.....
"Lee Jeno!" Jaehyun yang tersulut emosi menarik jaket Jeno kasar, "Di persidangan kau mengatakan bahwa aku pembunuhnya, padahal kau sendiri tahu jika itu bukan aku!"
Cepat-cepat Taeyong dan Jaemin melerai kedua orang itu, mereka menjauhkan tubuh keduanya dan mencoba menenangkan apalagi beberapa pengunjung bar Misfit memperhatikan mereka.
"Tenang Jaehyun! Kau ingin kasus ini berlanjut atau tidak?" Taeyong dengan kasar mendorong tubuh Jaehyun agar kembali duduk disofa.
"Aku benar-benar muak dengannya!"
"Maaf tapi temanku kesini untuk membantu dan mengajakmu bekerja sama bukan untuk kau kasari seperti itu." sela Jaemin dengan nada dingin sementara Jeno hanya diam.
Meski di hatinya dia takut bahwa kasus ini akan membahayakannya, namun Jeno juga merasa bersalah atas kematian Alley. Terlalu banyak hal jahat yang Jeno lakukan pada Kakaknya itu, dan Jeno ingin menggantinya dengan memberi keadilan atas kematian Alley. Meski terlambat, Jeno mencoba menunjukkan sisi lain pada dirinya bahwa dia bukan iblis yang sesungguhnya.
"Aku ingin kau bekerja sama denganku. Maaf, waktu itu aku masih ragu." sesal Jeno.
"Baiklah kita bisa bekerja sama untuk kasus ini tapi Jeno bukan berarti kami mempercayaimu sepenuhnya." sahut Taeyong membuat Jeno mengangguk mengerti.
"Lalu apakah kau ingat wajah orang itu?" tanya Taeyong.
Terdiam sejenak, Jeno mengingat lelaki berjaket hitam pada 8 Agustus silam. Penglihatannya tidak terlalu jelas karena kondisi sekitarnya gelap ditambah pria itu memakai masker yang diturunkan sampai mulut.
Akhirnya Jeno menggeleng, "Tidak, aku sedikit lupa dengan wajahnya. Yang ku ingat tubuhnya tinggi dan agak kurus, lalu rambutnya berwarna coklat."
Taeyong menyandarkan tubuhnya di kursi, banyak pria yang memiliki ciri-ciri serupa seperti apa yang Jeno sebutkan. Bagaimana mereka bisa tahu?
"Jae, kemungkinan pembunuhnya membunuh Alley sebelum kau datang, dia melakukan penganiayaan lalu menyeretnya kekamar mandi. Dan kau hanya terkena sialnya."
"Tidak, tidak," Jaehyun menyela, "Ketika aku datang, aku melihat Alley tertidur dikamarnya lalu aku langsung memeluknya, namun dia mengatakan hal yang sama ketika kami putus, aku marah mendengarnya dan setelah itu aku tidak ingat apa-apa karena kepala ku begitu pusing. Jadi pembunuhnya mungkin membunuh Alley ketika aku tertidur." jelas Jaehyun sembari mengingat-ingat.
"Hal apa yang dia katakan?" tanya Taeyong.
"Jaehyun kita sudah berakhir. Ya dia hanya mengatakan hal itu." ingat Jaehyun.
"Kau yakin dia mengatakan itu? Apa kau tidak berpikir bahwa itu hanya halusinasimu?" tanya Taeyong seolah memastikan.
"Aku sependapat dengan pengacara Lee," ucap Jeno setuju, "Itu hanya halusinasimu dan pria yang aku lihat memang benar pembunuhnya. Untuk apa dia datang kerumah Alley semalam itu dan lewat pintu belakang? Awalnya aku tidak menghiraukan hal itu, tapi jika dipikirkan lagi jelas itu mencurigakan." sambung Jeno
___________________Setelah pergi ke apartemen Jungwoo dan tidak mendapatkan apapun sebab pemiliknya tidak ada, Taeyong kini mendatangi kantor kepolisian. Dia langsung mencari kepala detektif Kun yang kebetulan sedang berada di gudang.
"Qian Kun."
Kun yang sibuk membenarkan kardus-kardus yang tersusun dirak menoleh ketika Taeyong menyapanya. Lalu dia berjalan ke arah Taeyong.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Kun.
"Mencarimu."
Tidak menjawab, Kun malah mengobrak-abrik salah satu isi kardus yang dia bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT ME || Jung Jaehyun ✓
Fiksi Penggemar[NCT Story] [Not BxB] Tentang Jung Jaehyun yang sangat mencintai seorang wanita dengan segala keburukan yang sama sekali tidak pernah dia permasalahkan, sampai tiba-tiba dia di tuduh telah melakukan pembunuhan terhadap wanita tersebut. Dengan bantua...