4. Di Kembalikan

2.4K 444 46
                                        

Paginya, Jaehyuk segera bangun tidur sepagi mungkin. Menuruni tangga dan langsung masuk ke kamar bekas kakaknya.

Di atas kasur, Asahi masih bergelung dalam mimpinya. Jaehyuk mengguncang pelan tubuh yang lebih kecil darinya.

Asahi membuka matanya. "Heung Jaehyuk?"

"Ayo bangun, Jaehyuk mau ajak Asahi ke suatu tempat." Bohongnya.

Tentu itu cuma akal-akalan Jaehyuk. Semalam dia sudah meyakini dirinya untuk mengembalikan Asahi ke toko dimana dia membeli manekinnya tersebut.

Asahi tak curiga sedikit pun, jadi dia hanya bangun dari tidurnya dan mengikuti Jaehyuk dari belakang.

Jaehyuk membuka pintu kamar, menoleh ke kanan dan kiri, berjaga-jaga takut sang mamah sudah bangun lebih dulu darinya.

Keadaan aman, membuatnya langsung menggenggam tangan lembut manekinnya dan menariknya untuk keluar rumah.

Setelahnya ia mengeluarkan motornya, ia mendorongnya terlebih dahulu sampai menjauh dari pekarangan rumahnya.

Di belakangnya Asahi hanya mengikuti ke mana Jaehyuk melangkah, sambil mendorong benda aneh tersebut.

"Jaehyuk, ajak Asahi kemana?" Tanya Asahi.

Jaehyuk sudah menyalakan motor maticnya, dia menoleh sambil tersenyum kecil. "Ke tempat yang indah kayak Asahi."

Asahi memiringkan kepalanya bingung. Tak mengerti apa yang dimaksud oleh pemuda di depannya. Beberapa saat kemudian dia hanya tersenyum manis, dia hanya paham di bagian kata indah. "Asahi indah?"

"Iya." Jawab Jaehyuk jujur. Ya kalau mau di liat dari segi manapun, Asahi sangatlah manis bahkan wajahnya bisa mengalahkan standar orang lain.

Jaehyuk membantu Asahi untuk dudu di belakangnya. Dia bersiap untuk menjalankan motornya, sebelum itu Jaehyuk lebih dulu meraih kedua tangan Asahi untuk memeluknya.

Bukan modus, hanya berjaga agar Asahi tidak jatuh.

Membawa motornya secara perlahan, ia membelah ibu kota untuk pergi ke pusat perbelanjaan waktu itu. Dia akan benar-benar mengembalikan Asahi.

Dirinya takut, jika manekinnya terus bersamanya hanya akan membuat masalah akan terus bertambah. Belum lagi dia juga harus menjelaskan ini pada sang mamah untuk alasan kemana perginya Asahi nanti.

Tak butuh waktu lama, keduanya pun sampai di parkiran pusat perbelanjaan yang masih sangat sepi. Masih pukul 7 pagi. Jelas saja masih sepi.

Jaehyuk segera menggenggam tangan Asahi, mengajaknya masuk ke dalam pusat perbelanjaan. Berjalan ke arah toko yang sebelumnya ia mendapatkan manekinnya tersebut.

Ketika sudah di depan toko, Jaehyuk terdiam sebentar. Tokonya masih tutup. Bukan toko ini saja sih ada beberapa yang lain juga.

Ini wajar kan?

Jaehyuk menatap Asahi yang terlihat kagum dengan sekelilingnya. "Asahi?"

Asahi menatap pemuda yang mengajaknya ke tempat seluas ini dengan mata yang berbinar. "Jaehyuk bawa Asahi ke sini? Ini luas, Asahi suka!"

Melihat binar di mata Asahi, membuat Jaehyuk merasa bersalah. Dan sepertinya Asahi tak mengetahui tempat ini.

Padahal Jaehyuk ingat jelas, jika Asahi tahu kalau dirinya yang membawa manekin manis ini ke rumahnya waktu itu.

"Asahi mau nurut apa kata Jaehyuk gak?"

Asahi mengangguk. "He'em! Jaehyuk mau Asahi apa?" Tanyanya dengan antusias, tentu dia akan menuruti apapun kata Jaehyuk, ya karena pemuda tersebut sudah baik padanya, mau membawanya ke tempat yang luas dan sangat baru untuknya.

"Emm.." Jaehyuk gelisah, dia takut salah mengambil keputusan sekarang. Asahi terlalu polos dan lugu, jika nanti Asahi di bawa sama om om pedofil bagaimana?

Jaehyuk menggeleng pelan. Menghilangkan segala fikiran buruknya. "Asahi tunggu di sini bisa?"

Senyuman Asahi luntur, dia merengut. "Jaehyuk kemana? Jaehyuk mau tinggalin Asahi?"

"B-bukan kok! Jaehyuk mau mengambil sesuatu untuk Asahi! Asahi mau kan nunggu?" Jaehyuk mencoba berpegang teguh pada pilihannya.

Biarlah, lagi pun nanti toko ini akan cepat buka kan? Siapa tahu nanti pemiliknya akan mengenali Asahi, karena masih mengenakan pakaian yang waktu itu ia beli.

Dan juga, ia yakin si pemilik sejujurnya tahu tentang manekin ini yang bisa berubah wujud jadi manusia.

"Asahi mau! Asahi tunggu Jaehyuk, Jaehyuk jangan lama!"

"Iya gak lama kok." Balas Jaehyuk cepat, dia segera menyuruh Asahi untuk duduk di kursi yang di sediakan di depan toko ini.

Kemudian pergi begitu saja meninggalkan Asahi sendirian di sana. Masa bodo yang penting dirinya sudah mengembalikan Asahi!

Jaehyuk segera pergi keluar dari pusat perbelanjaan, mengambil motornya dan mulai menjauh dari sana.

Wajahnya terlihat sekali cemas di balik helm, fikirannya tentang Asahi yang di ajak pergi dengan menawarkan permen kemudian di culik terlintas begitu saja pada otaknya.

Fikiran negatif lainnya juga ikut menyambanginya, seperti Asahi yang di bawa paksa oleh om-om pedofil dan di ajak ke hotel.

Jaehyuk mengerem mendadak ketika sudah berada di depan rumahnya.

Perjalanan pulang kenapa terasa cepat sekali.

Baru saja dia ingin mendorong masuk motornya ke dalam rumah, fikiran negatif lainnya justru bertambah; seperti Asahi yang menangis di dalam sebuah kamar bersama lelaki hidung belang, Jaehyuk pun berputar arah kembali.

Mamah Yoon yang melihat itu berteriak dari depan pintu kebingungan. Bertanya tanya kenapa Jaehyuk berputar balik dan jangan lupakan kecepatan yang ditancap gas oleh putranya tersebut.

'Sial!' Jaehyuk mengumpati dirinya sendiri, dia berharap Asahi masih tetap diam di depan toko tanpa bergerak seinci pun!

•••

Hay, jangan lupa vote dan komen! Baru setengah jalan ceritanya, jangan bosen ya!

Mau lanjut lagi kan?












Salam Gami!

Manequin | JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang