PERHAPS LOVE - 14

17 3 0
                                    

Benar saja, dua menit setelah Taehyung menjawab pesan Chaerin, tiba-tiba terdengar ketukan pintu dari luar. Chaerin segera menyuruhnya masuk.

Terlihatlah Taehyung dengan kaos hitam dan celana selutut berwarna hitamnya, berjalan mendekati Chaerin. Dia mengambil duduk dipinggir ranjang, berhadapan dengan Chaerin.

"Kenapa kau pucat? Kau sakit?" Begitu mendudukan dirinya, Taehyung langsung menyadari ada sesuatu yang salah pada Chaerin.

Chaerin hanya menggeleng pelan sebagai jawabannya.

"Aku bermimpi buruk.. lagi." Ucap Chaerin sembari tangan kanannya mengusap lengan kirinya lembut.

Taehyung hanya menghela nafas begitu mendengar jawaban Chaerin. "Tidak apa-apa, Rin. Itu hanya mimpi."

"Ini bukan hanya sekedar mimpi, Tae!" Chaerin menaikan nadanya tanpa sadar. Taehyung hanya mengerutkan alisnya bingung. Ah.. Chaerin what's wrong with you, batin Chaerin.

"Ada apa, hm?" Taehyung sadar Chaerin menyembunyikan sesuatu, terlihat dari mimik wajahnya.

"Aku memimpikan kejadian ini berulang kali.. aku tidak tau bagaimana menghentikannya. Aku tidak ingin ini muncul lagi." Taehyung yang mulai mengerti keadaan Chaerin, hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda mengerti.

"Memang mimpinya tentang apa, Rin?"

Chaerin bingung, haruskah dia menceritakannya pada Taehyung. Pasalnya dia sama sekali tidak pernah menceritakan mimpinya ini pada siapapun, termasuk pada Bona sekalipun.

"Tidak masalah jika kau memang tidak mau berce-.."

"Ibu dan Ayah ku.." Chaerin memotong cepat perkataan Taehyung. Taehyung hanya diam menatap Chaerin menunggu Chaerin melanjutkan perkataannya.

"Kejadian terakhir kali aku melihat Ibu dan Ayah. Setelah kejadian ini, mobil mereka ditemukan berada dibawah j-jurang.." Tangan Chaerin yang mengait didepan lututnya semakin lama semakin bergetar secara tiba-tiba. Ini memang biasa terjadi jika Chaerin mencoba mengingat kembali tentang kejadian Ibu dan Ayahnya itu.

Taehyung yang melihat itu tentu saja tidak tinggal diam, dia menggeser tubuhnya sedikit, dia mendekati Chaerin dan mengambil tangan Chaerin yang sedang bergetar hebat itu. Lalu menggenggamnya lembut sembari ibu jarinya yang tidak bisa diam mengusap punggung tangan Chaerin. Chaerin tidak melawan dengan tindakan Taehyung ini, dia sedang membutuhkan usapan seperti ini disaat-saat sekarang.

Taehyung menghela nafas sejenak, "Kau mau ikut?"

"Y-ya?" Chaerin memastikan sekali lagi perkataan Taehyung.

"Aku akan pergi ke Gyeongju besok. Mau ikut?" Taehyung mengulang tawarannya. Dia menawari Chaerin supaya dia bisa merasa lebih baik saja. Tidak terlalu larut dalam sedihnya itu.

Mata Chaerin berbinar mendengar tawaran Taehyung, sudah lama sekali dia ingin mengunjungi daerah itu.

Tapi senyumnya memudar mengingat bahwa pria yang duduk didepannya ini sudah memiliki kekasih, dan pastinya Jiyoo akan ikut Taehyung ke Gyeongju. Jika Chaerin ikut, dia akan merusak suasana romantis mereka berdua.

"T-tidak, Tae. Kau dan Jiyoo saja.." Katanya murung.

"Jiyoo? Dia tidak ikut, Rin. Dia ada pemotretan disini, aku kesana untuk mengunjungi temanku dan mengurus sesuatu. Bagaimana?"

Mendengar itu, Chaerin kembali menyunggingkan senyumnya. Lalu kepalanya dengan perlahan mengangguk tanda setuju.

Taehyung pun jadi ikut tersenyum sekilas karena tawarannya diterima oleh Chaerin.

"Baiklah, sekarang istirahatlah lagi. Sudah larut malam, aku juga akan tidur." Taehyung berdiri dan berniat beranjak dari kamar Chaerin. Jika saja suara Chaerin tidak memberhentikannya.

Perhaps Love [Kim Taehyung] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang