PERHAPS LOVE - 17

26 3 0
                                    

Saat matahari sudah mulai menghilang, Chaerin dan Taehyung segera berpamitan kepada Hoseok untuk pulang kembali menuju Busan.

Selama diperjalanan pulang pun Chaerin tertidur pulas karena lelahnya hari ini. Mungkin karena kelelahan, sakit dikakinya pun sedikit kambuh, pergelangan kakinya terasa sakit untuk dibuat jalan. Tapi dia sengaja tidak memberitahu ini ke Taehyung. Supaya Taehyung tidak mengajaknya pulang lebih cepat.

Taehyung beberapa kali menatap wajah Chaerin saat tidur juga, kelihatannya sangat damai, begitulah isi hatinya. Sekarang keinginan Taehyung untuk mencubit pipi gembul Chaerin semakin bertambah seribu kali lipat.

***

Mau tidak mau Taehyung harus menggendong Chaerin menuju kamar yang dia tempati. Taehyung terlalu tidak tega untuk membangunkannya. Dibantu dengan Bibi yang membukakan pintu untuk Taehyung dan Chaerin.

"Hngh.." Chaerin terbangun begitu Taehyung meletakkannya di ranjang kamar tamu.

"Shtt.. tidurlah kembali. Kau pasti lelah." Taehyung mengusap surai hitam Chaerin untuk menidurkan Chaerin kembali.

Tapi Chaerin malah terduduk, mungkin nyawanya masih belum terkumpul sempurna. Dia berusaha mengingat kenapa dia sudah berada di kamar tamu ini.

"T-tae? Kenapa tidak mengantarku pulang sekalian?"

"Kau tidak bilang ya, Rin. Besok saja, sudah malam." Taehyung mendudukan dirinya dihadapan Chaerin diranjang.

"Baiklah, terimakasih dan maaf merepotkanmu.. lagi." Taehyung hanya mengangguk plus menunjukkan senyum hangatnya sebagai jawaban.

"Tidak mengantuk lagi?" Kata Taehyung setelahnya. Chaerin menggeleng polos begitu saja. Taehyung sudah kelewat gemas dengan gadis Ahn dihadapannya ini.

Dia perlahan mengarahkan tangannya ke arah pipi kanan Chaerin yang mengembung natural itu. Dengan sedikit kekuatan dia mencubitnya gemas.

"Akhirnya keinginanku terbayar sudah."

"I-iya?" Dapat dipastikan pipi gembul itu memerah sekarang. Campuran karena dicubit dan karena menahan malu.

"Dari dulu ingin sekali mencubit pipimu seperti ini." Taehyung menekan-nekan pipi Chaerin untuk memperagakannya.

Jari-jemari Taehyung yang semula berada dipipi Chaerin, perlahan turun ke tengkuk Chaerin. Perlahan Taehyung mengikis jarak mereka.

Sampai dahi mereka bertemu, saling memandang keindahan manik mata masing-masing. Merasakan deru nafas masing-masing yang kian tidak beraturan.

"T-tae-.."

"Izinkan aku, Rin ah."

Taehyung semakin mendekatkan bibirnya ke bibir plum milik Chaerin. Perlahan Chaerin bisa merasakan benda kenyal itu berada dibibirnya. Chaerin diam tidak bergeming, Taehyunglah yang mendominasi tautan mereka.

Taehyung melumatnya dengan sangat amat lembut, seakan bibir Chaerin itu benda yang sangat rawan pecah. Sehingga membuat Chaerin terbuai, lama-kelamaan Chaerin mengikuti pergerakan bibir Taehyung.

Taehyung semakin menekan tengkuk Chaerin begitu merasakan Chaerin membalas lumatannya. Chaerin hilang akal sekarang. Dia menginginkan lebih.

Lidah Taehyung juga berhasil menerobos kedalam mulut Chaerin, berputar-putar didalam sana, saling bertukar saliva. Satu tangan Taehyung yang tadinya menganggur, dia gunakan untuk menerobos masuk ke dalam kaus tipis Chaerin.

Lengkingan kecil lolos dari mulut Chaerin begitu ia merasakan pinggang rampingnya yang diremas oleh Taehyung.

"Rin.." Taehyung melepas tautan mereka, dahi mereka bertemu sekali lagi. Taehyung hanya ingin melihat mata sayu Chaerin, menambah cantik Chaerin seribu kali lipat. Apalagi dengan benang saliva mereka yang masih menyambung.

Perhaps Love [Kim Taehyung] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang