PERHAPS LOVE - 21

17 3 0
                                    

"Tolong aku.." Chaerin mengerutkan alisnya begitu mendengar penuturan Jiyoo.

"Ada ap-.."

"Laki-laki itu, dia terus mengikuti sedari tadi. Aku bahkan sudah berputar disini beberapa kali, dia tetap mengikutiku." Jelas Jiyoo sembari memakai dagunya untuk menunjuk laki-laki yang berdiri tak jauh dari mereka.

Chaerin menatap pergerakan pria itu sekilas. Memang tampak mencurigakan sih. "Ck, pegang ini." Chaerin memberikan sekantong plastik belanjaannya ke Jiyoo. Lalu dia segera menghampiri pria bermasker itu. Chaerin hanya ingin menanyakan apa tujuannya.

"Permisi, kudengar dari temanku kau membuntutinya ya daritadi? Apakah ada sesuatu yang kau inginkan? Dia merasa terganggu jika kau membututinya terus." Chaerin berkata sesopan mungkin. Chaerin berani menghampirinya karena penampilan pria ini seperti pria biasa. Tidak seperti pria misterius yang memakai pakaian serba hitam.

"Bukankah itu model terkenal Park Jiyoo? Aku hanya ingin berkenalan dengannya, aku penggemarnya."

"M-model Park Jiyoo? Bukan, itu temanku, namanya.. eum.. namanya Choi Sumin! Iya, namanya Choi Sumin." Pria itu hanya mengangguk tapi sedikit ragu.

"Lihatlah rambutnya, Model Park Jiyoo memiliki rambut cokelat panjangkan. Berbeda dengan temanku, rambutnya hitam dan sedikit lebih pendekkan.." Chaerin berusaha terus meyakinkannya.

"Ah iya, benar juga. Itu bukan Park Jiyoo. Kalau begitu sampaikan maafku padanya, aku kurang teliti, permisi." Pria itu membungkuk sesaat sebelum pergi menjauh dari Chaerin.

Chaerin segera menghampiri Jiyoo kembali yang sepertinya masih sedikit was-was dengan keadaan sekitarnya.

"Dia sudah pergi. Ternyata dia penggemarmu." Chaerin berbicara sembari masih memasang wajah datarnya.

"Penggemar?" Hanya dibalas anggukan ringan oleh Chaerin.

"Terimakasih.." Tambah Jiyoo dengan suara pelan hampir tidak terdengar. Chaerin hanya berdehem ria. Sesaat setelah itu dia merogoh kantong plastiknya seperti mencari sesuatu.

"Ini, minumlah." Chaerin memberikan satu minuman rasa susu pisangnya untuk Jiyoo, supaya dia bisa lebih tenang saja. Jiyoo menerima dengan ragu-ragu.

Mereka berdua memutuskan untuk duduk sebentar dikursi yang telah disediakan. Meminum susu pisangnya, sembari memerhatikan orang-orang yang berlalu lalang.

"Untung kau sudah melepas extension rambutmu."

"Kenapa? Kau membuat alasan karena rambutku yang sedikit berbeda?" Hanya dibalas anggukan oleh Chaerin.

"Omong-omong, ini enak." Kata Jiyoo lagi sembari meneliti tulisan-tulisan yang terdapat di susu pisangnya.

"Tidak seperti minumanmu kan, membayar mahal tapi isinya sedikit." Sebenarnya Chaerin bercanda, tapi dia masih menggunakan nada datarnya, terkesan serius. Jiyoo hanya memutar bola matanya.

Setelah seruputan terakhir, Chaerin berdiri dari duduknya. "Pesanlah taksi, Jiyoo. Aku pulang, sudah larut." Setelah itu Chaerin mulai berjalan santai menuju rumahnya dengan mengayun-ayunkan sekantong plastiknya.

Untung saja di sepanjang jalan ada beberapa sekelompok pemuda dan pasangan muda mudi yang juga sedang berjalan santai. Jadinya suasana tidak semenakutkan perkiraan Chaerin.

Begitu memasuki rumahnya, Chaerin segera beranjak ke kamar mandinya dan membersihkan dirinya. Setelah itu seperti biasa, dia mengambil segelas air mineral dulu sebelum benar-benar masuk ke kamar tidurnya, dan mengunjungi alam mimpi.

***

Pagi-pagi sekali Chaerin sudah terbangun karena telepon menyebalkan dari pria Kim tak tau malu itu. Yang membuat Chaerin tidak bisa melanjutkan tidur nyenyaknya lagi.

Perhaps Love [Kim Taehyung] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang