6. Sabar

2.4K 438 73
                                        

Masih di hari yang sama, Jaehyuk kini kebingungan perihal perintah mamah Yoon dua jam yang lalu. Setelah pulang dengan di antar oleh Junkyu ia langsung masuk ke dalam rumah dan melihat sang mamah yang bersiap untuk pergi.

Oh, omong-omong tadi Jaehyuk, Junkyu dan Asahi pulang dengan satu motor dan tentu saja mereka jadi bertiga dalam satu motor. Tak perlu dibayangkan seheboh apa sepanjang perjalanan.

Berasa seperti cabe-cabean, canda.

Kembali ke cerita. Asahi memandang pemuda di depannya dengan raut khawatir. "Jaehyuk kenapa?"

Jaehyuk segera tersadar. Ia tersenyum sambil menggeleng pelan. "Gapapa."

"Mamah bilang, Asahi harus mandi. Jaehyuk lupa?"

Sial. Kenapa harus diperjelas sih. Kan Jaehyuk jadi semakin kepikiran. Permasalahannya adalah-

"Mandi itu apa Jaehyuk?" -Asahi tak tahu menahu tentang mandi.

Jika di suruh menjelaskan saja dia mampu, namun apa Asahi bisa untuk mandi dengan teknologi zaman sekarang yang terbilang semakin canggih?

Kalau Jaehyuk adalah orang yang gila sudah dipastikan ia langsung memandikan manekin hidupnya tersebut dengan suka rela.

Namun Jaehyuk gak sanggup, serius. Dia normal untuk tegang jika melihat sesuatu yang mulus. Astaga, apa yang ia fikirkan barusan!

Jaehyuk memukul dahinya berkali-kali. Sambil mengumpati fikirannya yang mulai berfantasi liar

Asahi yang melihatnya segera menahan tingkah laku aneh pemuda tampan itu. "Sakit, jangan pukul." Suaranya sangat lembut, dan wajah merengut Asahi sangatlah menggemaskan.

"Iya, enggak. Asahi harus mandi. Mandi untuk membersihkan tubuh Asahi supaya gak ada kuman yang nempel."

"Mandi? Bagaimana?"

"Asahi harus lepas baju--- E-eehh jangan di sini!" Jaehyuk panik, gila Asahi hampir melepas pakaiannya di depannya loh barusan!

Asahi mengerucutkan bibirnya kesal. "Tadi suruh Asahi, kenapa sekarang enggak boleh?" Tanyanya dengan merengut kesal.

Jaehyuk mengusap wajahnya frustasi. Ia pun segera mengajak Asahi ke depan kamar mandi. Tenang, dia tak akan memandikan Asahi.

Tepat di depan kamar mandi, Jaehyuk melepaskan genggaman tangannya pada Asahi. "Sekarang Asahi masuk, kalau Jaehyuk suruh lepas bajunya baru lepas oke?"

Asahi mengangguk, kakinya melangkah ke dalam ruangan yang disebut kamar mandi itu.

Melihat Asahi sudah masuk ke kamar mandi, Jaehyuk pun menutup pintunya pelan. "Asahi denger suara Jaehyuk kan?"

"Iya Jaehyuk, Asahi dengar." Sahut manekinnya di dalam sana.

"Sekarang lepas semua baju dan celana yang Asahi pakai," Percaya atau tidak, Jaehyuk menahan diri untuk tidak berfantasi liar sekarang. Dengan susah payah ia menelan air ludahnya. "Sudah belum?"

"Sudah Jaehyuk."

"Ambil benda yang berwarna pink," Suruhnya lagi, di kamar mandi hanya ada gayung yang berwarna pink. Kalau dia menyuruh Asahi menggunakan shower yang ada berantakan.

"Sudah!"

"Ambil air pake itu terus siram ke semua badan Asahi, pokoknya dari atas sampe bawah." Jelas Jaehyuk secara perlahan.

"Jaehyuk airnya gak ke ambil-ambil!" Teriak Asahi dari dalam.

Jaehyuk menepuk dahinya pelan, ternyata susah juga mengajari manekin mandi. "Coba ulurin benda pink nya," Perintah Jaehyuk sambil membuka celah pintu sedikit.

Manequin | JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang