13; jeno's reason

19 7 0
                                    

Mica mendekati Kakaknya yang disibukkan dengan beberapa berkas, masih dengan kasus kematian Alley Lee.

Dia membawakan secangkir kopi agar Kakak nya tidak mengantuk saat bekerja dimalam hari seperti ini.

"Kau masih belum menemukan petunjuk apapun?" tanya Mica dan Taeyong mengangguk.

"Sudahi saja membantu Jung Jaehyun, jangan-jangan dia memang pembunuh sebenarnya."

Taeyong tiba-tiba menatap Mica.

"Ada apa dengan tatapanmu? Aku hanya berspekulasi saja."

"Masalahnya, Jeno temanmu itu berbohong."

Mica menatap Taeyong heran lalu melangkah agar lebih dekat dengan kursi kerja Taeyong.

"Berbohong yang bagaimana?" tanya Mica.

"Ingat saat kuberitahu bahwa kesaksian Jeno sebagai saksi adalah dia tidak kembali lagi ke rumah itu? Nyatanya dia berbohong."

"Benarkah? Apa itu artinya kecurigaan pada Jeno beralasan dan benar?"

Taeyong mengangguk.

"Pantas belakangan ini wajah Jeno terlihat muram tidak seperti biasanya, bahkan dia hanya termenung dikelas, jika dipikir lagi itu terjadi sejak kasus pembunuhan itu."

"Dia menunjukkan gelagat seperti itu?" pertanyaan Taeyong diangguki oleh Mica.

Kemudian Mica menoleh pada papan putih yang tidak jauh dari meja kerja Taeyong, dia melihat wajah baru yang tertempel di papan tersebut.

Mica mendekati papan tersebut.

"Jung Yunho? Ayah Jung Jaehyun? Apa maksudnya?"

"Jaehyun mencurigai Ayahnya sendiri, dengan alasan bahwa itu semua adalah permainan Ayahnya agar dia bersedia melupakan Alley dan kembali kerumahnya. Terlebih Jaehyun menemukan kontak kepala detektif Kun di ponsel Ayahnya." jelas Taeyong.

"Berarti hubungan Jaehyun dan Ayahnya memang tidak baik?"

"Kau benar."

Mica kembali melihat foto lain disebelahnya, "Kim Jungwoo. Karyawan perusahaan percetakan, kekasih Alley Lee."

"Dia tidak di interogerasi oleh kepolisian padahal dia orang terakhir yang terus menelepon Alley dimalam kejadian hingga pukul 10 malam." jelas Taeyong.

Taeyong pun berdiri dari kursi dan mendekati Mica, "Seharusnya dia dimintai keterangan bukan?" Taeyong berpikir sejenak sebelum kembali berucap, "Kepolisian seperti mengabaikan petunjuk tentang Jungwoo."

"Apa sengaja?" tanya Mica.

Taeyong mengedikkan bahu tidak tahu, "Jika memang sengaja aku tidak tahu tujuan nya apa, tapi yang jelas mereka sengaja menargetkan Jung Jaehyun. Permasalahannya ada pada kepala detektif Kun." Taeyong bermonolog.

Kemudian Mica menoleh pada Taeyong, "Dimana si Jungwoo ini bekerja?"

"Ilichil Work."

"Ah, perusahaan percetakan itu! Itu tidak jauh dari rumah Jaemin, kemarin aku dan Sungchan kesana untuk membuat banner—tugas Sungchan."

Mendengar nama Sungchan, Taeyong mengernyitkan alisnya. Tujuannya langsung mengarah pada Sungchan yang dia ketahui adik Jaehyun.

Melihat ekspresi Taeyong, Mica tercengir, "Aku memang menghindari si Jung itu tapi aku memacari Jung yang lain hehe," Mica menggaruk tengkuknya, "Meski beda universitas tapi kami sudah kenal sejak lama dan baru berkencan satu bulan, tidak masalah kan?"

Mendengarnya, Taeyong hanya menghela napas, "Bahkan aku tidak perduli."

"Cih dasar!"

"Kembali lagi pada Jungwoo ini, apa kau sudah bertemu dengannya?" tanya Mica.

NOT ME || Jung Jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang