"Kemarin aku menemui Jisung, dia bilang rumah Alley di beli oleh Kakak beradik bernama Hendery dan Yangyang." ucap Jaehyun.
"Secepat itu terjual?" tanya Taeyong.
"Rumah nya di jual dengan harga murah, kedua orang itu berasal dari Cina dan tidak terlalu perduli jika itu bekas TKP."
"Lalu apa yang kau dapatkan?"
"Pembeli nya baru kemarin pindah dan langsung membenarkan pintu belakang rumah, kata Jisung rusak."
Jaehyun menghentikan kalimatnya dan beradu tatap dengan Taeyong seolah sedang membaca pikiran masing-masing.
"Tunggu dulu, apa maksud mu pintu belakang di rusak seseorang pada malam kejadian?" tanya Taeyong menerka.
Jaehyun mengangguk cepat sebab Taeyong mengerti maksud pembicaraannya, "Aneh bukan? Setahu ku Alley orang yang sangat waspada bahkan dia memasang terali di semua jendela kamarnya agar tidak ada yang bisa masuk terutama Jeno, jika pintu itu rusak pasti Alley langsung meminta seseorang untuk memperbaiki nya."
"Lalu kenapa polisi seperti melewatkan hal itu? Jelas tidak mungkin mereka yang merusaknya." ucap Taeyong menerka-nerka.
"Aku tahu sandi rumah Alley dan selalu lewat pintu depan, itu artinya memang orang lain yang membunuh Alley dan masuk lewat pintu belakang."
"Kau benar."
Tuk tuk
Kaca mobil Taeyong di ketuk seseorang. Taeyong menurunkan kaca mobilnya dan menatap Winwin salah seorang anggota detektif kepolisian yang tadi mengetuk kaca mobil.
"Kau merepotkan, ini yang terakhir" Winwin memberikan kardus kecil pada Taeyong, "Aku di buat bingung dan cemas mencari itu di kantor polisi."
"Terima kasih, tidak ada yang tahu kan?" Taeyong tersenyum kemudian mengeluarkan amplop dan memberikannya pada Winwin.
"Tidak. Ngomong-ngomong kasus itu sudah di tutup kenapa kau masih membutuhkan informasinya?" tanya Winwin penasaran.
"Kasusnya belum selesai, pembunuh yang sebenarnya belum di temukan." koreksi Taeyong barangkali Winwin melupakan fakta itu.
"Kau benar, sampai sekarang bukti itu belum di temukan." ucap Winwin setuju.
Mata Winwin pun tanpa sengaja menelisik seseorang di samping Taeyong yang tidak lain adalah Jaehyun, tentu Winwin mengenalnya sebab beberapa hari yang lalu Jaehyun masih di cap sebagai tersangka kasus Alley Lee. Mencoba mengabaikan, Winwin hanya tersenyum.
"Semoga kau berhasil, aku pergi duluan." ucapnya lalu pergi meninggalkan mobil Taeyong yang terparkir di taman kota.
Setelah kepergian Winwin, Taeyong menaikkan kaca mobilnya dan mulai menjalankan mobil, sementara Jaehyun langsung memeriksa kardus tersebut.
Kadus itu berisi beberapa data dan informasi terkait dengan Alley Lee, juga terdapat lembar salinan panggilan telepon Alley. Jaehyun mengamati lembar itu dengan seksama.
"Benar kata mu, sebelum kejadian Alley masih menelepon seseorang sampai pukul 10.03." ucap Jaehyun.
"Siapa yang di hubungi nya?"
"Kim Jungwoo, banyak panggilan dari laki-laki itu." Jaehyun membolak-balikkan lembar tersebut untuk di periksa secara keseluruhan.
___________________Taeyong mendatangi sebuah perusahaan percetakan tempat Kim Jungwoo—pacar Alley Lee bekerja. Setelah menemui salah seorang staf disana, Taeyong di minta untuk menunggu di lobby.
Seorang laki-laki bertubuh tinggi dengan wajah manis dan rambut yang di tata rapi menghampiri Taeyong yang duduk di kursi lobby.
"Maaf menunggu lama, kau mencari ku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT ME || Jung Jaehyun ✓
Fanfiction[NCT Story] [Not BxB] Tentang Jung Jaehyun yang sangat mencintai seorang wanita dengan segala keburukan yang sama sekali tidak pernah dia permasalahkan, sampai tiba-tiba dia di tuduh telah melakukan pembunuhan terhadap wanita tersebut. Dengan bantua...