4; jeno

23 7 0
                                    

Taeyong melihat wajah Jaehyun yang penuh luka dan lebam, baru beberapa hari di penjara tapi kondisi nya sudah sangat buruk.

"Kau mengalami diskriminasi di sini?" Taeyong berdecak ngeri melihat luka yang tidak di obati itu.

"Memang seperti itulah kehidupan di penjara, mereka yang paling kuat akan merasa paling berkuasa disini. Apa mereka masih mengganggumu?" tanya Taeyong tanpa jeda dalam kalimatnya.

"Aku bertengkar disini."

"Kau bertengkar? Astaga, setidaknya kau harus menjadi tahanan yang patuh agar pengadilan kasihan padamu, mungkin." ucap Taeyong dengan nada yang mengecil di akhir kalimat.

"Jika aku tidak bertengkar dan memberi mereka pelajaran, maka aku akan terus di ganggu. Kau tahu kan, aku juga ingin hidup tenang di dalam sini."

"Ooh begitu, lalu kenapa luka mu tidak di obati?"

"Aku tidak mau bertemu dokter."

"Kenapa?"

"Dia akan menyuntikku."

Taeyong menatap Jaehyun tidak percaya, "Ayolah, dokter mana yang akan menyuntikmu hanya karena luka seperti ini?" Taeyong memijit pelipisnya, tubuh Jung Jaehyun memang besar tapi tidak dengan nyali nya dengan jarum.

Jaehyun diam.

"Lupakan saja itu. Aku ke sini ingin menanyai mu tentang Jeno."

"Adik Alley Lee?" Jaehyun memastikan.

"Iya, apa yang kau tahu darinya?"

"Dia adik tiri Alley, dia nakal seperti ku." Jaehyun meringis kikuk dan menggantungkan kalimatnya sebentar, "Dia dan Ibu nya selalu memeras uang Alley untuk keperluan mereka, dan Jeno sering bertengkar dengan Alley."

"Dia sering melukai atau mengancam Alley?"

Jaehyun mengangguk.

"Contohnya?"

"Pernah dia menodongkan pisau ke Alley, aku melihatnya sebelum kami putus dan aku langsung menarik pisau itu lalu mengusir Jeno dari rumah Alley."

"Wah, kau ternyata sangat gentle dalam melindungi seorang wanita."

"Hm, tapi sayang dia menyelingkuhi ku." Jaehyun bergumam kecil.

Lalu Taeyong kembali bertanya, "Apa kau tahu mantan pacarmu mengkonsumsi narkotika?"

"Iya aku tahu."

"Sejak kapan?"

"Dia bilang sejak 2 tahun terakhir."

"Kau ikut mengkonsumsi juga?"

"Tentu saja tidak, hei pengacara Lee, aku memang suka mabuk tapi bukan seorang pecandu narkotika, bahkan ketika di kantor polisi aku sudah melakukan tes urine." sahut Jaehyun seperti tidak terima.

"Kalau begitu kau pernah mempermasalahkannya termasuk dirinya yang merokok?"

"Tidak, karena dia akan marah jadi aku hanya diam." jelas Jaehyun.

Jaehyun memang mempunyai temperamen yang buruk dan dingin tapi Taeyong melihat ketulusan di mata Jaehyun saat membicarakan Alley. Perkataan Jaehyun seolah menunjukkan bahwa dia menerima dan menjaga Alley apa adanya.

Hening sesaat.

"Kau akan menjalani sidang selanjutnya, sepertinya kepolisian belum menemukan pisau yang di duga kau gunakan untuk membunuh Alley, sementara galeri seni mu masih di segel."

Mendengar perkataan Taeyong, Jaehyun berdecih, "Memang bukan aku pelakunya, percuma saja mencari di galeri seni ku, barang itu tidak akan pernah ketemu."

NOT ME || Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang