Gami back, kangen? Atau udh lupa ama book ini? Klo lupa silahkan baca ulang 🙂
Typo bertebaran!
--
"Hai, aku Mashiho, tunangan Haruto"
"HAH?!" Perkenalan macam apa itu, Junkyu bahkan tidak bisa menahan rasa terkejutnya. Ia bahkan gak segan buat teriak di tengah keramaian.
Bukan hanya Junkyu, Jaehyuk saja ikut terkejut. Ya gimana ya, manusia mungil yang ia kenal sebagai penjaga toko yang sebelumnya menjual asahi ini tiba-tiba saja memperkenalkan diri sebagai tunangan haruto.
Jaehyuk yang emang ramah, menerima uluran tangan mashiho, "Gue Jaehyuk. Maaf sebelumnya, tapi kita pernah ketemu kan sebelumnya?"
"Kapan? Aku baru pertama kali liat kamu." Jawab Mashiho sambil menatap ke arah lain. Ia buru-buru melepaskan jabatan tangannya dengan Jaehyuk dan kini beralih ke pemuda manis di sebelah Jaehyuk.
Asahi, dia sejujurnya enggan untuk membalas, tapi melihat senyuman mashiho membuatnya ikut tersenyum dan balik menjabat tangan pria manis itu. "halo, mashiho." Katanya dengan suara kecil.
Omong-omong mereka berakhir di tempat makan yang dekat dengan pantai, ini ajakan haruto ketika dihampiri oleh junkyu sebelumnya.
Tadinya jaehyuk mau nolak, cuma maaf aja, sahabatnya ini udah keburu ngeiyain dengan semangat.
"Beneran tunangan lo?" Tanya Jaehyuk memastikan pada haruto. Ia tadidi siku oleh junkyu yang duduk di sisi satunya. Paham sih, nih anak udah mau nangis kayaknya kalo yang diomongin sama mashiho beneran faktanya.
Haruto tertawa ringan, tawanya bahkan membuat semua pengunjung jatuh cinta, termasuk junkyu, ia bahkan berencana mau nikung sang pujaan dengan segala cara.
"Bukan. Mashiho ini kakak gue."
"Kakak?! Bukan adek?" Ceplos junkyu tanpa rem sama sekali. Saat sadar tatapan 'kakak' dari sang pujaan yang mendelik ke arahnya dia menatap ke arah lain.
Mendengar itu mashiho hanya berusaha tersenyum kecil, tapi tiba-tiba dia berdiri. Ia menarik lengan adiknya untuk ikut berdiri, dan memandang ketiga orang yang masih duduk secara bergantian.
"Kalian tunggu disini ya? Kalian bisa kok pesan apa pun, biar nanti aku yang bayar, aku ada urusan bentar sama haruto." Kata Mashiho dengan ramah.
Haruto sudah ikut berdiri, memperlihatkan perbandingan tinggi dirinya dengan sang kakak yang sangat jauh, dan karena itu juga junkyu membatin 'tuhkan gak cocok jadi kakaknya, terlalu mini'
Sebelum pergi mashiho mendekati asahi, ia menepuk lembut pucuk kepala si manis kemudian berbisik pelan. "Sebentar ya, sebentar lagi kamu akan kembali ke aku."
Setelahnya ia melenggang pergi bersama haruto. Tak sadar jika bisikannya tadi sampai terdengar oleh jaehyuk, bahkan sang dominan sampai mengerutkan dahinya heran, apa maksud mashiho?
--
Hari udah mulai gelap, tapi mereka belum juga berniat untuk pulang ke rumah. Junkyu masih sibuk melakukan proses kebahagiannya, yaitu mendekatkan diri pada calon kakak iparnya, mashiho.
Sedangkan haruto dia memilih pergi ke stan minuman untuk mereka semua. Tenang aja, biaya udah ditanggung sama mashiho.
Jaehyuk yang baru selesai mengambil beberapa cemilan junkyu yang tertinggal di mobil malah berjalan ke asahi daripada ke sang empunya cemilan itu.
"Kenapa diem aja? Sahi cape?"
Asahi menggeleng pelan, "Sahi gak cape, cuma sahi lagi bingung."
Mendengar itu sang dominan mengerutkan keningnya, dia ikut duduk di pinggiran pantai tepat di sebelah manekin manisnya itu. "Bingung kenapa?"
"Mashiho.. sepertinya sahi pernah lihat wajahnya di tempat lain, tapi bukan di toko, karena sahi hanya bisa merasakan keberadaan seseorang ketika menjadi manekin, bukan melihatnya."
"Bukannya sahi bilang kalo wajah mashiho itu mirip sama yang hampir nyulik sahi waktu itu?"
Asahi menggembungkan pipinya, ia menatap jaehyuk dengan cemberut. "Sahi gak tau," ia memajukan bibirnya. "Sudah ah, sahi pusing tau!"
Jaehyuk tertawa gemas, tolong ingatkan jika ini masih tempat umum, ia berani sumpah, dia ingin sekali menggigit pipi putih itu saking gemasnya.
Di tengah perbincangan antara asahi dan jaehyuk, diam-diam pria manis berpostur mungil lainnya ikut memperhatikan dan mendengarkan pembicaraan keduanya.
Mashiho memasang wajah yang sulit di tebak; antara gelisah dan menahan kekekesalan. Junkyu yang tepat di sebelahnya saja sampai salah mengartikan atas perubahan wajah dari sang kakak ipar.
Ini sih cuma tebakan junkyu, dia pikir mashiho ini pasti suka sama sahabatnya, jaehyuk. Ini masih tebakan doang sih.
"Sudah gelap, kita harus pulang kak."
Mashiho mendongak, dia menatap wajah pria yang lebih tinggi dengan kebingungan. Wajah haruto terlihat gelisah walaupun agak samar karena anak itu pandai sekali menyembunyikan raut wajahnya.
"Kenapa?"
"Aku lupa bawa cincin." Kata Haruto, dia bahkan masa bodo ketika pria manis yang menyukainya mendengar perkataannya.
Junkyu mengernyit heran, kenapa gara-gara cincin, mereka harus pulang buru-buru coba? Ia menatap ke arah jam tangannya, jelas-jelas sekarang masih pukul empat sore.
"Ceroboh!" Marah mashiho, dia bahkan tak bisa menyembunyikan raut wajah yang tampak tak bersahabat itu.
Lihat, ini cuma gara-gara cincin, junkyu semakin bingung, kenapa harus semarah itu coba.
Akhirnya mashiho dan haruto segera pergi meninggalkan junkyu sendirian, mereka bahkan pergi tanpa pamit sama sekali.
Junkyu menggaruk lehernya yang tak gatal, ini kenapa rumit banget sih, padahal cuma cincin. Raut wajah bingungnya tergantikan dengan sebuah senyum ketika melihat asahi dan jaehyuk menghampirinya.
"Mereka pulang? Kok enggak pamit?" Tanya Jaehyuk, dia sih gak berharap mereka harus pamit sama dia, cuma ya aneh aja mereka tiba-tiba pergi gitu aja.
"Yahhh, berarti jalan-jalannya sudah?" Asahi bertanya dengan lesu, padahal dia belum terlalu puas untuk main. Ia menatap jaehyuk dengan memelas.
Jaehyuk tersenyum, ia mengacak pucuk kepala yang lebih pendek dengan gemas. "Untuk sekarang sudah ya? Nanti kalau ada waktu lain, kita jalan-jalan lagi, ke tempat yang lebih indah."
Mendengar itu junkyu refleks menempel pada tubuh sahabatnya, ia tersenyum manja pada sahabatnya itu. "Ke Jepang bisa kali ya?"
"Bisa," baru ingin memeluk senang karena jawaban jaehyuk, tapi keinginan itu menjadi urung ketika sahabatnya melanjutkan kalimatnya. "Bisa gue tabok muka lo."
Sedangkan disisi lain, asahi merengut, dia mendorong tubuh junkyu untuk menjauh dari jaehyuk, membuat kedua sahabat itu kebingungan.
"Junkyuu, gak boleh, jaejae itu punya sahi tau!"
--
Tbc
Gami udh update nih ya, jgn lupa kasih gami feedback yang baik, terserah mau komen doang atau vote doang, soalnya itu tuh berharga bgt buat gami🖤
Eum.... btw selamat menghitung bulan lagi, saking lamanya gak update😭
Gami usahain update cepet, semoga yaaa😭
Salam Gami♡

KAMU SEDANG MEMBACA
Manequin | Jaesahi
Hayran KurguAwalnya Jaehyuk hanya membeli setelan pakaian saja, ia tak mengira akan mendapat bonus lain yaitu berupa manequin. Bukan seperti manequin kebanyakan, miliknya ini bahkan sama persis seperti manusia sungguhan. ••• BxB Area Jangan salah lapak Jaehyuk...