik Alley Lee yang sering berselisih dengannya.

Tiffany, Ibu Lee Jeno yang pernah di interogerasi polisi lalu di mintai persetujuan untuk melakukan autopsi.

Johnny, pemasok narkotika untuk Alley Lee.

"Kakak." Mica masuk ke kamar Taeyong.

"Iya?"

"Apa perlu aku buatkan sesuatu untukmu?"

"Terserah kau saja." jawab Taeyong lalu kembali fokus pada foto-foto di depannya.

"Apa Jaehyun benar-benar membunuhnya karena sakit hati?" gumam Taeyong.

"Tiffany mencurigakan, bahkan dia langsung mencairkan aset milik Alley setelah kematiannya."

Mica yang terabaikan memilih untuk mendekat dan melihat apa yang di kerjakan Kakaknya.

"Si Jung ini tampan juga tapi cukup menyeramkan."

Taeyong menoleh, "Mica, bagaimana jika kau mempunyai pacar dan sangat mencintai nya—"

"Aku tidak mempunyai pacar." sela Mica.

Taeyong tersenyum paksa meladeni Mica, "Ini hanya pengandaian Mica. Bagaimana jika kau mempunyai pacar seorang pecandu narkotika tapi kau tetap menerima nya, dan tiba-tiba pacarmu itu selingkuh dan meminta mu putus. Bagaimana perasaanmu?"

NOT ME || Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang