PERHAPS LOVE - 23

20 3 0
                                    

"Kau tidak ingin menyuapiku, Rin? Aku menunggu."

"I-iya?"

Chaerin mengalah, dia akhirnya mengambil satu potong nanas dengan menggunakan garpu, lalu perlahan mengarahkannya ke mulut Kim Taehyung.

Satu suapan berhasil masuk. Chaerin menatap sekilas manik mata Taehyung, ya, Taehyung masih menatapnya sedari tadi. Chaerin menutupi salah tingkahnya dengan deheman kecil yang ia keluarkan.

"Bulu matamu jatuh, Rin." Tanpa perizinan dari Chaerin, tangan Taehyung perlahan tergerak kearah bawah mata Chaerin untuk mengambilkannya untuk Chaerin.

"T-terimakasih.."

Bukannya menurunkan tangannya, Taehyung malah menangkup pipi kiri Chaerin dan mengusapnya lembut. Chaerin yang merasakan tangan hangat Taehyung menyentuh pipinya semakin salah tingkah.

Taehyung mengangkat ujung bibir kanannya, "Kenapa memerah?" Goda Taehyung begitu melihat rona tambahan dipipi Chaerin.

"B-bukan itu hanya-.."

"Sayang!" Tiba-tiba terdengar suara nyaring wanita familiar dari luar kamar Taehyung, bahkan jarak suaranya sudah sangat dekat. Dengan segara Chaerin melepas paksa tangan Taehyung dan langsung berdiri dari ranjang Taehyung.

Untung saja tepat setelah itu, wanita itu masuk dan langsung berlari untuk memastikan keadaan Taehyung.

Dia mengambil alih tempat Chaerin, Chaerin sedikit menggeser dirinya menjauh untuk memberi ruang lebih untuk kekasih Kim Taehyung itu.

"Bagaimana bisa sakit? Astaga, kau harus ke dokter. Ayo kuantar-.."

"Tidak perlu, keadaanku sudah lebih baik." Potong Taehyung cepat.

"Yasudah jika kau tidak mau. Aku akan menemanimu disini, sayang." Jiyoo menggenggam tangan kanan Taehyung dan mengusapnya perlahan.

"Ah iya, kau bisa keluar sekarang." Jiyoo menengok sekilas kearah Chaerin. Chaerin hanya langsung beranjak tanpa mengatakan sepatah katapun.

Usahanya untuk memegang gagang pintu gagal kala ada suara berat, "Biar Chaerin yang menemaniku saja."

Sebenarnya Chaerin cukup terkejut dengan penuturan Taehyung didepan kekasihnya sendiri. Chaerin tetap berdiri didepan pintu memunggungi Taehyung dan Jiyoo.

"Kan ada aku disini, say-.."

"Kudengar kau ada pemotretan siang ini, pergilah. Aku sudah tidak apa-apa.."

"Lagipula ada Chaerin yang menemaniku hari ini." Tambah Taehyung. Chaerin merasa sangat tidak enak dengan Jiyoo sekarang. Walaupun Jiyoo sangat menyebalkan tapi dia tidak setega ini juga. Beraninya Taehyung mengatakan kalimat seperti itu kepada kekasihnya sendiri. Bahkan itu sudah termasuk pengusiran secara halus loh.

Chaerin membalikkan badannya, menghadap kedua insan yang menatapnya, "Tidak apa-apa jika kau mau disini. Aku permisi."

Chaerin dengan cepat membalikkan badannya lagi dan membuka gagang pintu, segera keluar dari kamar Taehyung. Dia menghela nafas sejenak sebelum beranjak ke lantai bawah, entahlah, hatinya sangat tidak enak meninggalkan Jiyoo dan Taehyung berdua dikamar.

Chaerin kembali pada pekerjaan utamanya, menemani dan mengurus Eomma. Dia mendudukan dirinya di sofa samping kursi roda Eomma.

"Bagaimana keadaan Taehyung, Nak?" Eomma langsung membuka suaranya kala melihat Chaerin yang sudah berada disampingnya.

"Sepertinya demamnya sudah turun, Chaerin tadi juga sudah mengompresnya kok, Eomma." Jawab Chaerin seadanya. Eomma hanya mengangguk-angguk mengerti mendengar penjelasan Chaerin.

Perhaps Love [Kim Taehyung] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang