3; offer

24 8 0
                                    

Malam ini, Taeyong dan adiknya—Mica duduk bersama di lantai ruang tengah sambil menikmati mi dan ayam goreng di temani siaran televisi.

"Kakak, apa menurutmu si Jung itu memang pelaku nya?" tanya Mica di sela kunyahannya.

Taeyong melirik adiknya, "Menurutmu?"

"Tentu saja! Jelas sekali jika dia pelakunya, semua bukti mengarah padanya terlebih wajahnya yang ku lihat di tv seperti psikopat, kau tahu satu kampus ku membicarakan si Jung itu."

"Jangan mengatakan hal buruk dan bodoh."

Mica mengerutkan alisnya mendengar itu.

"Yang kau lihat, hanya apa yang di temukan bukan berarti itu adalah faktanya. Lagi pula, itu baru bukti tidak langsung dan tidak ada pengakuan dari terdakwa, polisi masih menyelidikinya."

"Tapi bukankah bukti dari polisi sudah cukup dan bisa di percaya dari pada asumsi si Jung yang mengatakan bahwa dia mabuk dan tidak ingat. Tentu pengadilan akan memihak pada bukti bukan?" sela Mica.

Taeyong meminum bir nya sebelum menjawab pertanyaan si adik yang cerewet.

"Kasus itu masih dalam penyelidikan."

"Dengan kata lain, kau percaya si Jung itu tidak membunuhnya?"

"Entahlah."

"Huh dasar." Mica melengos dan menatap televisi di depan mereka membuat Taeyong tertawa kecil.

"Setelah ini pergilah ke kamar mu dan kerjakan tugas, aku yakin tugasmu pasti belum selesai." ucap Taeyong.

Mica berbalik menatap Kakaknya, "Tapi setelah secangkir bir." ucapnya dengan cengiran.

Tanpa hati, Taeyong memukul kepala adiknya dengan sumpit bekas yang dia gunakan tadi.

"Sudah ku katakan jangan meminta bir, aku tidak mau kau minum alkohol."

"Tapi kau meminumnya!"

"Itu berbeda!"

"Apa nya yang berbeda?!"

"Aku dan kau!"

"Ya apa bedanya?!"

"Sudahlah!" Taeyong yang kesal beranjak pergi dan meninggalkan Mica.

"Bereskan sisa makanan itu, aku banyak pekerjaan!" teriak Taeyong dari kamarnya.

"Terserah, kau tidur nanti, bir mu aku curi!" jawab Mica tak kalah nyaring.

"Uang jajan di potong atau memasak makanan sendiri selama seminggu?!" balas Taeyong bermaksud mengancam.

"Kau menyebalkan, sangat menyebalkan, kau Kakak paling menyebalkan! Ingat kau itu menyebalkan!" teriak Mica.
___________________







Pagi-pagi sekali, Jaehyun harus bertemu dengan orang yang mengunjunginya ke penjara. Orang itu adalah adiknya sendiri Jung Sungchan.

Jaehyun memandang malas wajah Sungchan dari kaca pembatas antara tahanan dan pengunjung.

"Kau benar membunuhnya?" tanya Sungchan.

"Tidak."

"Kau jangan bercanda."

"Bercanda itu jika aku mengatakan iya sialan."

"Kau kasar sekali Jung."

"Kalau begitu pergilah Jung." balas Jaehyun.

"Aku di sini di suruh Ayah, katanya meskipun dia tidak mengakui mu lagi, dia akan membantumu keluar dari sini. Kau tahu kondisi Ibu semakin kritis dan Ayah terus mengoceh tanpa sudah."

NOT ME || Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang