11. Jaejae

1.9K 343 23
                                    

Malam begini Jaehyuk sibuk sama buku sekolahnya, dia gak sendiri di kamar. Ada asahi juga, cowok manis itu ada di atas kasurnya, lagi buka sesi wawancara sama kelinci milik mamah yoon.

"Lulu tahu gak? Sahi tadi siang habis bikin kue cokelat sama junkyu!"

Jaehyuk yang tadinya fokus dengan buku, jadi terkekeh mendengar ocehan si manis. Serius kalau begini terus yang ada dia gak belajar dan malah fokus ke asahi.

Sedangkan asahi masih sibuk mengelus bulu kelinci, sambil sesekali mengerjap lucu setiap wortel yang ia bawa di makan, "Lulu lapar sekali ya? Melihat lulu, sahi jadi ikut lapar." Ungkapnya sambil menepuk perutnya sendiri.

"Sahi lapar?" Tanya Jaehyuk dia sudah berdiri dari kursi belajarnya. Ikut duduk di atas kasur.

"He'em!" Si manis yang tadi mengangguk semangat, mendadak menunduk ketika teringat sesuatu. "Tapi ini sudah malam, memangnya gak apa jaehyuk?" Tanyanya dengan bibir mengerucut lucu.

Jaehyuk tertawa pelan, tangannya mengusak pucuk kepala si manis dengan gemas. "Ya gapapa. Siapa juga yang melarang?"

"Junkyu melarang sahi. Katanya nanti sahi jadi gendut kalau makan malam-malam, lalu jaehyuk jadi gak suka sama sahi." Terang Asahi.

Jaehyuk mendengus mendengarnya, "banyak tingkah, si pori-pori dugong." Gumamnya. Tolong ingatkan Jaehyuk untuk melarang sang sahabat agar tidak ke rumahnya lagi nanti.

"Pori-pori dugong itu siapa?" Tanya Asahi, dia mendengar gumaman jaehyuk tadi.

"Itu panggilan buat junkyu."

"Emm, apa sahi bisa mendapat panggilan juga seperti junkyu?"

Jaehyuk mengerutkan keningnya, "buat apa? Kan sahi juga udah dapet nama panggilan dari jaehyuk."

Asahi memiringkan kepalanya bingung, memangnya kapan jaehyuk memberikannya nama panggilan?

Seperti mengerti apa yang ada di pikiran asahi, dia pun menjawab. "Jaehyuk sering panggil sahi pake 'sayang' kan?"

"He'em! Sayang!"

Duh jantung jaehyuk gak baik sekarang. Ternyata efek samping asahi yang mengucap kata 'sayang' berdampak cukup hebat untuknya.

Untuk menghilangkan rasa gugup, jaehyuk berdehem pelan. "Iya 'Sayang' itu panggilan buat sahi dari jaehyuk."

Kelamaan jomblo, bukannya canggung dia malah seperti ahli untuk berkata manis seperti ini, sayang aja yang menjadi lawan bicaranya adalah asahi, mungkin kalau orang lain sudah pingsan di tempat.

Asahi mengangguk-anggukan kepalanya beberapa kali, memahami apa yang baru saja dikatakan oleh jaehyuk. "Kalau begitu, sahi mau kasih nama panggilan buat jaehyuk boleh?"

Yang manah langsung di jawab anggukan oleh si tampan. "Boleh kok."

Senyuman mengembang dari si manis, "Karena 'jaehyuk' terlalu panjang, sahi kasih panggilan jaejae mau gak?"

Jaehyuk tertawa mendengarnya, nama panggilannya sungguh lucu menurutnya, apa lagi kalau yang memanggil adalah asahi.

Karena di tertawakan, asahi mendadak cemberut, dia melipat kedua tangannya di depan dada. "Kenapa tertawa? Kalau jelek seharusnya jaehyuk jangan mentertawakannya!" Katanya dengan nada marah.

Bukannya diam, jaehyuk malah semakin puas tertawa, gemas sekali melihat tingkah asahi ketika marah seperti ini, apa lagi bibirnya yang mengerucut. Sumpah, jaehyuk gak kuat!

"Bercanda sahi," Jaehyuk menghentikan tawanya, ia mengusak pucuk kepala si manis. "Jaehyuk suka kok sama panggilan yang sahi buat."

Asahi yang mendapat perlakuan lembut sang dominan mendadak menahan senyumnya. Ia pun melirik sebentar ke arah jaehyuk, tapi tak berselang lama dia tak bisa menahan senyumnya. "Oke! mulai sekarang sahi bakal panggil jaehyuk, Jaejae!"

Manequin | JaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang