"Bukankah polisi terlihat terburu-buru dengan kasus ini?" Doyoung berada di ruangan Taeil—selaku kepala Jaksa.
"Meskipun bukti utamanya belum di temukan, tapi ada baiknya Jung Jaehyun di tahan selagi proses penyidikan. Kepolisian dan kejaksaan akan membuktikan bahwa memang dia lah pelakunya." ucap Taeil yang duduk di kursi kerjanya.
"Bagaimana jika bukti itu tidak di temukan? Hakim akan memberikan putusan bebas murni, bukankah itu sia-sia?"
Taeil menatap Doyoung heran, laki-laki itu bersikap tidak seperti biasanya. Biasanya Doyoung akan sangat bersemangat untuk memenangkan kasus agar cepat mendapatkan promosi, atau karena lawannya adalah Lee Taeyong, seorang pengacara yang sudah memenangkan banyak kasus.
"Kau tidak terlihat berambisi seperti biasa."
"Aku hanya ragu."
"Kepala detektif Kun memberikan kasus ini kepada kita untuk segera ditangani, dan dia sangat yakin jika Jung Jaehyun pelakunya." ucap Taeil di sertai senyum tipis.
___________________Jung Jaehyun di kirim ke penjara utara, Korea. Dengan tangan yang di borgol dia di kawal oleh sipir yang berjalan di sampingnya, laki-laki itu merasa sesak begitu menginjakkan kaki ke dalam penjara yang nampak gelap dan mengerikan. Bagaimana bisa dia bertahan dengan para narapidana di tempat tersebut, entah apakah dia bisa makan dan tidur dengan layak.
Di sana, seluruh tubuh Jaehyun di periksa dan di cek oleh petugas. Dirinya juga di minta untuk melepaskan semua pakaiannya dan di ganti dengan baju tahanan bernomor 1902.
Jaehyun kini berdiri dengan beberapa narapidana baru yang membawa wadah berisi beberapa perlengkapan pribadi sama sepertinya.
Lalu sipir mulai memutuskan kamar yang akan mereka tumpangi.
"—Tahanan 4231 di sel 4 bawah." ucap salah seorang sipir laki-laki.
Lalu sipir itu melihat ke arah Jaehyun. "Tahanan 1902 di sel 8 bawah."
Jaehyun dengan wajah tanpa ekspresinya berjalan menuju sel yang dimaksud, di temani oleh seorang sipir. Di dalam sel 8, sudah di huni oleh dua orang tahanan yang terlihat seumuran dengannya.
Begitu dia masuk, pintu segera di tutup oleh sipir. Jaehyun menatap kasur 2 tingkat dimana bagian atasnya kosong. Kasurnya benar-benar kecil dan sel yang dia tempati juga kecil.
"Apa aku tidur di atas?" tanya Jaehyun pada dua manusia yang memandanginya.
"Tidur di lantai, jika kau tidak mau." jawab salah seorang tahanan berambut sedikit panjang.
Jaehyun mendeliknya tidak suka, lalu dengan malas dia naik ke atas kasur tersebut.
"Siapa nama mu?" tanya laki-laki dengan tindik di telinga nya.
"Jung Jaehyun."
"Oh, aku Lucas." ucap Lucas seraya tercengir lebar.
"Kau seperti berandal." ketus Jaehyun.
Mendengarnya, Lucas tertawa, "Kau mengataiku berandal? Kau sendiri kenapa masuk ke sini sialan." jawab Lucas tidak terima.
Laki-laki berambut sedikit panjang tadi menyela, "Ckckck, nama ku Yuta."
Yuta merangkul Lucas dengan akrab, "Dia memang berandal, dia mencuri uang, dan juga mencuri hati wanita hahaha."
Mendengar ucapan Yuta, Lucas tertawa sementara Jaehyun hanya diam saja, sebab bagi nya tidak ada yang lucu. Jaehyun menahan diri untuk tidak menyepak kedua manusia itu. Lalu dia merebahkan tubuhnya di kasur yang tidak empuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT ME || Jung Jaehyun ✓
Fanfiction[NCT Story] [Not BxB] Tentang Jung Jaehyun yang sangat mencintai seorang wanita dengan segala keburukan yang sama sekali tidak pernah dia permasalahkan, sampai tiba-tiba dia di tuduh telah melakukan pembunuhan terhadap wanita tersebut. Dengan bantua...