•••
"Yena tolong siapin air ya ibu mau mandi"
"Iya bu"
Gimpo, di tempat ini lah aku bekerja, pekerjaanku bukan sebagai pengusaha sukses ataupun yg lainnya melainkan sebagai pembantu, ditempat ini lah aku tinggal ,dan ditempat inilah aku memulai hari hariku dengan kenangan kenangan indah bersama mendiang ibuku. Ahn Yena? This is me
•••
"Bu, airnya udah yena siapin " Ucapku sembari memberikan handuk pada sang majikan
Wanita itu tersenyum dan menyambut handuk dariku dengan lembut
"Makasih ya, oh iya kamar lino tolong beresin ya kayak nya udah jadi kapal pecah itu kamarnya" Ucap nya sambil bergurau, aku tersenyum dan mengangguk lalu aku pun bergegas ke kamar anak kesayangannya itu
Sebenarnya aku malas jika disuruh membersihkan kamarnya, bukan karena aku orang yg bermalas malasan tapi penghuni kamar itu yg membuatku malas untuk melakukan apapun di kamarnya itu atau lebih tepatnya penjara bagi ku
'Toktoktok'
' ceklek'
Lihatlah bahkan saat aku baru saja membuka pintunya dia sudah menatapku dengan tatapan tajamnya itu
"Kak aku kesini disuruh ibu buat beresin kamar kakak”ucapku sambil menunduk
" Yaudah beresin, Tinggal beresin aja apa susahnya sih"ucapannya sungguh membuatku ingin mencabik cabik wajahnya yg sok tampan itu
Aku hanya memberikan senyuman terpaksa dan mulai membereskan kamar- ah tidak ini bukan kamar ini tempat sampah, lihatlah banyak sekali bungkusan cemilan yg berserakan
"Yak!! " Aku berteriak sembari menoleh ke arahnya dengan raut wajahku yg kesal, sang pemilik kamar hanya tersenyum dengan menaik naikkan kedua alisnya itu tanpa merasa bersalah setelah apa yg ia lakukan tadi
Sungguh biadab, baru saja aku memulai membereskan kamarnya dia dengan sengaja menendang sampah yg aku kumpulkan ,sangat sangat menguji kesabaran hal ini lah yg membuatku berteriak dan kesal padanya
Selain suka membuat orang kesal dia juga mesum,lantas aku cepat cepat membereskan semuanya, karena aku malas berlama lama di kamar ini dan juga takut pikiran mesumnya muncul
Selesai membereskan aku langsung pergi dari kamar itu tanpa menoleh padanya. Akhirnya aku bisa bebas dari neraka
•••
"Cih gitu aja nangis, haha namanya juga anak pembantu mentalnya ya kayak sampah"
"Lu ga pantes sekolah disini, sekolah ini khusus orang berada bukan anak pembantu cem lu"
Cacian, makian, kekerasan apa pun itu aku selalu merasakannya,tentu aku akan menangis jika dibully seperti ini,kalian kira aku orang yg kuat atas perlakuan mereka, kalian salah, this is me yg selalu terbully karena aku adalah anak dari seorang pembantu
”liat deh tuh yena lu ga kasihan dia dibully terus? "Han menunjuk ku dengan dagunya dari kejauhan
Lino melirik sekilas kearahku ia hanya diam tidak menanggapi pertanyaan han, ia kembali menatap arah lain dan melanjutkan langkah kakinya
Dia berjalan tepat dihadapanku, dimana aku sedang dicaci maki oleh segerombolan siswa, tanpa memedulikan dengan keadaanku. Aku menatapnya nanar berharap dia menolongku tapi harapan itu tidak akan terwujud Lino pasti mengabaikanku
Betul, Dia saja tidak menoleh padaku sama sekali, dia acuh pada keadaanku,sungguh hatiku sangat sakit menghadapi hal hal seperti ini, ibu mengapa tak ada yg mengasihani aku disini
Hiks
•••
Kamar mandi
Disini aku berada, Aku sedang menatap cermin , menatap penampilan diriku yg kacau ini, baju yg kotor serta wajahku yg membiru
Aku hanya bisa mendengar helaan nafas seseorang yg berdiri disampingku dengan menatapku iba
" Ini udah kesekian kalinya kamu dibully gini na, kenapa kamu ngelarang aku buat ngebalas mereka sih"
"Jangan bel, biarin aja"
"Jingin bil, biirin iji" Cibir gadis itu yg bernama bella
"Lagian mereka juga ga bisa liat aku na, biarin aja aku ngebales mereka"
Aku hanya menggeleng gelengkan kepala, sungguh ia hantu yg keras kepala
"Pokonya jangan" Ucapku lalu pergi meninggalkan hantu gadis bernama bella itu, membuat hantu itu cemberut memanyunkan bibirnya
•••
Dikelas, aku memilih disini disaat yg lainnya berada dikantin untuk beristirahat atau untuk mengisi perut mereka yg kosong karena Aku sedang menyalin catatan dipapan
aku menyalin belakangan karena aku adalah sekretaris disini, mungkin karena terlalu serius sampai sampai aku tidak sadar jika ada seseorang disebelahku sambil menatapku
Hingga aku tersadar saat jarinya mencolek lenganku
"Renjun? Ngapain disini? Ga istirahat? "Pertanyaanku ini membuat orang orang yg ada didalam kelas ini menatapku dengan tatapan yg sulit diartikan
Aku hanya bingung ada apa dengan mereka
Renjun menatapku sambil tersenyum seakan ia tahu isi pikiranku
" Mereka liatin lu karena lu baru aja nyebut nama gw"ucapnya
Aku menoleh menatapnya "emangnya kenapa? "
"Lu lupa atau emang gatau? " Ucapnya
Aku hanya menggeleng, ia pun tersenyum padaku dan memberi tahu hal yg membuatku terkejut
"2 hari yg lalu gw meninggal na"aku pun reflek membulatkan mata, dan menatapnya tidak percaya
" Apa? "
•••
TBC
Gimana gimana? Ini masih part satu lho hihi
Oh iya cerita ini sempet aku up disalah satu grup fanfiction difb. Jadi jangan heran kalo ada salah satu dari kalian pernah baca cerita ini

KAMU SEDANG MEMBACA
This is me || Lee Know x Yena [On Going]
RandomAhn yena seorang gadis cantik berusia 17 tahun, yang bekerja sebagai pembantu. Dan Lee Minho yang kerap disapa Lino berusia 18 tahun yang menjadi anak majikan Yena Bagaimana kelanjutan ceritanya? Markica Mari Kita baCA